(KODE : 0022-PAI) : SKRIPSI STUDI TENTANG HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN KEDISIPLINAN SISWA
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Tentang Pendidikan Akhlak
1. Pengertian Pendidikan Akhlak
Sebelum penulis membahas dan menjelaskan pengertian pendidikan akhlak, terlebih dahulu disini penulis memberikan pengertian secara terpisah dari dua istilah tersebut yaitu pendidikan dan akhlak. Beberapa pendapat para ahli tentang pengertian tersebut sebagai berikut :
a. Pendidikan
Dalam pengertian tentang pendidikan, para ahli ilmu pengetahuan berbada pendapat, diantaranya adalah :
1) Arti pendidikan secara etimologi
"Paedagogie" berasal dari bahasa yunani, terdiri dari kata "PAIS", artinya anak, dan "AGAIN", diterjemahkan membimbing, jadi Paedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak.
2) Menurut Ngalim Purwanto, bahwa " Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak - anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohani kea rah kedewasaan.”
3) Menurut Ahmad D. Marimba, bahwa " Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. "
4) Suwarno mengutip pendapat Ki Hajar Dewantara.
"Adapun maksud pendidikan yaitu menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak - anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan bahagia setinggi - tingginya. "
5) Menurut M. Arifin, " Pendidikan yang benar adalah yang memberikan kesempatan pada keterbukaan terhadap pengaruh dari dunia luardan perkembangan dari diri anak didik. "
6) M. Arifin mengutip pendapatnya Mortimer J. Adler mengartikan, “Pendidikan adalah proses dengan mana semua kemampuan manusia (bakat kemampuan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan, disempurakan dengan kebiasaan - kebiasaan yang baik melalului sarana yang secara artistic dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu kebiasaan yang baik."
Dari beberapa pendapat ahli pendidikan di atas, maka disini penulis dapat mengambil kesimpulan, bahwa pendidikan adalah suatu proses bimbingan secara sadar dari pendidik untuk mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar siswa agar membuahkan hasil yang baik, jasmani yang sehat, kuat dan berketerampilan, cerdas dan pandai, hatinya penuh iman kepada Allah SWT dan membentuk kepribadian utama.
b. Akhlak
Beberapa ahli yang mendifinisikan tentang akhlak, diantaranya adalah :
1) Menurut Ibnu Maskawih :
Artinya : " Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tan melalui pertimbangan pikiran (terlebih dahulu). "
2) Menurut Imam Al - Ghozali :
Artinya : " Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari sifat itu timbul perbuatan - perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran ( terlebih dahulu ). "
3) Al-Qurthuby mengatakan :
Artinya : "Suatu perbuatan manusia bersumber dari adab kesopanannya disebut akhlak, karena perbuatan itu termasuk bagian dari kejadiannya. "
4) Di dalam Dairatul Ma'rifat dikatakan :
Artinya : " Akhlak ialah sifat - sifat manusia yang terdidik. "
5) Didalam Ensiklopedi pendidikan dikatakan bahwa akhlak ilah budi pekerti, watak, kesusilaan ( kesadaran etik dan moral) yaitu kelakuan baik yang merupakan akibat dari sifat jiwa yang benar terhadap khaliqnya dan sesame manusia.
6) Menurut Abdulloh Dirroz : " Akhlak adalah suatu kekuatan dalam bentuk kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilik pihak yang benar ( dalam hal akhlak yang baik ) atau pihak yang j ahat ( dalam hal akhlaq jahat ).
Selanjutnya menurut Abdulloh Dirroz, perbuatan-perbuatan manusia yang dapat dianggap sebagai perwujudan dari akhlaknya, jika dipenuhi dua syarat : Pertama : Jika perbuatan itu dilakukan berulang kali sehingga menjadi kebiasaan.
Kedua : Jika perbuatan itu dilakukan karena dorongan emosi-emosi jiwanya, bukan karena adanya tekanan-tekanan yang dating dari luar seperti paksaan dari orang lain sehingga menimbulkan ketakutan, atau bujukan dengan harapan-harapan yang indah dan sebagainya (Tim Dosen Agama Islam, 1990 :225-227).
Dari berbagai pendapat diatas dapatlah penulis simpulkan bahwa yang dimaksud " akhlaq " adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan-perbuatan baik dan buruk dengan mudah tanpa melalui pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu dan peruatan tersebut sudah menjadi kebiasaan.
Setelah kita mengetahui pengertian satu persatu daripada pendidikan dan akhlaq, maka kiranya dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud pendidikan akhlak adalah suatu proses bimbingan atau pertolongan pendidik secara sadar pada siswa agar dalam jiwa anak tersebut tertanam dan tumbuh sikap serta tingkah laku atau perbuatan yang sesuai dengan ajaran islam, sehingga dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohaninya untuk membiasakan perbuatan baik dengan mudah tanpa melalui pertimbangan terlebih dahulu, akan tetapi perbuatannya didasarkan pada keimanan, dan juga terbentuklah kepribadian yang utama.
2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Akhlak
a. Dasar pendidikan akhlaq
Seperti yang telah kita maklumi bahwa pendidikan akhlaq adalah merupakan bagian daripada bidang studi pendidikan agama disekolah-sekolah. Oleh karenanya dasar operasional yang digunakan oleh pendidian akhlaq adalah sama dengan dasar operasional yang digunakan oleh pendidikan agama disekolah-sekolah islam di Indonesia.
Adapun pelaksanaan pendidikan agama di Indonesia itu mempunyai dasar yang cukup kuat. Dasar-dasar ini dapat dilihat dari tiga segi, yaitu :
1) Segi Yurudis/hukum
2) Segi religious
3) Segi social Psychologis
1) Dasar dari segi Yuridis / Hukum
Yang dimaksud dasar segi Yuridis / hukum adalah dasar-dasar pelaksanaan pendidikan agama secara langsung ataupun ataupun tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah-sekolah ataupun lembaga-lembaga pendidikan formal di Indonesia. Adapun bentuk dari dasar ini adalah sebagai berikut :