SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH HASIL LATIHAN PASSING ATAS ANTARA METODE LANGSUNG DAN METODE TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

Sunday, January 24, 2016
(0008-PENDOLRA) SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH HASIL LATIHAN PASSING ATAS ANTARA METODE LANGSUNG DAN METODE TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI


BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori
2.1.1 Permainan Bola Voli
Bola voli sudah dikenal sejak abad pertengahan. Permainan ini mula-mula dimunculkan oleh William G. Morgan. Pada tahun 1893. William G. Morgan, seorang guru pendidikan jasmani pada Young Man Cuistian Association (YMCA) di kota Holioke, Massachussette mencoba permainan sejenis Faust Ball yang mula-mula olah raga rekreasi dalam lapangan tertutup (in door). Pada saat itu sedang popular olah raga basket, tetapi banyak para usahawan yang berlatih basket sudah mencapai usia lanjut merasakan permainan basket terlalu menguras tenaga. Morgan menciptakan permainan yang lebih ringan dengan menggantungkan net setinggi 2,16 meter dari lantai, kemudian menggunakan bola yang relatife ringan, yaitu bagian dalam bola basket. Bola tersebut dipantulkan terus-menerus melewati net, dan tidak boleh jatuh menyentuh lantai, permainan tersebut kemudian diberi nama "minto nette ". Pada waktu itu belum ditentukan batas maksimum sentuhan beberapa kali dan rotasinya serta diperbolehkan menjulurkan tangan melewati net dengan maksud menyentuh bola di daerah lawan.
Pada awalnya ide dasar permainan bola voli adalah memasukkan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan bola itu di daerah lawan. Memvoli artinya memainkan/memantulkan bola sebelum bola jatuh atau sebelum bola menyentuh lantai. Sebagai aturan dasar, bola boleh dipantulkan dengan bagian badan, pinggang ke atas. Pada dasarnya permainan voli ini adalah permainan tim atau regu, meskipun sekarang sudah mulai dikembangkan permainan bola voli dua lawan dua dan satu lawan satu yang lebih mengarah kepada tujuan rekreasi. ( M. Yunus, 1992 : 1 )
Dalam percobaan-percobaan selanjutnya dirasakan bola terlalu ringan, sedang penggunaan bola basket dirasakan terlalu berat. Morgan kemudian mengusulkan kepada A. G Spalding and Brothers, yaitu perusahaan industri alat-alat olahraga untuk membuat bola voli sebagai percobaan. Setelah diadakan demonstrasi di hadapan para ahli pendidikan jasmani pada suatu konferensi internasional di Spring Fied Colloge pada tahun 1896, dan setelah melihat bahwa dasar permainan Minto Nette adalah memvoli bola hilir mudik melewati net, maka Prof. H.T. Halsted dari Spring Fied Massachussetts, USA, mengusulkan nama permainan ini menjadi "Volley Ball". Sejak itu bola voli tidak hanya dimainkan dilapangan tertutup, tetapi juga dilapangan terbuka seperti halaman-halaman sekolah, di tepi pantai dan ditempat-tempat lapang lainnya (M. Yunus, 1992: 2).
Di Indonesia bola voli mulai dikenal pada tahun 1928 dibawa oleh gur-guru Belanda yang mengajar di sekolah-sekolah lanjutan. Namun pada waktu itu belum populer dikalangan masyarakat. Pada jaman penjajahan
Jepang, tentara Jepang juga banyak memberikan andil dalam memperkenalkan olahraga ini. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia banyak bekas tentara angkatan perang Belanda yang menggabungkan diri kedalam kesatuan tentara Republik Indonesia mulai ikut mempopulerkan perminan bola voli kepada masyarakat. Perkembangan olahraga bola voli sangat pesat sehingga sejak PON II di Jakarta tahun 1951 sampai sekarang bola voli selalu menjadi mata tanding dalam penyelengaraan PON. Pada tanggal 22 Januari 1955 di Jakarta diresmikan berdirinya Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia disingkat PBVSI dan oleh KONI pada bulan Maret 1955 disahkan sebagai induk organisasi bola voli yang tertinggi di Indonesia.
Permainan olah raga bola voli adalah suatu permainan cepat artinya waktu bermain dalam satu game sangat terbatas, ialah dibatasi hanya dua puluh lima poin. Permainan yang dimulai sejak servis pertama, sebagai sajian pertama dapat dilakukan sebagai pukulan serangan. Regu penerima hanya dapat memainkan bola, paling banyak hanya tiga kali sentuhan di lapangan sendiri. Dengan peraturan setiap pemain tidak diperbolehkan memainkan bola diudara dua kali berturut-turut maka tiga kali sentuhan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tiga kali sentuhan ini harus digunakan untuk bertahan sekaligus menyusun serangan untuk mematikan serangan lawan. Servis dilakukan pada daerah petak servis yang telah ditentukan, dilaksanakan oleh seorang pemain yang berada atau menempati posisi satu, yaitu pemain disebelah kanan belakang. Bola dipukul dengan tangannya, boleh dari bawah maupun dari atas, dimulai dengan melambungkan bola ke udara atau setelah bola lepas dari pegangan pemain tersebut.
2.1.2 Teknik Dasar Permainan Bola Voli
Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti. Dalam cabang permainan bola voli, teknik dasar bola voli harus betul-betul dikuasai terlebih dahulu untuk dapat mengembangkan kualitas prestasi permainan bola voli. Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan kalah atau menangnya suatu regu di dalam suatu pertandingan, disamping unsur-unsur yang lain, yaitu kondisi fisik, taktik dan mental. Mengingat pentingya penguasaan teknik dasar bola voli maka kiranya setiap pemain bola voli secara perorangan harus berusaha meningkatkan teknik dasar di dalam permainan bola voli secara menyeluruh dan sempurna.
Penguasaan terhadap teknik dasar dalam permainan bola voli ini penting mengingat beberapa hal sebagai berikut: 1) hukuman terhadap pelanggaran permainan yang berhubungan dengan kesalahan dalam melakukan teknik, 2) terpisahnya tempat antara regu satu dengan regu yang lain, sehingga tidak terjadi sentuhan badan dari pemain lawan maka pengawasan wasit terhadap kesalahan teknik ini lebih seksama, 3) banyaknya unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan teknik, antara lain: membawa bola, mendorong bola, mengangkat bola, dan pukulan rangkap, 4) permainan bola voli adalah permainan cepat, artinya waktu untuk memainkan bola sangat terbatas, sehingga penguasaan teknik-teknik yang kurang sempurna akan memungkinkan timbulnya kesalahan-kesalahan teknik yang lebih besar, 5) penggunaan taktik yang tinggi hanya dimungkinkan kalau penguasaan teknik dasar dan tinggi dalam bola voli cukup sempurna (Suharno HP, 1984 : 11 ).
Menurut Agus Margono dkk. (1993: 113) bahwa teknik dasar dalam permainan bola voli terdiri dari: 1) teknik passing atas yang terdiri atas passing atas setinggi dada, passing atas setinggi muka, Set-Up, kemuka, dan menurut arah bola dengan net, 2) teknik passing bawah dengan dua tangan dan dengan satu tangan, 3) teknik service terdiri dari service tangan bawah ( underhand service ) terdiri atas : a) back spin, b) out side, c) inside spin, d) cutting underhand dan e) floatiung underhand, servis atas ( overhead service ) terdiri atas teknik servis, floating service, inside spin, round house overland, slider floating overhead, drive overhead, dan Hongarian overhead, 4) teknik smash terdiri atas smash normal, semi smash, smash pool dan smash cekis, serta 5) serangan, dan 6) teknik block atau bendungan terdiri atas bendungan tunggal oleh satu orang dan bendungan berkawan oleh dua atau tiga pemain.
Teknik dasar merupakan salah satu faktor yang penting di dalam pencapaian prestasi. Keberhasilan suatu tim dalam setiap pertandingan olahraga menuntut adanya suatu penguasaan terhadap teknik dasar, karena dengan penguasaan teknik dasar yang baik memungkinkan seseorang pemain dapat menampilkan suatu permainan yang bermutu dan menggunakan taktik permainan yang baik pula.
Pemain bola voli dituntut dapat melakukan gerakan yang terangkum dalam berbagai teknik dasar dengan benar. Jika teknik dapat dikuasai dengan benar maka dalam bermain akan mudah mengkombinasikan dan mengembangkan berbagai macam gerakan. Ketrampilan memainkan bola secara individu oleh masing-masing pemain merupakan metode dasar dalam permainan bola voli.
2.1.3 Pengertian Passing Atas
Passing menurut M Yunus (1992:122) adalah pengoperan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan.
M. Yunus (1992:118) mengatakan bahwa passing adalah proses pengoperan bola pada pengumpan tim dan bisa di sebut dengan passing. Jadi jelaslah bahwa awal sentuhan bola oleh seorang pemain dalam permainan bola voli, untuk di operkan kepada teman seregunya yang biasanya adalah pengumpan untuk selanjutnya di mainkan di lapangan sendiri yaitu di umpankan kepada smasher untuk melakukan serangan terhadap regu lawan. Berdasarkan pada macam teknik dasar passing dalam permainan bola voli, maka teknik passing di bedakan meliputi teknik passing atas dan teknik passing bawah.
Menurut Suharno HP ( 1984 : 15 ) passing adalah usaha ataupun upaya seorang pemain bola voli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk menyajikan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya yang selanjutnya agar dapat untuk melakukan serangan terhadap regu lawan ke lapangan lawan.
Ada dua macam passing yang lazim dimainkan ialah passing atas dan pasing bawah. Menurut Durrwachter ( 1986 : 3 ) bahwa setiap pemain dalam suatu tim harus benar-benar menguasai teknik passing atas dengan baik, karena passing atas merupakan proses gerak yang sangat tidak lazim. Penguasaan dasar passing dalam permainan bola voli adalah sangat penting karena keberhasilan suatu regu dalam pertandingan bola voli banyak ditentukan oleh passing. Seperti yang dikemukakan oleh Durrwachter ( 1986 : 3 ) bahwa permainan baru bisa berlangsung lancar dan teratur apabila menguasai unsur-unsur dasar permainan bola voli. Pada tahap awal permainan bola voli sudah memadai apabila pemain bola voli menguasai satu unsur dasar yaitu passing atas. Dari pendapat tersebut di atas diharapkan semua pemain bola voli dapat menguasai teknik passing atas sebab passing atas sangat diperlukan dalam taktik permainan bola voli sehingga permainan tampak lebih hidup dan bervariasi. Selanjutnya Durrwachter ( 1986 : 12 ) mengatakan bahwa passing atas merupakan unsur terpenting dalam permainan bola voli, banyak perincian gerak yang perlu diperhatikan sebelum pemain melakukan teknikpassing atas dengan betul.
2.1.4 Teknik Passing Atas
Teknik dasar passing atas ada tiga bagian, yaitu: 1) sikap pemulaan : ambil posisi siap normal yaitu kedua kaki berdiri selebar bahu, berat badan bertumpu pada telapak kaki bagian depan, lutut ditekuk dengan badan merendah, tempatkan secepat mungkin di bawah bola, dengan kedua tangan diangkat lebih tinggi dari dahi, dan jari-jari tangan terbuka membentuk cekungan seperti setengah lingkaran bola. 2) Gerakan pelaksanaan : tepat pada saat bola berada di atas sedikit kedepan dahi, lengan diluruskan dengan gerakan agak eksplosif untuk mendorong bola, perkenaan bola pada jari-jari ruas pertama dan kedua dan yang dominan mendorong bola adalah ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Pada waktu perkenaan dengan bola, jari-jari agak ditegangkan kemudian diikuti dengan gerakan pergelangan tangan agar bola dapat memantul dengan baik. 3) Gerakan lanjutan : Setelah bola memantul dengan baik, lanjutkan dengan meluruskan lengan kedepan atas, sebagai suatu gerakan lanjutan diikuti dengan memindahkan berat badan kedepan dengan melangkahkan kaki belakang kedepan dan segera mengambil sikap siap dalam posisi normal kembali ( M. Yunus 1992 : 80 ) Untuk jelasnya perhatikan gambar berikut :

Artikel Terkait

Previous
Next Post »