SKRIPSI FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT REMATIK PADA LANSIA

Monday, January 18, 2016
(0011-KEPERAWATAN) SKRIPSI FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT REMATIK PADA LANSIA

BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Terkait
1. Definisi Menua
Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan. Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994 dalam Maryam, R. Siti dkk, 2008). Seiring dengan proses menua tersebut, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan yang biasa disebut sebagai penyakit degenerative.
Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan terus menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubuhan anatomis, fisiologis dan biokimia pada tubuh sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. (Maryam, R. Siti dkk, 2008)
Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh. Sebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun saat menurunnya. (Nugroho, W. 2000)
a. Batasan Lanjut Usia
1) Batasan umur lansia menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) Lanjut usia meliputi:
a) Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
b) Lanjut usia (elderly) = antara 60 sampai 74 tahun
c) Lanjut usia tua (old) = antara 75 sampai 90 tahun
d) Usia sangat tua (very old) = diatas 90 tahun
2) Menurut Dra. Ny. Jos Masdani (psikolog UI)
Lanut usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa. Kedewasaan dapat dibagi menjadi empat bagian :
a) Fase iuventus, antara 25 sampai 40 tahun
b) Fase vertilitas, antara 40 sampai 50 tahun
c) Fase prasenium, antara 55 sampai 64 tahun
d) Fase senium, 65 tahun hingga tutup usia
3) Menurut UU No. 4 tahun 1965 pasal 1 dinyatakan sebagai
berikut : "Seorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. (Nugroho, 2000) b. Teori-Teori Proses Menua
Beberapa teori teori proses menua (Maryam, R. Siti dkk, 2008) :
1) Teori biologi
Teori biologi mencangkup teori genetic dan mutasi, immunology, teori stress, teori radikal bebas, dan teori rantai silang.
a) Teori genetic dan mutasi
Menurut teori genetic dan mutasi, menua terprogram secara genetic untuk spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel-sel kelamin (terjadi penurunan kemampuan fungsi sel).
Terjadi pengumpulan pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut teori akumulasi dari produk sisa, sebagai contoh adalah adanya figmen lipofusin di sel otot jantung dan sel-sel susunan saraf pusat pada lansia yang mengakibatkan terganggunya fungsi sel itu sendiri. Pada teori biologi dikenal dengan istilah pemakaian dan perusakan (wear and tear) yang terjadi karena kelebihan usaha dan stress yang menyebabkan sel-sel tubuh menjadi lelah (pemakaian). Pada teori ini juga didapatkan terjadinya peningkatan jumlah kolagen dalam tubuh lansia, tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit.
b) Teori Imunologis (Lueckenotte, 1995)
Beberapa teori menyatakan bahwa penurunan atau perubahan dalam keefektifan sistem imun berperan dalam penuaan. Mekanisme seluler tidak teratur diperkirakan menyebabkan serangan pada jaringan tubuh melalui imunodefisiensi atau penurunan imun. Tubuh akan kehilangan kemampuan untuk membedakan proteinnya sendiri dengan protein asing, sistem imun menyerang dan menghancurkan jaringannya sendiri pada kecepatan yang meningkat secara bertahap. Dengan bertambahnya usia, kemampuan sistem imun untuk menghancurkan bakteri, virus dan jamur melemah. Bahkan sistem ini mungkin tidak memulai serangannya sehingga sel mutasi terbentuk beberapa kali. Semakin bertambahnya usia, fungsi sistem imun kehilangan keefektifan, imunodefisiensi berhubungan dengan penurunan fungsi
c) Teori stress
Teori stress mengungkapkan menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan oleh tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha, dan stress yang menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
d) Teori radikal bebas
Radikal bebas dapat terbentuk dialam bebas, tidak stabilnya radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organic seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat melakukan regenerasi.
e) Teori rantai silang
Pada teori rantai silang diungkapkan bahwa reaksi kimia sel-sel yang tua atau rusak menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan kolagen, ikatan ini menyebabkan kurangnya elastisitas, kekacauan dan hilangnya fungsi sel.
2) Teori Psikologis
a) Teori Pelepasan
Teori pelepasan memberikan pandangan bahwa penyesuaian diri lansia merupakan suatu proses yang secara berangsur

Artikel Terkait

Previous
Next Post »