Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang dilakukan per satuan waktu. Daya dilambangkan dengan P. Mengikuti definisi ini daya dapat dirumuskan sebagai :
t di mana,
P adalah daya
W adalah kerja, atau energi
t adalah waktu
Daya rata-rata (sering disebut sebagai "daya" saja bila konteksnya jelas) adalah kerja rata-rata atau energi yang dihantarkan per satuan waktu. Daya sesaat adalah limit daya rata-rata ketika selang waktu Δt mendekati nol. Bila laju transfer energi atau kerja tetap, rumus di atas dapat di seder hanakan menjadi: di mana W, E adalah kerja yang dilakukan, atau energi yang dihantarkan, dalam waktu t (biasanya diukur dalam satuan detik).
Satuan daya dalam SI adalah watt.
Dimensi power adalah energi dibagi dengan waktu. Satuan SI daya adalah watt (W), yang sama dengan satu joule per detik. Non-unit SI power termasuk ergs per detik (erg / s), tenaga kuda (hp), metrik tenaga kuda (Pferdestärke (PS) atau Cheval vapeur, CV), dan kaki-pounds per menit. Satu tenaga kuda setara dengan 33.000 kaki-pounds per menit, atau daya yang diperlukan untuk mengangkat 550 kilogram dengan satu kaki dalam satu detik, dan ini setara dengan sekitar 746 watt. Unit lain termasuk dBm, seorang kerabat ukuran logaritmik dengan 1 milliwatt sebagai referensi; (makanan) kalori per jam (sering disebut kilokalori per jam); Btu per jam (Btu / h), dan pendinginan ton (12.000 Btu / h) . 2.1.1 Pengertian Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Melempar merupakan suatu proses kerja seseorang agar suatu benda dapat dipindahkan sejauh mungkin, ini dapat di tinjau dari lempar itu sendiri yang berarti membuang jauh-jauh, hal ini merupakan unsur gerak dan tujuan dari sebuah proses bagian dari kegiatan melempar. Unsur gerak dan tujuan merupakan kesatuan yang utuh dan berupa suatu gerakan yang disebut gerakan teknik melempar (Aip Syarifudin 1970 : 144)
Menurut Slamet SR (1994 : 89) unsur-unsur yang penting dalam lempar cakram dalam pencapaian hasil lemparan yuang maksimal adalah sebagai berikut: 2.1.1.1 Cara memegang cakram
Teknik memegang cakram merupakan persyaratan yang utama untuk dapat melakukan lemparan dengan baik lebih lanjut dikatakan ada dua cara yang dapat dilakukan untuk memegang cakram : 1) Cakram dipegang dengan keempat jari dibuka renggang, sedang ruas-ruas jari melengkung menutupi pinggir cakram. 2) Cakram dipegang dengan keempat jari, sedangkan jari telunjuk dan jari tengah dirapatkan sedang ruas-ruas akhir jari melengkung menutupi pinggir cakram. Untuk lebih jelasnya, secara visual dapat dilihat pada gambar berikut :
2.1.1.2 Teknik Lempar Cakram
2.1.1.2.1 Persiapan
Dalam setiap awal pertandingan, seorang pelempar harus mempunyai persiapan yang baik. Yang dimaksud komponen persiapan dalam lempar cakram disini adalah persiapan ada saat atlet mulai memasuki lingkaran yang merupakan bagian dari lapangan lempar cakram.
Dalam persiapan ini seorang pelempar malakukan konsentrasi terhadap sikap badan, posisi kaki, arah pandangan dan cara memegang cakram, yang sesuai dengan gaya dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang pelempar.
2.1.1.2.2 Sikap badan pada waktu akan melempar
Sikap badan pada waktu akan melempar cakram adalah sebagai berikut : Berdiri tegak menyamping kea rah lemparan, kedua kaki di buka lebar, kaki kiri ke depan lurus menuju kea rah lemparan, kaki kanan di balakang sampan g kaki Sikap badan pada waktu akan melempar (Slamet SR, 1994:90)
kiri dengan lutut agak dibengkokkan serong ke samping kanan. Tangan kanan membawa cakram disamping badan dengan lengan lurus dan lemas atau relax, tangan kiri dibengkokkan pada siku berada didepan badan untuk memperoleh keseimbangan dan pandangan ke arah sektor lemparan. Untuk lebih jelasnya secara visual dapat dilihat pada gambar berikut :
2.1.1.2.3 Cara melempar cakram
Melempar cakram dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :a) Lempar cakram awalan menyamping, b) Lempar cakram awalan memutar. Cara melempar cakram awalan menyamping.
Mula-mula berdiri menyamping arah lemparan, kedua tangan memegang cakram, ayunkan tangan kanan lurus ke belakang dengan kedua lutut direndahkan. Ayunkan kembali tangan kanan ke depan, atas bersama kedua lutut naik. Kedua tangan memegang cakram di atas. Besar sudut ayunan tangan 45%. Cakram dilepas pada saat tangan lurus di depan, menyerong ke atas dan dada di busungkan ke depan atau terbuka. Cara ini lebih mudah dan biasanya sangat sesuai bagi pemula, untuk lebih jelasnya secara visual dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3
Cara melempar cakram awalan menyamping (Slamet SR, 1994:81)
Lempar cakram awalan memutar
Cara melempar cakram awalan memutar adalah sebagai berikut 1) Fase awal
Atlet mengambil sikap awal di belakang lingkaran dengan punggungnya mengarah kearah lemparan atau membelakangi sektor lemparan. Ia membuat beberapa kali ayunan untuk membiasakan lengannya dan keadaan yang seimbang, tubuh dan lengan lainnya juga ikut gerakan ini. Selama gerakan ini kaki berputar dengan poros pada suatu tumit yang lain diangkat pada saat berat badan dipindahkan ke kaki yang lain. Bila cakram telah mencapai titik ayun terjauh di belakang atau tubuh berputar ke kanan, maka gerak berputar dan gerak menyilang lingkaran dimulai. Putaran di mulai dari bagian badan bawah, kaki kiri berputar membawa lutut berputar dalam satu arah, pada saat yang sama mulailah gerak rotasi tubuh yang akan diikuti oleh lengan dan cakram nya. Sekarang gerak melintang lingkaran dimulai, kaki kanan pertama sekali meninggal kan tanah dan kaki kiri mendorong karah lemparan, sedang kaki kanan, sedikit bengkok bergerak melengkung dalam lingkaran dari kanan ke kiri dan maju ke depan. Pada waktu bergerak melintang lingkaran, pinggang bergerak dahulu dari bahu, sehingga terjadilah puntiran antara badan bagian atas dan bawah. Lengan pelempar diikuti lengan yang lain dalam posisi setengah dibengkokkan, dan dilipat di depan dada setinggi bahu. Tetapi si pelempar harus memelihara kepalanya mengarah ke tujuan lemparan. Selanjutnya sebuah dorongan rendah menyilang lingkaran dan pelempar mendarat pada sol kaki kanan, yang diputar kekiri dan lebih kurang dititik pusat lingkaran tersebut. Kaki kanan meneruskan gerak putranya, sedang kaki yang lain segera datang di tanah juga pada sol kaki dan sedikit kekiri dari garis lemparan. Sesaat kedua kaki berada di tanah (Ballesteros J.M 1976:76) 2) Fase Lemparan
Kaki yang telah memulai mendorong sekarang telah sepenuhnya lurus sedang pinggang bergerak kedepan dan tubuh dan bahu menyelesaikan putarannya kedepan. Lengan kiri dan bahu menunjang dan menahan dengan kuat sedang lengan kanan dicambukkan melingkar dengan tarikan bahu kanan dan selesainya pelurusan kaki. Akhirnya kaki kiri di ayun kebelakng dan kaki-kainya bertukar satu sama lain dalam rangka tetap menjaga keseimbangan badan didalam lingkaran (Ballesteros J, M. 1976:70)