SKRIPSI PERBEDAAN TEKANAN DARAH SISI TANGAN YANG NORMAL DENGAN SISI TANGAN YANG LUMPUH PADA PASIEN STROKE

Monday, January 18, 2016
(0001-KEPERAWATAN) SKRIPSI PERBEDAAN TEKANAN DARAH SISI TANGAN YANG
NORMAL DENGAN SISI TANGAN YANG LUMPUH PADA PASIEN STROKE

BAB 2 
TINJAUAN PUSTAKA

1. Stroke
1.1 Defenisi Stroke
Stroke (berasal dari kata strike) berarti pukulan pada sel otak. Biasanya karena adanya gangguan distribusi oksigen ke sel otak. Stroke atau cedera serebravaskular (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah bagian otak (Brunner dan Suddarth, 2002). Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresi cepat, berupa defisit neurologis fokal, atau global ,yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik. Bila gangguan peredaran otak ini berlangsung sementara, beberapa detik hingga beberapa jam (kebanyakan 10-20 menit), tapi kurang dari 24 jam, disebut sebagai serangan iskemia otak sepintas (TIA= transient ischaemia attack) (Kapita Selekta Kedokteran, 2000).
Menurut WHO stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh yang berlangsung dengan cepat.

1.2 Penyebab Stroke
Stroke diakibatkan dari salah satu dari empat keja
1.2.1 Trombosis (bekuan darah di dalam pembuluh dari otak atau leher)
Arteriosklerosis serebral dan perlambatan sirkulsi serebral adalah penyebab utama trombosis  serebral, adalah penyebab paling umum dari stroke.
Tanda-tanda trombosis serebral bervariasi. Sakit kepala adalah awitan yang tidak umum. Beberapa pasien dapat mengalami pusing, perubahan kognitif, atau kejang, dan beberapa mengalami awitan yang tidak dapat dibedakan dari hemoragi intra serebral atau embolisme serebral. Secara umum, trombosis serebral tidak terjadi dengan tiba-tiba, dan kehilangan bicara sementara, hemiplegia, atau parestesia pada setengah tubuh dapat mendahului awitan paralisis berat pada beberapa jam atau hari.

1.2.2 Embolisme serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke
otak dari bagian tubuh yang lain)
Abnormalitas patologik pada jantung kiri, seperti endokarditis infektif, penyakit jantung reumatik, dan infark miokard, serta infeksi pulmonal, adalah tempat di asal emboli.Mungkin saja bahwa pemasangan katup jantung prostetik dapat mencetuskan stroke, karena terdapat peningkatan insiden embolisme setelah prosedur ini. Resiko stroke setelah pemasangan katup dapat dikurangi dengan terapi anti koagulan pascaoperasif. Kegagalan pacu jantung, fibrilasi atrium dan kardoversi untuk fibrilasi atrium adalah kemungkinan penyebab lain dari emboli serebral dan stroke. Embolus biasanya menyumbat arteri serebral tengah atau cabang-cabangnya, yang merusak sirkulasi serebral dan stroke.
1.2.3 Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak)
Iskemia serebral (insufisiensi suplai darah ke otak) terutama karena kontriksi ateroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak.
1.2.4 Hemoragi serebral
Hemoragi dapat terjadi di luar dura meter (hemoragi ektradural atau epidural), di bawah dura meter (hemoragi subdural), di ruang subarakhonoid (hemoragi subarakhonoid) atau di dalam substansi otak (hemoragi intraserebral). Hemoragi serebral adalah kedaruratan bedah neuro yang memerlukan perawatan segera. Ini biasanya mengikuti fraktur tengkorak dengan robekan arteri tengah atau arteri meninges lainnya. Pasien harus diatasi dalam beberapa jam cedera untuk mempertahankan hidup.
Hemoragi subdural (termasuk hemoragi subdural akut) pada dasarnya sama dengan hemoragi epidural, kecuali bahwa hematoma subdural biasanya jembatan vena robek. Karenanya, periode pembentukan hematoma lebih lama (interval jelas lebih lama) dan menyebabkan tekanan pada otak.
Hemoragi subarakhonid (hemoragi yang terjadi di ruang subarakhonoid) dapat terjadi sebagai akibat trauma atau hipertensi, tetapi penyebab paling sering adalah kebocorana aneurisme pada area siklus Willisi dan malformasi arteri-vena kongenital pada otak. Arteri di dalam otak dapat terjadi tempat aneurisme.
1.3 Pembagian Stroke
1.3.1 Stroke Iskemik
Stroke yang terjadi sebagai akibat dari adanya sumbatan pada arteri sehingga menyebabkan penurunan suplai oksigen pada jaringan otak (iskhemik) hingga menimbulkan nekrosis, 87% kasus stroke disebabkan kerena adanya sumbatan   yang   berupa   thrombus   atau   embolus.   Trombus   adalah gumpalan/sumbatan yang berasal dari pembuluh darah otak. Embolus adalah gumpalan/sumbatan yang berasal dari tempat lain, misalnya jantung atau arteri besar lainnya. Faktor lain yang berpengaruh adalah denyut jantung yang irreguler (atrial fibrillation) yang merupakan tanda adanya sumbatan dijantung yang dapat keluar menuju otak. Adanya penimbunan lemak pada pembuluh darah otak (aterosklerosis) akan meningkatkan resiko terjadinya stroke iskemik. 1.3.2 Stroke Hemoragik
Stroke yang terjadi sebagai akibat pecahnya pembuluh darah yang rapuh di otak. Dua tipe pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan stroke hemoragi, yaitu; aneurysms dan arteriovenous malformations (AVMs). Aneurysms adalah pengembangan pembuluh darah otak yang semakin rapuh sehingga pecah. Arteriovenous malformations adalah pembuluh darah yang mempunyai bentuk abnormal, sehingga mudah pecah dan menimbulkan perdarahan otak (Perawat Psikiatri, 2009). 1.4 Faktor Resiko
Yang tidak dapat diubah antara lain usia, jenis kelamin pria, ras, riwayat keluarga, riwayat TIA atau strok, penyakit jantung koroner, fibrilasi atrium, dan heterozigot atau homozigot untuk homosistinuria. Sementara faktor resiko dapat diubah adalah hipertensi, diabetes melitus, merokok, penyalahgunaan alkohol dan obat, kontrasepsi oral, hematokrit meningkat, bruit karotis asimtomatis, hiperurisemia, dan dislipidemia.
Universitas Su

Artikel Terkait