(KODE : 0013-PAI) : SKRIPSI PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI FIQIH
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Pembelajaran Demonstrasi
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode mengajar adalah alat yang merupakan perangkat atau bagian dari strategi pengajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan kata lain metode mengajar adalah tehnik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa.
Metode mengajar pendidikan banyak sekali macamnya. Oleh sebab itu setiap guru harus memilih menggunakan metode yang paling tepat untuk dipakai dalam mengajar, setiap jenis mengajar tidak selamanya dapat dipakai dalam setiap situasi tertentu yang wajar dan hanya dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu pula, dalam setiap tujuan yang berbeda pula metode yang digunakan, atau jika rumusan itu banyak, lebih dari satu maka tentu saja disana harus dipakai bermacam metode.
Oleh sebab itu guru harus benar-benar menguasai berbagai jenis metode, kebaikan-kebaikan metode, kelemahan-kelemahan dan cara mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut. Metode dapat disebut efektif dan efisien ketika dapat dipergunakan dalam mengajar dengan tepat dan mencapai hasil yang diharapkan.
Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan interaksi antara guru dan siswa. Metode mengajar beraneka ragam jenisnya dan setiap metode mengajar ada kelemahan atau kelebihannya masing-masing. Oleh sebab itu, dalam praktek mengajar diperlukan beberapa metode mengajar yang dirasa sesuai dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa metode mengajar tersebut adalah:
a. Metode ceramah
Metode ceramah itu sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian dan jenisnya. Berikut ini beberapa pengertian dari metode ceramah, antara lain :
1. Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
2. Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari bahasa latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa metode ceramah adalah penuturan atau penyampaian materi pelajaran secara lisan oleh guru kepada peserta didik.
Definisi metode ceramah diatas, bila langsung diserap dan diaplikasikan tanpa melalui pemahaman terlebih dahulu oleh para guru tentu hasil yang didapat dari penerapan metode ini akan jauh dari harapan, seperti halnya yang terjadi dalam problematika saat ini. Hampir setiap guru sejarah menggunakan metode ceramah yang jauh dari kaidah-kaidah metode ceramah seharusnya.
Metode ceramah dalam proses belajar mengajar sesungguhnya tidak dapat dikatakan suatu metode yang salah. Hal ini dikarenakan model pengajaran ini seperti yang dijelaskan diatas terdiri dari beberapa jenis, yang nantinya dapat dieksploitasi atau dikreasikan menjadi suatu metode ceramah yang menyenangkan, tidak seperti pada metode ceramah klasik yang terkesan mendongeng. Metode ceramah dalam penerapannya di dalam proses belajar mengajar juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain :
Kelemahan :
1. Mudah menjadi verbalisme.
2. Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar- benar menerimanya.
3. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.
4. Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
5. Cenderung membuat si swa pasif
Kelebihan :
1. Guru mudah menguasai kelas.
2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas.
3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
6. Lebih ekonomis dalam hal waktu.
7. Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan dan kearifan.
8. Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas
9. Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
10. Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan keinginan belajar siswa dalam bidang akademik.
11. Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain.
b. Metode tanya jawab
Adapun pengertian metode tanya jawab yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
• Menurut Roestiyah N.K.
Metode tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberikan motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran, atau guru mengajukan pertanyaan siswa yang menjawab.
• Menurut Team Didaktik Metodik
Metode tanya jawab adalah suatu cara dimana guru pada umumnya berusaha menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta tertentu yang sudah diajarkan, atau apakah proses pemikiran yang dipakai oleh siswa. Berdasarkan keterangan diatas, bisa kita tarik pengertian bahwa metode ini adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two-way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.
Kelebihan Metode Tanya Jawab
Pelaksanaan tanya jawab di kelas akan lebih hidup karena sambutan kelas lebih baik, siswa tidak hanya mendengarkan saja. Dengan tanya jawab partisipasi siswa lebih besar dan berusaha mendengarkan pertanyaan guru dengan baik dan mencoba untuk memberikan jawaban yang tepat, sehingga siswa menerima pelajaran dengan aktif berpikir tidak pasif (mendengarkan saja).
Kekurangan Metode Tanya Jawab
Dalam metode tanya jawab kelancaran jalannya pelajaran agak terhambat karena diselingi tanya jawab. Jawaban siswa belum tentu benar bahkan mungkin kadang-kadang dapat menyimpang dari persoalannya sehingga dibutuhkan waktu lebih lama untuk memperoleh jawaban benar.
Menurut H. Erman Suherman dalam bukunya Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer bahwa untuk menghindari terjadinya proses belajar mengajar yang tidak efektif dan efisien serta mengharapkan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan metode tanya jawab, hendaknya seorang guru berlaku:
1. Menghargai jawaban, pertanyaan, keluhan, atau tindakan siswa bagaimanapun jelek mutunya.
2. Menerima jawaban siswa lalu memeriksanya dengan mengajukan pertanyaan. Misalnya, siswa mengerjakan pemfaktoran x2-x-6 = (x+3)(x-2). Pertanyaan diajukan tanpa menyalahkan terlebih dahulu. "Bagaimana caranya kamu memperoleh hasil itu ? Coba terangkan".
Walaupun jawaban yang diberikan betul, guru bisa memeriksa cara siswa mengerjakannya.
3. Merangsang siswa untuk aktif berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, atau mendemonstrasikan hasil berpikirnya di depan kelas, atau papan tulis, atau memperlihatkan hasil karyanya.
4. Mengajukan pertanyaan kepada sasaran yang sesuai dengan keperluan. Misalnya, suatu pertanyaan ditujukan kepada seluruh kelas, sebelum ditujukan pada siswa tertentu. Jika datang pertanyaan dari seorang siswa, pertanyaan tersebut dilemparkan lagi pada siswa lain atau kelas.
5. Bertindak atau bersikap seolah-olah belum tahu atau membuat kekeliruan yang disengaja. Cara-cara ini dapat meningkatkan aktifitas siswa dan mereka menjadi lebih kritis.
6. Mengajukan pertanyaan yang tinggi tarafnya.
7. Dan menurut team didaktik metodik bahwa penggunaan metode tanya jawab bagi guru sangat wajar digunakan apabila ditujukan untuk meninjau pelajaran yang lalu, agar siswa memusatkan lagi perhatian tentang jumlah kemajuan yang telah dicapai sehingga dapat melanjutkan pelajaran berikutnya, menangkap perhatian siswa, memimpin pengamatan dan pemikiran siswa serta mengulangi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama siswa atau dengan kata lain untuk mengikutsertakan semua siswa. Sedangkan penggunaan metode tanya jawab dianggap kurang wajar bagi guru digunakan apabila menilai kemajuan siswa, mencari jawaban dari murid-murid, tetapi membatasi jawaban yang dapat diterima serta memberi giliran pada siswa tertentu saja. Perpaduan metode ceramah dan tanya jawab merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Dengan melihat kelemahan dan kekurangan kedua metode ini, maka penulis mencoba memadukan dua metode (ceramah dan tanya jawab), yang diharapkan minat belajar matematika siswa dapat meningkat serta dapat mengefektifkan proses belajar mengajar.