SKRIPSI PENGARUH LATIHAN SENAM AYO BERSATU TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Sunday, January 24, 2016
(0011-PENDOLRA) SKRIPSI PENGARUH LATIHAN SENAM AYO BERSATU TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 

2.1 Landasan Teori. 
2.1.1 Olahraga pada Anak
Dalam pendidikan olahraga pada anak, Soekarman ( 1989 : 1 ) mengatakan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam olahraga pada anak adalah : a) Pertumbuhan kejiwaan dan perilaku, b) Pertumbuhan Badan atau fisik, c) Pertumbuhan Ketrampilan. Dijelaskan lebih lanjut bahwa Perkembangan kejiwaan dan perilaku pada masa kanak-kanak perlu mendapat prioritas utama, sebab kalau perkembangan kejiwaan dan perilaku tidak sejak dini dibina maka untuk perkembangan selanjutnya kurang mendapat fondasi yang kokoh. Oleh karena itu dalam membina olahraga pada anak, selain perlu dipikirkan macam olahraga yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kejiwaan dan perilaku, tetapi sekaligus juga merangsang pertumbuhan fisik serta memberi dasar ketrampilan yang nantinya berguna dalam pengembangan pencapaian prestasi. Masalahnya sekarang adalah segi apa saja yang perlu dibina sejak dini pada anak sekolah dasar. Untuk menjawab permasalahan ini Soekarman ( 1986 : 24 ) mengemukakan bahwa untuk dapat mengerti mengenai perkembangan motorik perlu mengetahui tahap perkembangan yaitu
2.1.1 Prenatal : mulai konsepsi sampai lahir
2.1.2 Bayi : lahir sampai dua tahun
2.1.3 Anak : usia dua tahun sampai 10 tahun
2.1.4 Remaja : usia 10 tahun sampai 18 tahun
2.1.5 Dewasa : usia 18 sampai mati
Selanjutnya Soekarman ( 1989 : 30 ) mengemukakan bahwa anak usia sekolah dasar yaitu usia 2 sampai 8 tahun adalah merupakan periode perkembangan cepat dari kemampuan motorik yang rumit atau kompleks. Dimana gerakan-gerakan yang terisolasi menjadi lebih teratur dan mengandung maksud. Anak mulai menyelidiki sekelilingnya dan mulai belajar dan mengerti kemampuannya. Dalam perkembangan motorik pada mulanya tergantung pada kematangan atau maturasi, dan perkembangan ketrampilan tergantung dari belajar dan pengalaman. Sedangkan pengalaman belajar gerak pada permulaan masa kanak-kanak menentukan kwalitas gerak selanjutnya. Oleh karena itu harus didorong untuk selalu bergerak dan harus diajari bagaimana sikap-sikap gerak yang benar seperti misalnya : cara berdiri, berjalan, melompat dan meloncat dengan benar. Sebab apabila seorang anak sejak awal belajar dasar tentang pola gerak keliru maka perkembangan selanjutnya sukar untuk diperbaiki.
Kita sering melihat anak yang selalu bergerak dan ingin mencoba ketrampilan motoriknya, keadaan demikian ini hendaknya jangan dilarang. Sebab menurut Seaton ( 1983 : 23 ) kehidupan adalah aktivitas, kalau aktivitas berhenti maka kehidupanpun akan berhenti. Anak pada umumnya lebih aktif dibandingkan dengan orang dewasa, hal ini disebabkan oleh kebutuhan dari anak untuk bergerak. Anak memerlukan gerakan-gerakan aktif dalam sehari kira-kira 4 sampai 5 jam, orang dewasa 2 sampai 4 jam, sedangkan untuk orang tua 1 sampai 2 jam. Oleh karena itu dalam mengajar olahraga pada anak hendaknya lebih kreatif untuk menciptakan bentuk latihan dengan memanfaatkan kebutuhan gerak terutama kwalitas gerakan. Dari sini muncul masalah bentuk olahraga yang bagaimanakah yang memenuhi persyaratan dengan mempertimbangkan pertumbuhan fisik, perilaku, dan ketrampilan.
2.1.2 Senam Ayo Bersatu
Senam di Indonesia dikenal sebagai salah satu cabang olahraga, dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Gymnastic, yang berasal dari kata Gymnos dari bahasa Yunani yang artinya telanjang. Istilah gymnastic tersebut dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak, sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Hal ini bisa terjadi karena pada waktu itu teknologi pembuatan bahan pakaian belum memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur dan mengikuti gerak pemakainya ( Hidayat, 1995 : 14 ). Sedangkan Agus Mahendra ( 2001: 2 ) mendefinisikan senam sebagai latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruksi dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematik dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan ketrampilan dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual.
Senam meskipun sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penggalakan senam secara masal baru dimulai sekitar tahun tujuh puluhan, dengan

diperkenalkan nya Senam Pagi Indonesia. Senam ini dikemas secara indah dan pelaksanaannya dengan iringan musik. Setelah itu bam banyak sekali bermunculan senam-senam yang lain yang salah satunya adalah Senam Ayo Bersatu yang mulai diperkenalkan sejak tahun 2002.
Senam Ayo Bersatu adalah senam kebugaran jasmani yang diciptakan oleh Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia yang mencerminkan keinginan dan tekad untuk bersatu dari seluruh komponen olahraga masyarakat, sekaligus mencerminkan keinginan untuk melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui kegiatan olahraga. Senam Ayo Bersatu mudah dilakukan kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja. Senam Ayo Bersatu diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani para pesertanya. Bertolak dari pernyataan tersebut, maka tak terkecuali bahwa Senam Ayo Bersatu juga berlaku bagi anak atau murid sekolah dasar. Adapun bentuk latihannya terdiri dari bermacam-macam latihan, yang dikemas sebagai berikut
2.1.2.1 Latihan Pemanasan :
Pada pemanasan irama atau ketukan musik 125 per menit dengan durasi 7 menit 6 detik, dimana latihan tersebut diawali dari sikap sempurna seperti berikut:
1. Berdiri tegak, tumit rapat dengan ujung jari kaki terbuka selebar kepalan tangan.
2. 5 ( lima) titik mulai telinga, bahu, pinggul, lutut dan mata kaki merupakan satu garis tegak lurus dengan lantai.
3. Pandangan lurus kedepan.
4. Kedua lengan lurus di samping badan, telapak tangan menghadap ke dalam rapat di samping paha, jari-jari rapat dan siap untuk berolahraga. Adapun pemanasan latihannya terdiri atas :
2.1.2.1.1 Latihan I : Gerakan : jalan di tempat, dannapas
Tujuan : (1) Menaikkan denyut jantung agar meningkat secara perlahan untuk persiapan melakukan olahraga senam. (2) Menghilangkan kekakuan pada otot dan persendian.
2.1.2.1.2 Latihan II : Gerakan : Kepala dan Leher.
Tujuan : Melatih, menguatkan dan merilekskan otot dan sendi leher.
2.1.2.1.3 Latihan III : Gerakan : Bahu.
Tujuan : melatih dan merilekskan otot dan persendian bahu.
2.1.2.1.4 Latihan IV : Gerakan : Dadal.
Tujuan : Melatih dan merileskan otot dada, lengan dan punggung.
2.1.2.1.5 Latihan V : Gerakan : Dada II.
Tujuan : Melatih dan merilekskan otot dada, lengan dan punggung.
2.1.2.1.6 Latihan VI : Gerakan : Pinggang I.
Tujuan : Melatih dan merilekskan persendian dan otot pinggang.
2.1.2.1.7 Latihan VII: Gerakan : Pinggang II.
Tujuan : Melatih dan merilekskan persendian dan otot pinggang.
2.1.2.1.8 Latihan VIII: Gerakan Kombinasi I.
Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas – bawah dan persendian kaki. (2) Melatih dan menguatkan otot kaki (tungkai atas
bawah). ( 3 ) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.
2.1.2.1.9 Latihan IX : Gerakan Kombinasi II.
Tujuan : ( 1 ) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas-bawah dan persendian kaki.
( 2 ) Melatih dan menguatkan otot kaki (tungkai atas-bawah)
( 3 ) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.
2.1.2.1.10 Latihan X : Gerakan kombinasi III.
Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas bawah dan persendian kaki.
(2) Melatih dan menguatkan otot kaki (tungkai atas-bawah)
(3) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.
2.1.2.1.11 Latihan XI : Gerakan Peregangan dinamis dan Statis. Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, dan sisi badan dan samping kepala.
2.1.2.1.13 Latihan XII : Gerakan Peregangan Statis
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan.


Artikel Terkait

Previous
Next Post »