SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGHAYATAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MORAL REMAJA AKHIR

Wednesday, January 13, 2016
(0003-PSIKOLOGI) SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGHAYATAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MORAL REMAJA AKHIR

BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha dan kegiatan yang dilakukan dengan sadar, berencana, dan terus menerus untuk mengembangkan potensi dan aspek manusiawi tiap individu sehingga memungkinkan dia menjalankan peranannya sebagai makhluk berbudaya sesuai dengan tuntunan zaman. Oleh karena itu pendidikan mencangkup usaha dan kegiatan yang berwujud penerus nilai-nilai, social, cultural, dengan berbagai kemungkinan perkembangannya, meningkatkan kemampuan daya pikir secara bertanggung jawab, mengembangkan daya kerja dan ketrampilan secara positif (Ali, 1985:225).
Makna pendidikan secara sederhana dapat juga diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, didalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.
Pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya (Way of Life) demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak (Daradjat, 1984:86).
Marimba (1981 : 23) menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani-rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran Islam. Kepribadian utama ini disebut kepribadian Muslim, ialah kepribadian yang memeliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Untuk memahami makna dari suatu ajaran agama diperlukan pendidikan agama dan keyakinan yang mantap pada diri individu. Pendidikan agama hendaknya menyangkut manusia seutuhnya, ia tidak hanya bekali anak dengan pengetahuan agama atau mengembangkan intelek saja dan tidak pula mengisi dan menyuburkan perasaan (sentiment) agama saja, akan tetapi ia menyangkut keseluruhan pribadi anak, mulai dari latihan-latihan amaliyah yang sesuai dengan ajaran agama baik yang menyangkut hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, manusia dan alam serta manusia dengan dirinya sendiri (Daradjat, 1987:107).
Salah satu pendidikan yang berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam adalah Madrasah Aliyah. Karena Madrasah Aliyah merupakan sekolah menengah yang bercirikan khas agama Islam, adapun kurikulum yang diajarkan yaitu:
1. Aqidah-Akhlaq
Materi ini diberikan bertujuan agar siswa mengerti, menghayati dan melaksanakan sifat-sifat terpuji yang sesuai dengan ajaran agama Islam, misalnya: sifat sabar, rendah hati, qona'ah (merasa cukup dengan apa yang ada). Dan bertujuan supaya siswa meninggalkan, menjauhi serta tidak mengerjakan sifat-sifat yang tercela seperti sombong, iri hati, dengki, dendam, syirik, tamak, dan lain sebagainya. Sehingga akhlak remaja menjadi terarah secara baik tidak melenceng dari ketentuan ajaran agama Islam malah sebaliknya berpedoman pada ajaran agama Islam dan sesuai dengan nilai-nilai agama Islam.
2. Al-Qur'an-Hadist
Materi ini berisiskan ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadist di mana diharapkan agar siswa mengerti arti dan isi kandungan dari ayat-ayat Al-Qur'an atau Hadist tersebut, selain itu juga diharapkan siswa biar membaca ayat-ayat Al-Qur'an dan mengartikan ayat-ayat Al-Qur'an tersebut khususnya bagi siswa yang kurang bisa membaca Al-Qur'an atau tidak bisa sama sekali, dan bagi siswa yang bisa membaca supaya bisa lebih mendalami ilmu tentang Al-Qur'an dan Hadist yang sudah diperolehnya.
3. Fiqih
Materi ini bertujuan agar siswa mengerti dan memahami hukum-hukum menurut agama Islam seperti hukum waris, hukum pembunuhan, hukum jual beli, hukum utang piutang, hukum zina dan lain sebagainya.
4. Bahasa Arab
Dengan diberikannya materi bahasa Arab ini diharapkan agar nantinya siswa menguasai secara aktif dan pasif sejumlah perbendaharaan bahasa Arab dalam berbagai bentuk kata dan pola kalimat yang diprogramkan sehingga dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan sebagai dasar memahami buku-buku agama Islam yang berbahasa Arab, termasuk Al-Qur'an dan hadist.
5. Sejarah Kebudayaan Islam
Tujuan diberikannya materi ini adalah untuk memberikan data dan informasi yang penting bagi generasi muda atau pelajar Islam tentang Islam dan sejarahnya, demi meningkatkan keimanan dan kesadaran keagamaan serta kesadaran agama mereka.
Dengan diberikannya materi-materi diatas di harapkan dapat mengarahkan dan membentuk atau membina moral remaja yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga moral remaja menjadi lebih baik dan terarah sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga moral remaja menjadi baik dan terarah sesuai dengan harapan masyarakat pada umumnya dan orangtua dan guru pada khususnya. Yang secara otomatis juga menyelamatkan remaja dari kerusakan moral, dan perbuatan-perbuatan negative lainnya. Karena pendidikan agama Islam diberikan pada remaja sesuai dengan tingkatnya dan sesuai dengan proporsinya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang berpedoman berdasarkan pada ajaran-ajaran dan nilai-nilai agama Islam, untuk membentuk atau membina moral remaja yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan ialah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Maka pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan tujuan bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya.
Adanya suatu tujuan tertentu akan dapat memberikan arah pada uasaha pengelola pendidikan di berbagai taraf pelaksanaan. Diharapkan dapat memberikan kerangka acuan dalam proses pendidikan sehingga dapat berjalan pada relnya, tidak menyimpang dari maksud dan tujuan yang telah ditetapkan semula sehingga dapat memperlancar proses pendidikan.
Tujuan pendidikan disini hanya menekankan pada tujuan pendidikan agama Islam di tingkat Sekolah Menengah Atas yaitu

Artikel Terkait

Previous
Next Post »