(KODE : 0012-KEPERAWATAN) : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN POSYANDU DENGAN KUNJUNGAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA KE POSYANDU
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Posyandu
1. Definisi Posyandu
Posyandu merupakan perpanjangan tangan puskesmas yang memberikan pelayana dan pemantauan kesehatan yang di laksanakan secara terpadu yang di lakukan oleh dan untuk masyarakat. Posyandu sebagai wadah peran serta masyarakat, yang menyelenggarakan sistem pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas manusia.(UGM, 2007).
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, ahli teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumberdaya manusia sejakdini. (Effendy, 1998).
2. Tujuan Posyandu
Tujuan pokok dari pos pelayanan terpadu adalah :
a. Untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak
b. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR (Infant Mortiliy Rate)
c. Untuk mempercepat penerimaan NKKBS
d. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat
e. Untuk pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak geografi
f. Untuk meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
3. Sasaran Posyandu
a. Bayi berusia kurang dari 1 tahun
b. Anak balita usia 1-5 tahun
c. Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas
d. Pasangan usia subur
4. Kegiatan Posyandu
a. Panca Krida Posyandu
Lima kegiatan Posyandu, yaitu: Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Imunisasi, Peningkatan gizi dan Penanggulangan gizi.
b. Sapta Krida Posyandu
Tujuh kegiatan Posyandu, yaitu: Kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana, Imunisasi, Peningkatan gizi, Penanggulangan gizi, Sanitasi dasar, dan Penyediaan obat esensial.
5. Sistem Posyandu
Sistem 5 (lima) meja :
a. Meja 1 (satu) :
1) Pendaftaran
2) Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur.
b. Meja 2 (dua) Penimbangan balita, ibu hamil
c. Meja 3 (tiga) Pengisian KMS
d. Meja 4 (empat)
1) Diketahui berat badan anak yang naik atau tidak naik, ibu hamil dengan resiko tinggi, pasangan usia subur yang belum mengikuti KB
2) Penyuluhan kesehatan
3) Pelayanan TMT, oralit, Vitamin A, tablet zat besi, pil unggulan dan kondom
e. Meja 5 (lima)
1) Pemberian imunisasi
2) Pemeriksaan kehamilan
3) Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
4) Pelayanan kontrasepsi, IUD, dan suntikan.
6. Persyaratan Posyandu
a. Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita.
b. Terdiri dari 120 kepala keluarga.
c. Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa).
d. Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam 1 (satu) tempat atau kelompok tidak terlalu jauh.
7. Lokasi Posyandu
a. Berada ditempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
b. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
c. Dapat merupakan lokasi sendiri
d. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan dirumah penduduk, balai desa, pos RT / RW atau pos lainnya
8. Sarana dasar
Timbangan bayi, timbangan dewasa, kartu KMS, obat - obat berupa Vitamin A, tablet dan sirup Fe, kapsul iodium, obat cacing, oralit, ATK.
9. Sumber Dana
Pembiayaan Posyandu berasal dari berbagai sumber, antara lain :
a. Iuran pengguna / pengunjung Posyandu
b. Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat
c. Sumbangan / donatur dari perorangan atau kelompok masyarakat
d. Bantuan dari pemerintah terutama pada awal pembembentukan yakni berupa dana stimulan atau bantuan lainnya dalam bentuk sarana dan prasarana Posyandu.
Pengelolaan dana dilakukan oleh pengurus Posyandu. Dana harus disimpan ditempat yang aman dan jika mungkin mendatangkan hasil. Untuk keperluan biaya rutin disediakan kas kecil yang dipegang oleh kader yang ditunjuk. Setiap pemasukan dan pengeluaran harus dicatat dan dikelola secara bertanggung jawab.
B. Pelayanan Posyandu
Pelayanan posyandu meliputi kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pemberantasan penyakit menular dengan imunisasi, penaggulangan diare dan gizi yang di lakukan dengan penimbangan balita. (http://irc-kmpk.ugm.ac.id, diakses tanggal 24 maret 2008)
1. Jenis pelayanan yang minimal perlu diberikan kepada anak (balita dan baduta)
a. Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus diberikan secara khusus terhadap anak yang selama 3 kali penimbangan pertumbuhannya tidak cukup naik sesuai umurnya (lebih rendah dari 200 gram/bulan) dan anak yang pertumbuhannya berada dibawah garis merah KMS.
b. Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A 2 (dua) kali setahun.
c. Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya (kurang dari 200 gram/bulan) dan anak yang berat badannya berada dibawah garis merah KMS.
d. Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda – tanda lumpuh layuh.
e. Memantau kejadian ISPA dan Diare, serta melakukan rujukan bila diperlukan.
2. Pelayanan Ibu hamil dan Ibu menyusui
Bagi ibu hamil dan menyusui, pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan baik oleh Bidan Desa maupun tenaga kesehatan dari Puskesmas di meja V (lima) saat Posyandu buka, berupa :
a. Ibu hamil : pemeriksaan kehamilan, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang mengalami KEK, pemberian tablet tambah darah, dan penyuluhan gizi dan kesehatan reproduksi.
b. Ibu menyusui : Pemberian Vitamin A, pemberian makanan tambahan, pelayanan nifas dan pemberian tablet tambah darah, penyuluhan tentang pemenuhan gizi selama menyusui, pemberian ASI eksklusif, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, dan pelayanan KB.
3. Pelayanan dengan kunjungan rumah
Kunjungan rumah dilakukan oleh kader dan bila perlu didampingi oleh pendamping dari tenaga kesehatan atau tokoh masyarakat maupun unsur LSM sebelum dan sesudah hari buka Posyandu.
Kegiatan yang dilakukan dalam kunjungan rumah meliputi :
a. Menyampaikan undangan kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke Posyandu saat hari buka
b. Mengadakan pemutahiran data bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pemetaan keluarga mi skin
c. Intensifikasi penyuluhan gizi dan kesehatan dasar
d. Melakukan tindak lanjut temuan pada hari buka Posyandu dengan pemberian PMT
e. Pemantauan status imunisasi dan lumpuh layuh
f. Dengan dukungan tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat melakukan kampanye pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan dari Puskesmas dan dapat membentuk kegiatan kelompok peminat kesehatan ibu dan anak.
C. Kunjungan Ibu-ibu ke Posyandu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kunjungan merupakan aktivitas seseorang dalam perihal mendatangi suatu objek tertentu. Begitu juga dengan ibu-ibu yang rajin mengunjungi posyandu dengan membawa balitanya. Dari segi pelaksanaan pelayanan posyandu dapat berjalan dengan baik apabila jumlah kunjungan yang tinggi. Fungsi posyandu bagi masyarakat desa sangat berarti, hal ini dapat di lihat dari jumlah kunjungan posyandu di desa lebih tinggi di bandingkan jumlah kunjungan posyandu di kota. Pemanfaatan kelengkapan pelayanan mempengaruhi kunjungan di posyandu. Kunjungan posyandu di desa lebih tinggi di bandingkan posyandu di kota.
D. Balita
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah balita.karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangaan anak selanjutnya.pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar dasar kepribadian juga di bentuk pada masa ini.dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana di perlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Perkembangan psikososial sangat di pengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dan orang tua nya atau orang dewasa lain nya.. perkembangan anak akan optimal bila interaksi social di di usahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan nya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan.