(0009-PEND MATEMATIKA) SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI, SIKAP DISIPLIN DAN SIKAP ILMIAH SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII

Wednesday, January 13, 2016
(0009-PEND MATEMATIKA) SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI, SIKAP DISIPLIN DAN SIKAP ILMIAH SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII

BAB II 
LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

Untuk dapat memecahkan suatu permasalahan dengan baik maka permasalahan harus ditelaah dari berbagai kajian teori yang relevan, sehingga dalam penelitian ini perlu mengungkapkan beberapa pendapat para ahli yang dapat membantu memecahkan permasalahan. Dalam bagian ini dikemukakan pembahasan hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti yaitu motivasi, sikap ilmiah, sikap disiplin dalam pembelajaran dan prestasi belajar. Semua ini dipergunakan sebagai dasar perumusan hipotesis.

A. MOTIVASI
1. Pengertian Motivasi
W. S. Winkel mengatakan bahwa "motif adalah day a penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu (dalam Darsono, 2000:61). Berawal dari kata "motif itu, motivasi diartikan sebagai motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat melakukan suatu perbuatan. Sedangkan motif sudah ada dalam diri seseorang, jauh sebelum orang itu melakukan suatu perbuatan. Menurut Me. Donald (dalam Sardiman, 2003:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Me. Donald mengandung tiga elemen penting, yaitu:
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan pada diri setiap individu manusia, penampakan nya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa "feeling", afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan,afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yaitu tujuan. Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri individu, sehingga akan bergayut dengan perasaan dan emosi untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan dan kebutuhan.
Para pakar Psikologi menggunakan kata motivasi dengan mengaitkan belajar untuk menggambarkan proses yang dapat memunculkan dan mendorong perilaku, memberikan arah atau tujuan perilaku, memberikan peluang terhadap perilaku yang sama, dan mengarahkan pada pilihan perilaku tertentu.
.Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus-menerus (Anni, 2005:111). Dalam pengertian ini intensitas dan arah motivasi dapat bervariasi. Untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi, sesuai dengan semboyan " motivation is an essential condition of learning". Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu (Sardiman, 2003:84). Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi yang dikemukakan oleh Sardiman (2003:85), yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. Di samping itu, motivasi juga berfungsi sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. 2. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi berprestasi. Secara umum telah diketahui bahwa perilaku manusia senantiasa di latar belakang i oleh motif-motif tertentu. Diantara sekian motif yang mewarnai kehidupan manusia, salah satunya yang berperan besar adalah motivasi berprestasi. Dengan dipahaminya motif atau motivasi pada diri seseorang, bila kaitkan dengan prestasi akan mempunyai pengertian tersendiri dan lebih khusus menggambarkan kespesifikan tentang dorongan atau kebutuhan akan gambaran berprestasi yang bervariasi pada diri seseorang.
Konsep motivasi belajar pertama kali menggunakan istilah "N Ach" atau Need for Achiement dan dipopulerkan oleh Me Clelland (dalam Haditono, 1989:8). Konsep ini bertolak dari suatu asumsi bahwa "N Ach" merupakan semacam kekuatan psikologis yang mendorong setiap individu sehingga membuat aktif dan dinamis untuk mengejar kemajuan. Menurut Lingren (Hariyadi, 1998:87), menyatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang berhubungan dengan prestasi, yaitu menguasai, memanipulasi, mengatur lingkungan maupun fisik untuk mengatasi rintangan - rintangan dan memelihara kualitas belajar yang tinggi, bersaing melalui usaha - usaha untuk melebihi perbuatan - perbuatan yang lampau dan mengungguli perbuatan orang lain. Individu yang mempunyai motivasi belajar biasanya lebih menyukai tugas yang menuntut tanggung jawab.
Hal ini berarti keberhasilan yang dicapai bukan karena bantuan orang lain atau karena faktor keberuntungan, melainkan karena hasil kerja keras dirinya sendiri. Selain itu individu juga mempunyai dorongan yang kuat untuk segera mengetahui hasil nyata dari tindakannya, karena hal itu dapat digunakan sebagai umpan balik. Selanjutnya dari hasil evaluasi tersebut individu dapat memperbaiki kesalahannya dan mendorong untuk berprestasi lebih baik dengan menggunakan cara-cara baru.
Motivasi belajar adalah motif yang mendorong individu untuk berhasil dalam kompetisi dengan beberapa ukuran keunggulan (Standart of Exellend) (Haditono, 1989:16). Ukuran yang dimaksud dapat prestasinya sendiri sebelumnya atau prestasi orang lain. Kemampuan yang dimiliki seseorang dalam berbagai aktivitas merupakan standar keunggulan, dimana suatu kegiatan tersebut dapat gagal atau berhasil. Motivasi belajar juga dapat diartikan sebagai perjuangan untuk menambah prestasi setinggi mungkin.
Ada tiga standar keunggulan atau keberhasilan menurut Heckhausen (dalam Haditono 1989:17), yaitu:
a. Keberhasilan dalam menyelesaikan tugas.
b. Keberhasilan yang dibandingkan dengan keberhasilan sebelumnya.
c. Keberhasilan yang dicapai dibandingkan dengan keberhasilan yang diraih orang lain.
. Pada dasarnya setiap orang ingin dipandang sebagai orang yang berhasil dalam hidupnya lebih-lebih remaja, dan sebaliknya tidak ada orang yang senang jika menghadapi kegagalan dalam hidupnya. Ini adalah cerminan bahwa pada diri seseorang itu terdapat motif untuk berprestasi. Tentang hal ini MC Clelland (dalam Hariyadi, 1998:89) melalui

Artikel Terkait

Previous
Next Post »