SKRIPSI HUBUNGAN KEPATUHAN DALAM MENJALANKAN DIET DENGAN GULA DARAH TERKONTROL PADA PASIEN DIABETES MELITUS

Thursday, June 16, 2016

(KODE : 0016-KEPERAWATAN) : SKRIPSI HUBUNGAN KEPATUHAN DALAM MENJALANKAN DIET DENGAN GULA DARAH TERKONTROL PADA PASIEN DIABETES MELITUS


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 

A. Konsep kepatuhan
1. Pengertian
Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh, yang berarti disiplin dan taat. Menurut Sacket dalam Niven (2000) kepatuhan adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional kesehatan
2. Variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan
Beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan menurut Brunner & Suddarth (2002) adalah :
a. Variabel demografi seperti usia, jenis kelamin, status sosio ekonomi dan pendidikan.
b. Variabel penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya gejala akibat terapi.
c. Variabel program terapeutik seperti kompleksitas program dan efek samping yang tidak menyenangkan.
d. Variabel psikososial seperti intelegensia, sikap terhadap tenaga kesehatan, penerimaan, atau penyangkalan terhadap penyakit, keyakinan agama atau budaya dan biaya finansial dan lainnya yang termasuk dalam mengikuti regimen hal tersebut diatas juga ditemukan oleh Bart Smet dalam psikologi kesehatan. 
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan dapat digolongkan menjadi empat bagian menurut Niven (2002) antara lain :
a. Pemahaman tentang instruksi
Tak seorang pun dapat mematuhi instruksi jika ia salah paham tentang instruksi yang diberikan padanya.
b. Kualitas interaksi
Kualitas interaksi antara profesional kesehatan dan pasien merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan.
c. Isolasi sosial dan keluarga
Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat menentukan program pengobatan yang dapat mereka terima.
d. Keyakinan, sikap dan kepribadian
Becker et al (1979) dalam Niven ( 2002) telah membuat suatu usulan bahwa model keyakinan kesehatan berguna untuk memperkirakan adanya ketidak patuhan. 
4. Faktor penentu derajat ketidakpatuhan
Neil Niven (2002: 193), juga mengungkapkan derajat ketidakpatuhan itu ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Kompleksitas prosedur pengobatan.
b. Derajat perubahan gaya hidup yang dibutuhkan.
c. Lamanya waktu dimana pasien harus mematuhi program tersebut.
d. Apakah penyakit tersebut benar-benar menyakitkan.
e. Apakah pengobatan itu berpotensi menyelamatkan hidup.
f. Keparahan penyakit yang dipersepsikan sendiri oleh pasien dan bukan petugas kesehatan. 
5. Strategi untuk meningkatkan kepatuhan
Menurut Smet (1994) berbagai strategi telah dicoba untuk meningkatkan kepatuhan adalah :
a. Dukungan profesional kesehatan
Dukungan profesional kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan, contoh yang paling sederhana dalam hal dukungan tersebut adalah dengan adanya teknik komunikasi. Komunikasi memegang peranan penting karena komunikasi yang baik diberikan oleh profesional kesehatan baik dokter/ perawat dapat menanamkan ketaatan bagi pasien.
b. Dukungan sosial
Dukungan sosial yang dimaksud adalah keluarga. Para profesional kesehatan yang dapat meyakinkan keluarga pasien untuk menunjang peningkatan kesehatan pasien maka ketidakpatuhan dapat dikurangi.
c. Perilaku sehat
Modifikasi perilaku sehat sangat diperlukan. Untuk pasien dengan diabetes melitus diantaranya adalah tentang bagaimana cara untuk menghindari komplikasi lebih lanjut apabila sudah menderita diabetes. Modifikasi gaya hidup dan kontrol secara teratur atau minum obat sangat perlu bagi pasien diabetes.
d. Pemberian informasi
Pemberian informasi yang jelas pada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dideritanya serta cara pengobatannya 

B. Diabetes Melitus
1. Definisi
a. Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron (Mansjoer, 2000 : 580).
b. Diabetes melitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Brunner & Suddart, 2002 : 1220),
c. Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Soegondo, 2007).
d. Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai oleh ketiadaan absolut insulin atau insensitivitas sel terhadap insulin (Corwin, 2001 : 542).

Artikel Terkait

Previous
Next Post »