1. Pesantren
a. Pengertian Pesantren
Lembaga research Islam (Pesantren Luhur) mendefinisikan pesantren adalah "suatu tempat yang tersedia untuk para santri dalam menerima pelajaran-pelajaran agama Islam sekaligus tempat berkumpul dan tempat tinggalnya".12
Menurut M. Arifin, pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (komplek) di mana santri-santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari leadership seseorang atau beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang bersifat karismatik serta independent dalam segala hal.13
Pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan yang independent berarti bahwa pesantren berbeda dengan lembaga-lembaga pendidikan formal lainnya. Di mana pesantren di pimpin oleh seorang kiai yang merupakan pendiri dan ke pimpinannya bersifat turun temurun. Pesantren mempunyai kewenangan penuh dalam menentukan kebijakan-kebijakannya.
b. Tujuan Pesantren
Pesantren secara umum mempunyai tujuan-tujuan khusus, yaitu :
1)Mendidik santri untuk menjadi seorang muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, memiliki kecerdasan, ketrampilan dan sehat lahir batin sebagai warga Negara yang
berpancasila.
2)Mendidik santri untuk menjadi muslim selaku kader-kader ulama' dan mubaligh yang berjiwa ikhlas, tabah, dan tangguh.
3)Mendidik santri untuk memperoleh kepribadian dan mempertebal semangan kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya dan bertanggungjawab kepada pembangunan bangsa dan Negara.
4)Mendidik tenaga-tenaga penyuluh pembangunan mikro (keluarga) dan regional (pedesaan/masyarakat lingkungannya).
5)Mendidik santri agar menjadi tenaga-tenaga yang cakap dalam berbagai sector pembangunan, khususnya pembangunan mental-spiritual.
6) Mendidik santri untuk membantu meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat lingkungan dalam rangka usaha pembangunan masyarakat bangsa.14
Berdasarkan tujuan pesantren diatas, maka diharapkan pesantren dapat menghasilkan remaja-remaja yang berhasil dalam menyelesaikan tugas perkembangannya. Diharapkan remaja yang berada dalam pesantren telah memiliki identitas diri yang stabil pada akhir masa remajanya dan berada pada status identity Achievement. Sehingga bisa menjadi pemuda penerus bangsa yang kuat mental dan spiritual, c. Unsur-unsur dalam Pesantren
Dalam pesantren terdapat unsur-unsur yang menunjang keberadaannya, yaitu:
1)Kiai adalah pemegang kendali pesantren, pendidik dan pengajar.
2)Santri merupakan peserta didik atau obyek pendidikan.
3)Masjid memiliki fungsi sebagai tempat sholat, pengajian dan ibadah lainnya.
4)Asrama sebagai tempat penginapan (tempat tinggal) santri.
5)Pengajian umumnya mengkaji kitab-kitab umum klasik.15
2. Identitas Diri Remaja
a. Pengertian Identitas Diri Remaja
Identitas diri adalah pemahaman dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, peran-perannya dalam kehidupan sosial ( di lingkungan keluarga / masyarakat ), dunia kerja, dan nilai-nilai agama.16
Menurut Erikson, identitas diri adalah kebutuhan inheren manusia untuk merasa bahwa dirinya termasuk dalam kelompok-kelompok tertentu, sepert kelompok etnik atau agama, di mana ia berpartisipasi dalam kegiatan adat istiadat, ritual-ritual atau idiologi-idiologinya.
Identitas diri diartikan pula sebagai suatu persatuan yang terbentuk dari asas-asas atau cara hidup, pandangan-pandangan yang menentukan cara hidup selanjutnya.18
Berdasarkan definisi diatas maka identitas diri dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, lingkungan sosialnya, dunia kerja, nilai-nilai agama dan mempunyai pandangan hidup tentang masa depannya.
Remaja dalam arti adolescence (Inggris) berasal dari kata latin adolescere yang artinya tumbuh kearah kematangan. Kematangan di sini tidak hanya berarti kematangan fisik, tetapi terutama kematangan sosial-psikologis.
Sedangkan menurut WHO, remaja adalah suatu masa di mana:
1)Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematanganseksual.
2)Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasidari kanak-kanak menjadi dewasa.
3)Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.19
Batasan usia masa remaja menurut Elizabeth B. Hurlock, yaitu antara 13-21 tahun, yang dibagi pula dalam masa remaja awal usia 13-17 tahun, dan remaja akhir 17-21 tahun. 20
Pada masa remaja akhir, remaja banyak melakukan introspeksi atau mawas diri dan merenungi diri sendiri, menemukan "Akunya", mampu menemukan keseimbangan, harmoni dan keselarasan baru di antara sikap ke dalam diri sendiri dan perilaku yang tampak.
Menurut Erikson seseorang yang sedang mencari identitas akan berusaha "menjadi seseorang", yang berarti berusaha mengalami diri sendiri sebagai "AKU" yang bersifat sentral, mandiri, unik, yang mempunyai suatu kesadaran akan kesatuan batinnya, sekaligus juga berarti menjadi "seseorang" yang diterima dan diakui oleh orang banyak. Lebih jauh dijelaskan bahwa orang yang sedang mencari identitas adalah orang yang ingin menentukan "siapakah" atau "apakah" yang diinginkannya pada masa mendatang. Bila mereka telah memperoleh identitas, maka ia akan menyadari ciri-ciri khas kepribadiannya, seperti kesukaan atau ketidaksukaan nya, aspirasi, tujuan masa depan yang diantisipasi, perasaan bahwa is dapat dan harus mengatur orientasi hidupnya
b. Aspek-aspek Pokok yang Mempengaruhi Identitas Diri Remaja
1)Perubahan jasmani, perubahan fisik yang demikian pesatnya dan jelas berbeda jika dibandingkan dengan masa sebelumnya.
2)Perkembangan intelektualnya lebih mengarah pada pemikiran tentang dirinya, refleksi diri.
3)Perubahan-perubahan dalam hubungan antara anak dengan orang tua, dengan orang lain dalam lingkungan dekatnya.
4)Timbulnya perubahan dalam perilaku, pengalaman dan kebutuhan seksual.
5)Perubahan dalam harapan dan tuntutan orang terhadap remaja.
6)Banyak perubahan dalam waktu yang singkat menimbulkan masalah
dalam penyesuaian dan usaha memadukan nya.
Tugas-tugas perkembangan remaja akhir menurut Havighurst adalah :