SKRIPSI PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DAN MODEL CL (COOPERATIF LEARNING) TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

Wednesday, January 13, 2016
(0010-PEND-MATEMATIKA) SKRIPSI PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DAN MODEL CL (COOPERATIF LEARNING) TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTUAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL


BAB II 
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Pengertian Belajar
Untuk memperoleh pengertian yang objektif tentang belajar terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas pengertian belajar. Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli psikologi termasuk psikologi pendidikan.
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses pembahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup. sedangkan pendapat para ahli dalam pengertian belajar adalah sebagai berikut:
Robert M.Gagne (Syaiful Sagala, 2007: 17) bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi kegiatan yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa, sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum siswa mengalami situasi itu ke waktu sesudah siswa mengalami situasi tadi.
Henry E. Garret (Syaiful Sagalah, 2007: 13) belajar adalah proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada pembahan diri dan pembahan cara mereaksi terhadap suatu rangsangan tertentu
Marie J. Moskowitz dan Artur R. Orgel (Darsono, 2001: 3) menyatakan bahwa "Pada dasarnya belajar adalah pembahan perilaku sebagai hasil langsung dari pengalaman dan bukan akibat hubungan-hubungan dalam sistem syaraf yang dibawa sejak lahir".
Skinner (Dimyati, 2003: 9) berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun
Berdasarkan  pengertian  yang  dikemukakan  diatas  dapat  disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku manusia yang diperoleh dari proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dapat dikembangkan
B. Teori-teori Belajar
Ahli teori belajar Gestalt (Slameto, 2003: 9-10) yaitu ditemukan Koffka dan Kohler dari Jerman. Hukum yang berlaku pada pengamatan adalah sama dengan hukum dalam belajar yaitu: Gestalt mempunyai sesuatu yang melebihi jumlah unsur-unsurnya dan gestalt timbul lebih dahulu dari pada bagian-bagiannya. Prinsip-prinsip menurut teori Gestalt.
Belajar berdasarkan keseluruhan, yaitu orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran yang lain sebanyak mungkin. Mata pelajaran yang bulat lebih mudah dimengerti daripada bagian-bagiannya.
Belajar adalah suatu proses perkembangan, dimana anak-anak baru dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah matang untuk menerima bahan pelajaran itu. Manusia sebagai suatu organisme yang berkembang, kesediaan mempelajari sesuatu tidak hanya ditentukan oleh kematangan jiwa batiniah, tetapi juga perkembangan karena lingkungan dan pengalaman.
Siswa sebagai organisme keseluruhan, yaitu siswa belajar tak hanya intelek nya saja, tetapi juga emosional dan jasmaniah nya. Dalam pengajaran modern guru di samping mengajar juga mendidik untuk membentuk pribadi siswa.
Terjadinya transfer, adalah belajar pada pokoknya terpenting pada penyesuaian pertama ialah memperoleh response yang tepat. Mudah atau sukarnya problem itu terutama adalah masalah pengamatan, bila dalam suatu kemampuan telah dikuasai betul-betul maka dapat dipindahkan untuk kemampuan yang lain.
Belajar adalah reorganisasi pengalaman. Pengalaman adalah suatu interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Anak kena api-kejadian ini menjadi pengalaman bagi anak. Belajar itu timbul bila seseorang menemui situasi/soal baru. Dalam menghadapi itu ia akan menggunakan segala pengalaman yang dimiliki. Siswa mengadakan analisis reorganisasi pengalamannya.
Belajar harus dengan Insight. Insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana seseorang melihat pengertian tentang sangkut paut dan hubungan-hubungan tertentu dalam unsure yang mengandung suatu problem.
Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan siswa. Hal ini terjadi bila banyak berhubungan dengan apa yang diperlukan siswa    dalam    kehidupan    sehari-hari. Disekolah    progresif,     siswa    diajak membicarakan tentang proyek /unit agar tahu tujuan yang akan dicapai dan yakin akan manfaatnya.
Belajar berlangsung terus menerus dimana siswa memperoleh pengetahuan tak hanya di sekolah tetapi juga di luar sekolah, dalam pergaulan memperoleh pengalaman sendiri-sendiri, karena itu sekolah harus bekerja sama dengan orang tua di rumah dan masyarakat, agar semua turut serta membantu perkembangan siswa secara harmonis.
Dari prinsip belajar Gestalt diatas dapat disimpulkan bahwa dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian pertama yaitu memperoleh response yang tepat untuk memecahkan problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight.
Ahli teori belajar J. Bruner ( Slameto, 2003 : 11-12 ) Mengemukakan belajar tidak hanya untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah. Dalam belajar guru harus memperhatikan hal-hal yang harus di diperhatikan, yaitu
1.Mengusahakan   agar   setiap    siswa   berpartisipasi   aktif,    minatnya   perlu ditingkatkan, kemudian perlu dibimbing untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Menganalisis struktur mated yang akan diajarkan, dan juga perlu disajikan secara sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa.
3.Menganalisis sequence.  Guru mengajar, berarti membimbing siswa melalui urutan pertanyaan-pertanyaan dari suatu masalah, sehingga siswa memperoleh pengertian dan dapat mentransfer apa yang sedang dipelajari.
4.Memberi reinforcement dan umpan balik penguatan yang optimal terjadi pada waktu siswa mengetahui bahwa " ia menemukan jawabnya " Jadi kesimpulan dari teori bruner alangkah baiknya bila sekolah dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Di dalam proses belajar teori ini mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan "discovery learning" ialah lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui.
Ahli teori belajar dari Pieget (Slameto, 2003:12-13) Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak-anak adalah Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa, perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu,menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak, walaupun berlangsungnya tahap-tahap perkembangan itu melalui suatu urutan tertentu tetapi jangka waktu untuk berlatih dari suatu tahap ke tahap yang lain tidaklah selalu sama pada setiap anak, perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu: Kemasakan, Pengalaman, Interaksi social, Equilibration (proses dari ketiga faktor di atas bersama-sama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental).
Pada teori Piaget bahwa dalam perkembangan intelektual terjadi proses yang sederhana seperti melihat, menyentuh, menyebut nama dan sebagainya, dan adaptasi yaitu suatu rangkaian perubahan yang terjadi pada tiap individu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Ahli teori belajar dari Gagne (Slameto, 2003: 13-14) pada permasalahan belajar, Gagne memberikan dua defmisi, yaitu :
1.Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, kebiasaan, ketrampilan, dan tingkah laku
2.Belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari instruksi Gagne mengatakan pula bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi 5 kategori yang disebut "the domains of learning":
1.Keterampilan motoris (Motor skill)
Dalam hal ini perlu koordinasi dan berbagai gerakan badan
2.Informasi Verbal
Orang dapat menjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, dalam hal ini dapat di mengerti bahwa untuk mengatakan sesuatu ini perlu intelegensi
3.Kemampuan Intelektual
Manusia mengadakan interaksi dengan dunia luar dengan menggunakan symbol-simbol. Kemampuan belajar cara inilah yang disebut " kemampuan Intelektual"

Artikel Terkait

Previous
Next Post »