(KODE : 0017-PAI) : SKRIPSI PENGARUH STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI FIQIH
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan tentang Strategi Learning Start With A Question
1. Strategi Pembelajaran Aktif
Strategi pada umumnya diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks pembelajaran Strategi dapat dikatakan sebagai pola umum yang berisi tentang rentetan kegiatan yang dapat dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
J.R. David dalam bukunya Wina Sanjaya, menjelaskan bahwa dalam dunia pendidikan strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Ada 2 hal yang perlu dicermati dari pengertian Strategi pembelajaran tersebut. Strategi disusun untuk mencapai tujuan Pertama, Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi perlu dirumuskan tujuan yang jelas dan dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.
Pengertian Strategi berbeda dengan metode. Metode merupakan upaya pengimplementasian rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan tercapai secara optimal. Sedangkan Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu. Jadi metode dalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
Menurut Bahri, ada 4 strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
b. Memilih system pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
c. Menilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efisien sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan
mengajarnya.
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau criteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan system intruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Dalam memilih suatu strategi hendaknya dapat mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik pasif atau hanya menerima pelajaran dari guru, ada kecenderungan untuk cepat melupakan pelajaran yang telah diberikan. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan dan menarik. Active learning menyajikan 101 strategi pembelajaran aktif yang hampir dapat diterapkan untuk semua pelajaran. Salah satu bentuk pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang menggunakan Strategi Learning Start With A Question.
Pembelajaran aktif (active learning) merupakan suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.
Pertimbangan lain untuk menggunakan strategi pembelajaran aktif adalah realita bahwa peserta didik mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Ada peserta didik yang lebih senang membaca, ada yang senang berdiskusi dan ada juga yang senang praktek langsung. Inilah yang sering disebut dengan gaya belajar atau learning style. Untuk dapat membantu peserta didik dengan maksimal dalam belajar, maka kesenangan dalam belajar itu sebisa mungkin diperhatikan. Untuk dapat mengakomodir kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan variasi startegi pembelajaran yang beragam yang melibatkan indera belajar yang banyak.
Dari sisi pengajar sebagai penyampai materi, startegi pembelajaran aktif akan sangat membantu dalam melaksanakan tugas-tugas keseharian bagi pengajar yang sibuk mengajar, strategi ini dapat di pakai dengan variasi yang tidak membosankan. Seandainya ada seorang pengajar yang sibuk, yang harus mengajar 3 atau bahkan 4 kelas dalam sehari, dapat dibayangkan betapa lelahnya pengajar tersebut kalo harus berceramah. Di samping itu, filosofi mengajar yang baik adalah bukan sekedar mentransfer ilmu pengetahuan pada peserta didik akan tetapi bagaimana membantu peserta didik supaya dapat belajar. Kalau ini dapat dihayati, maka pengajar tidak lagi menjadi pemeran sentral dalam proses pembelajaran.
2. Pengertian Strategi Learning Start With A Question
Strategi Learning Start With A Question adalah suatu strategi pembelajaran aktif dalam bertanya. Mel Silbermen dalam bukunya Active Learning mengemukakan bahwa proses mempelajari sesuatu yang baru adalah lebih efektif jika peserta didik tersebut aktif mencari pola dari pada menerima saja (terus bertanya dari pada hanya menerima apa yang disampaikan oleh pengajar).
Satu cara menciptakan pola belajar aktif ini adalah merangsang peserta didik untuk bertanya tentang mata pelajaran mereka tanpa penjelasan dari pengajar terlebih dahulu. Strategi sederhana ini merangsang siswa untuk bertanya, kunci belajar4. Agar siswa aktif dalam bertanya, maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu dengan membaca terlebih dahulu. Dengan membaca maka siswa memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari sehingga apabila dalam membaca atau membahas materi tersebut terjadi kesalahan konsep akan terlihat dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersama-sama. Untuk melihat apakah siswa telah mempelajari materi tersebut, maka guru melakukan pre-test. Selain itu, guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat rangkuman serta membuat daftar pertanyaan, sehingga dapat terlihat berapa persen siswa yang belajar dan yang tidak belajar.
Dengan membaca maka dapat memetik bahan-bahan pokok yang penting. Dalam membaca terdapat beberapa cara seperti:
a. Saat membaca siswa memberi garis bawah. Hal ini bertujuan agar siswa mengetahui kata yang penting atau kata-kata yang kurang dimengerti.
b. Siswa membuat catatan atau ringkasan hasil bacaan. Hal ini bertujuan agar siswa mengetahui materi yang perlu dihafal atau dikaji ulang.
3. Keterampilan bertanya
Dengan bertanya akan membantu siswa belajar dengan kawannya, membantu siswa lebih sempurna dalam menerima informasi, atau dapat mengembangkan keterampilan kognitif tingkat tinggi. Dengan demikian guru tidak hanya akan belajar bagaimana "bertanya" yang baik dan benar, tetapi juga belajar bagaimana pengaruh bertanya di dalam kelas.
Keterampilan bertanya dapat diartikan kemampuan mengungkapkan pertanyaan, baik lisan maupun tulisan. Dalam tulisan ini, keterampilan bertanya dibatasi pada kemampuan mengungkapkan pertanyaan secara lisan yang dilakukan oleh guru pada suasana pembelajaran dikelas. Pertanyaan yang digunakan untuk mengungkapkan pertanyaan dapat menggunakan kata tanya maupun kata perintah. Ungkapan pertanyaan yang menggunakan kata tanya, misalnya "apa arti sholat?". Sedangkan, ungkapan pertanyan yang menggunakan kata perintah, misalnya, "coba praktikkan sholat shubuh!"