A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan.Menurut Gagne, belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapasitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapasitas tersebut adalah dari stimulus yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. (dalam Dimyati, 2000:10)
, belajar merupakan suatu perilaku. Pada saat
orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. (dalam Dimyati, 2009:9)
Belajar juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Ratna Wilis Dahar, 1996:11). Dengan demikian, belajar merupakan suatu aktivitas yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dengan belajar, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Tanpa belajar manusia tidak mungkin mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya. Perubahan-perubahan itu bisa terjadi dengan sengaja bisa juga tidak sengaja, bisa lebih baik bisa juga lebih buruk. Agar belajar berkualitas dengan baik, perubahan terus dilahirkan oleh pengalaman dan oleh interaksi antara orang dan lingkungannya.
Dari beberapa pengertian belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perabahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan, tingkah laku yang dialami karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan masalah, ketrampilan, kecakapan, kecakapan, kebiasaan atau sikap.
Menurut Briggs (1992), pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar sedemikian rupa sehingga si belajar memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan (Sugandi, 2004:9-10). Pembelajaran adalah upaya meningkatkan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa (Suyitno, 2004:1).
Pengertian Pembelajaran menurat Max Darsono (2000:24) adalah sebagai berikut:
a. Umum
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian sehingga tingkah laku siswa berabah kearah yang lebih baik.
b. Khusus
1) Behavioristik
Pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadi hubungan stimulus, respon dan tingkah laku yang diinginkan maka perlu latihan, dan setiap latihan harus diberi hadiah / reinforcement (penguatan).
2) Kognitif
Pembelajaran adalah cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar dapat mengenal apa yang telah dipelajari. i sesuai dengan pengertian belajar menurut aliran kognitif yang menekankan pada kemampuan kognisi (mengenal) pada individu yang belajar.
3) Gestlat
pembelajaran sedemikian sehingga siswa lebih mudah untuk Pembelajaran adalah usaha guru untuk memberikan materi mengorganisasinya (mengaturnya) menjadi suatu gestalt (pola bermakna). 4) Humanistik
Pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai minat dan kemampuannya.
Jadi dari pengertian pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru untuk membentuk tingkah laku dan meningkatkan kemapuan berfikir siswa dengan stimulus dan rencana serta tujuan yang hendak dicapai.
2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Menurut Chatarina Tri Anni (2006:14) secara garis besar faktor -faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah a. Faktor Internal
b. Faktor Eksternal
Faktor-faktor internal antara lain variasi dan derajat kesulitan materi (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana
Faktor-faktor internal meliputi kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh, kondisi psikis seperti kemampuan intelektual, emosional, dan kondisi sosial seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan.
lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses dan hasil belajar.
Menurut Baharudin (2007:19), secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menjadi dua yaitu :
a. Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu.
Faktor ini meliputi:
1) Faktor Fisiologis yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu (kesehatan jasmani).
2) Faktor Psikologis meliputi kecerdasan/intelegensi siswa, motivasi, minat, sikap, bakat.
b. Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa.
Faktor ini meliputi:
1) Lingkungan sosial diantaranya:
a) Lingkungan sosial sekolah antara lain guru, administrasi, dan teman-teman.
b) Lingkungan sosial masyarakat.
Lingkungan sosial keluarga.
a) Lingkungan alamiah seperti kondisi udara yang segar, tidak panas, cukup sinar matahari, suasana yang sejuk dan tenang.
b) Faktor instrumental (perangkat belajar) seperti gedung sekolah, alat belajar, fasilitas belajar, kurikulum sekolah, peraturan sekolah, buku dan lain sebagainya.