PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN KALENG INDAH PADA KELOMPOK B TK

Wednesday, April 13, 2016
PTK (0037)  UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN
MELALUI PERMAINAN KALENG INDAH PADA KELOMPOK B TK




BAB II 
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN


A. Hakikat Konsep Bilangan 
1. Pengertian Bilangan
Bilangan adalah suatu konsep yang kompleks dan multi bentuk. Pemahaman yang kaya akan bilangan yang merupakan pemahaman relasional, melibatkan banyak ide, hubungan dan keterampilan yang berbeda (Vande, 2006:126).
Menurut Sophian dalam Seefeldt & Wasik (2008:393) bilangan adalah bagian dari pengalaman sehari-hari. Orang bertanya kepada anak-anak berapa usia mereka, nomor bus yang mereka tumpangi, jumlah pintu ruang kelas mereka, dan nomor rumah mereka.
Bilangan atau angka adalah alat bantu untuk menghitung pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu bilangan harus diketahui oleh setiap orang (Kasmina & dkk, 2008:2).
Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bilangan adalah suatu bentuk yang abstrak yang memberikan keterangan jumlah banyaknya benda, lambang bilangan yang dapat berupa angka ataupun tulisan.

2. Pengembangan Bilangan pada Tingkat Pra-TK dan TK
Bilangan-bilangan berhubungan satu sama lainnya melalui bermacam-macam operasi. Pengembangan bilangan menurut Walle (2006:127-13 l)yaitu :
a. Hubungan lebih besar, lebih kecil, dan sama
Konsep dari "lebih besar", "lebih kecil", "sama" adalah hubungan hubungan dasar yang memberikan konstribusi untuk semua konsep bilangan. Anak mulai belajar mengembangkan ide-ide saat mereka mulai sekolah. Saat masuk TK anak-anak hampir selalu dapat memilih himpunan dua himpunan yang hampir berebeda jumlahnya. Menurut Barody dalam Walle (2006:127) menyatakan seseorang anak tidak dapat menggunakan kata 'lebih besar' dalam cara intuitif pada resiko pendidikan yang timbul. Kegiatan-kegiatan kelas harus membantu siswa membangun pengertian dasarnya dan kembali menemukannya.
b. Awal membilang
Kegiatan mengitung yang sebenarnya dapat dimulai saat prasekolah.
1) Pengembangan dari kemampuan membilang
Menghitung melibatkan paling tidak dua kemampuan yang berbeda. Pertama, siswa harus dapat menghasilkan data standar dari menghitung angka dengan urutan: 'satu, dua, tiga, empat,....', kedua, siswa harus dapat menghubungkan urutan ini dengan cara satu demi satu pada himpunan yang dihitung. Masing-masing bagian harus dihitung. Masing-masing bagian harus satu dan dihitung satu kali.
2) Makna yang tersirat dalam perhitungan
Menurut Fosnot dan dolk dalam Walle (2006:128) memperjelas bahwa pengertian dari urutan dan hubungan dengan pembilangan bukanlah hal yang mudah untuk usia 4 tahun. Anak-anak akan belajar bagaimana menghitung (menyamakan kata-kata penghitungan dengan bendanya) sebelum mereka mengerti bahwa kata terakhir penghitungan adalah jumlah dari himpunan.
3) Menulis dan pengenalan bilangan
Membantu anak membaca dan menulis angka satu digit sama dengan mempelajari mereka untuk membaca dan menulis surat dengan huruf. Keduanya tidak berhubungan dengan konsep bilangan. Secara tradisional, pemerintah telah melibatkan berbagai bentuk berulang-ulang. Anak-anak mempelajari halaman-halaman angka, menulis berulang-ulang angka dari 0 sampai 10, membuat angka dari tanah liat, mencarinya di pasir, menulisnya dipapan tulis atau di udara, dan sebagainya.
4) Menghitung Maju dan Menghitung Mundur
Walaupun umtan angka maju sudah cukup dikenal bagi kebanyakan anak kecil, menghitung maju dan menghitung mundur adalah kemampuan yan sulit untuk kebanyakan anak

3. Pemahaman Awal tentang bilangan
Menurut Howden dalam Walle (2006:130) menggambarkan pemahaman bilangan sebagai intuisi yang baik tentang angka dan hubungannya. Perkembangannya bertahap sebagai hasil dari pengeksplorasian bilangan, pemvisualisasinya dalam berbagai konteks, dan penghubungannya dengan cara-cara yang tidak dibatasi oleh algoritma tradisional. a. Relasi diantara bilangan 1 sampai 10
"Enam dan tiga adalah sembilan Gambar 2.1 L in pat hubungan untuk dikembangkan melibatkan angka kecil
Koleksi relasi bilangan
Gambar 2.1 menggambarkan empat macam hubungan berbeda yang anak-anak-anak dapat dan harus mengembangkan denngan angka:
1. Relasi ruang: anak-anak dapat belajar untuk mengenal himpunan benda-benda dalam pengaturan berpola dan menyebutkan beberapa banyak tanpa menghitung. Untuk hampir semua angka, disana ada
beberapa pola umum. Pola-pola dapat juga dibuat dari dua atau pola- pola yang lebih mudah untuk bilangan-bilangan lebih kecil.
2. Satu dan dua lebih, satu dan dua kurang: hubungan antara dua lebih dari dan dua kurang dari melibatkan lebih dari sekedar kemampuan untuk menghitung maju dua atau menghitung mundur dua. Anak-anak harus mengetahui 7, misalnya, adalah 1 lebih dari 6, dan 2 kurang dari 9.
3. Pengait atau pembanding dari 5 dan 10: karena 10 memainkan peranan besar dalam sistem bilangan kita dan karena dua dari lima menjadi 10, ini sangat berguna untuk mengembangkan hubungan untuk angka 1 ke 10 dalam kaitan penting 5 dan 10.
4. Hubungan bagian keseluruhan: untuk mengkonseptualisasikan suatu bilangan seperti terdiri dari dua tau lebih bagian adalah hubungan paling penting yang dapat dikembangkan dari bilangan. Seperti contoh
7 dapat diangga sebagai kumpulan dari 4 atau kumpulan dari 2 dan kumpulandari 5.

4. Konsep Mengenalkan Bilangan Pada Anak
Sebelum anak mengenal konsep bilangan dan operasi bilangan, anak-anak hams terlebih dahulu mengenal bahasa simbol. Secara umum konsep matematika untuk anak usia dini meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Memilih, membandingkan, mengurutkan.
b. Klasifikasi yaitu mengelompokan benda kedalam beberapa kelompok untuk mengurutkan bilangan bisa berdasarkan ukuran bentuk.
c. Menghitung yaitu menghubungkan antara benda dan konsep bilangan dimulai dari angka satu jika sudah mahir anak dapat menghitung kelipatan.
d. Angka yaitu simbol dari kuantitas. Anak bisa menghubungkan antara banyaknya benda dengan simbol angka.
e. Pengukuran yaitu anak dapat mengukur ukuran suatu bdenda dengan berbagai cara dimulai dari ukuran non standar dan ukuran standar.
f. Geometri yaitu mengenal bentuk luas, volume, dan area.
g. Membuat grafik, misalnya guru membagi kartu merah, hijau, dan kuning untuk anak yang suka apel, magga dan pisang. Lalu guru menyuruh anak untuk menempelnya dipapan tulis yang telah diberi sumbu datar (X) dan tegak (Y). Maka akan tampak grafik yang menggambarkan banyaknya anak yang suka buah-buahan tersebut.
h. Pola, misalnya guru memberi angka 1, 3, 6 lalu anak melanjutkan
dengan suatu pola tertentu atau bisa 9, 4,7 dan sebagainya. i. Memecahkan masalah yaitu kemampuan memecahkan persoalan sederhana yang melibatkan bilangan dan operasi bilangan (Suyanto, 2005: 158-159).
5. Manfaat Konsep Bilangan
Menurut Indra, Soefandi dkk (2009:64) konsep bilangan bermanfaat bagi anak dalam menganalisa masalah secara logis yang ditemukan anak dalam bermain, menemukan, menciptakan rumus-rumus secara ilmiah, senang bereksplorasi, suka berhitung, gemar mengklasifikasi benda serta memperkaya pengalaman berinteraksi dengan konsep maematika kedalam kehidupan sehari-hari. B. Perkembangan Anak Usia Dini Usia 5 Dan 6 Tahun
Menurut Hendrick dalam Ramli (2005:67) perkembangan anak usia dini sebagai bagian dari keseluruhan perkembangan anak dapat dirumuskan sebagai suatu proses perubahan yang berkesinambungan secara progresif dari masa kelahiran sampai 8 tahun. Dalam masa usia dini anak, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dari segi fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional dan aspek-aspek kepribadian lainnya. Perkembangan pada setiap bidang tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Meskipun perkembangan setiap bidang di bahas secara terpisah namun harus dipahami bahwa setiap bidang perkembangan merupakan bagian dari keseluruhan perkembangan


Artikel Terkait

Previous
Next Post »