Judul : skripsi ekonomi | kode EKON0001
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan dan investasi swasta di indonesia periode tahun X
Daftar Isi :
ABSTRAK; ABSTRACT; KATA PENGANTAR; DAFTAR ISI; DAFTAR TABEL; DAFTAR GRAFIK; DAFTAR GAMBAR; DAFTAR LAMPIRAN; BAB I : PENDAHULUAN; 1.1 Latar Belakang; 1.2 Identifikasi Masalah; 1.3 Tujuan Penelitian; 1.4 Kegunaan Penelitian; 1.5 Kerangka Pemikiran; 1.5.1 Tabungan; 1.5.1.1 Definisi Tabungan; 1.5.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tabungan; 1.5.2 Investasi; 1.5.2.1 Definisi Investasi; 1.5.2.2 Determinan Investasi; 1.6 Metodologi Penelitian; 1.6.1 Ruang Lingkup Penelitian; 1.6.2 Operasionalisasi Variabel; 1.6.3 Metode Analisis; 1.6.4 Pengujian Statistik; 1.6.4.1 Uji Akar-Akar Unit(Unit Roots test); 1.6.4.2 Uji Kointegrasi; 1.6.4.3 Penaksiran Koefisien Determinasi; 1.6.4.4 Uji t-Statistik; 1.6.4.5 Uji F-Statistik; 1.6.4.6 Pengujian Masalah Yang Terjadi dalam Regresi; - Masalah Multikolinier; - Masalah Serial Korelasi; BAB II : TINJAUAN PUSTAKA; 2.1 Definisi Tabungan; 2.2 Teori dan Pemikiran Tentang Tabungan; 2.2.1 Teori J.M. Keynes; 2.2.2 The Life-cycle – Permanent Income Theory of Consumption and Saving; 2.2.2.1 Life-cycle Theory; 2.2.2.2 Permanent Income Theory; 2.2.3 Teori Klasik; 2.2.4 Teori neoklasik; 2.3 Definisi Investasi; 2.3.1 Penanaman Modal Asing; 2.3.2 Penanaman Modal Dalam Negeri; 2.4 Teori dan Pemikiran Tentang Investasi; 2.4.1 The Neoclassical theory of Investment Behavior; 2.4.2 Tobin’s q Theory of Investment; 2.4.3 Pandangan Moneteris dan Keynesian tentang Pengeluaran Investasi sektor Swasta; 2.5 Penelitian Empiris Tentang Tabungan dan Investasi; 2.5.1 Penelitian Ipumbu W. Shiimi dan Gerson Kadhikwa; 2.5.2 Penelitian Paul R. Mason, Tamim Bayoumi, dan Hossein Samiei; 2.5.3 Penelitian Mohamad Ikhsan dan M. Chatib Bisri; BAB III : OBJEK PENELITIAN; 3.1 Variabel Terikat; 3.1.1 Tabungan Swasta; 3.1.2 Investasi Swasta; 3.2 Variabel Bebas; 3.2.1 Pendapatan Nasional Disposibel; 3.2.2 Tingkat Suku Bunga Tabungan; 3.2.3 Tingkat Inflasi; 3.2.4 Pendapatan Nasional; 3.2.5 Rasio Investasi Pemerintah Terhadap PDB; 3.2.6 Variabel Dummy Krisis Ekonomi; BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN; 4.1 Uji Akar-akar Unit (Unit Root); 4.2 Estimasi dan Hasil Regresi Model Kointegrasi; 4.2.1 Uji Kointegrasi; 4.2.2 Pengujian Statistik; 4.2.3 Pengujian Masalah dalam regresi Linier Klasik; 4.2.4 Analisis Ekonomi Model Kointegrasi; 4.3 Hasil Regresi Error Correction Model; 4.3.1 Pengujian Statistik; 4.3.2 Pengujian Masalah dalam regresi Linier Klasik; 4.3.3 Analisis Ekonomi Model Dinamis; BAB V : KESIMPULAN; DAFTAR PUSTAKA; LAMPIRAN.
Sekilas Isi :
Dalam perekonomian suatu negara, tabungan dan investasi merupakan indikator yang dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang (developing countries) termasuk didalamnya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, memiliki dana yang cukup besar. Tetapi di sisi lain, usaha pengerahan sumber dana dalam negeri untuk membiayai pembangunan menghadapi kendala dalam pembentukan modal baik yang bersumber dari penerimaan pemerintah yaitu ekspor barang dan jasa ke luar negeri, ataupun penerimaan pemerintah melalui instrumen pajak.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 yang kemudian menjadi krisis multidimensi berdampak kondisi Indonesia secara umum tidak hanya terhadap sektor ekonomi saja. Nilai tukar rupiah yang terdepresiasi sangat tajam, inflasi yang tinggi, menurunnya kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia, merupakan beberapa akibat dari krisis ekonomi tersebut. Lambat laun, dengan beberapa kali perubahan struktur politik dan penerapan kebijakan-kebijakan oleh pemerintah, kondisi Indonesia menunjukkan perubahan yang lebih baik dan kondisi perekonomian yang stabil.
Di Indonesia, untuk membiayai pembangunan nasional yang mencakup investasi domestik, sumber dananya dapat bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar negeri. Namun, karena terbatasnya jumlah dana serta pinjaman yang diperoleh dari luar negeri, maka diperlukan tabungan nasional yang lebih tinggi sebagai sumber dana yang utama.
Perlunya tabungan nasional ini dibuktikan dengan adanya saving-investment gap yang semakin melebar dari tahun ke tahun yang menandakan bahwa pertumbuhan investasi domestik melebihi kemampuan dalam mengakumulasi tabungan nasional. Secara umum, usaha pengerahan modal dari masyarakat dapat berupa pengerahan modal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pengklasifikasian ini didasarkan pada sumber modal yang dapat digunakan dalam pembangunan. Pengerahan modal yang bersumber dari dalam negeri berasal dari 3 sumber utama , yaitu : pertama, tabungan sukarela masyarakat. Kedua, tabungan pemerintah, dan ketiga tabungan paksa (forced saving or involuntary saving). Sedangkan modal yang berasal dari luar negeri yaitu melalui pinjaman resmi pemerintah kepada lembaga-lembaga keuangan internasional seperti International Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), World Bank, maupun pinjaman resmi bilateral dan multilateral, juga melalui foreign direct investment (FDI).