PTK-PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGISTANDAR KOMPETENSI PENCEMARAN LINGKUNGAN

Tuesday, February 23, 2016
PTK-(0021) PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGIS TANDAR KOMPETENSI PENCEMARAN LINGKUNGAN


BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN


A. Kajian Pustaka
 1. Belajar
Belajar mempunyai banyak rumusan yang dikemukakan para ahli pendidikan. Masing -masing merumuskan berdasarkan padanga dan titik tolak berfikirnya, namun antara satu dengan yang lain keterkaitannya.
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) belajar artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu
b. Dahar (1996) belajar didefenisikan sebagai suatu proses dimana uatu organism berubah perilakunya sebagai akibat pengalama.
c. Syah (2004) mengemukakan belajar adalah kegiatan yang berproses dan merapakan unsur yang sangat fundamental dalam peyelengaran setuiap jenis dan jenjang pendidikan. mencakup perabahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan sebagainya. Perabahan-perabahan itu bersifat relatif (konsisten) dan berbekas.
e. Slameto (2003) menyatakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk maemperoleh suatu perabahan tingkah laku yang bara secara
d. Dalyono (2001) menytakan belajar dapat didefenisikan suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perabahan dalam dari seseorang, keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dan lingkungannya. Dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagai kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.
Dari beberapa pendapat tentang definisi belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya belajar adalah proses pembahan tingkah laku kearah yang lebih baik. Jadi, belajar akan membawa pembahan - pembahan pada individu - individu yang belajar
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu: perubahan terjadi secara sadar, perbahan dalam belajar bersifat kontinu dan finsional, perabahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, perubahan dalam belajr bukan bersifat sementara, perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, dan perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku ( slameto, 2003).
2. Pembelajaran
Beberapa definisi tentang pembelajaran yang ditemukan oleh para ahli ra lain sebagai berikut:
a. UU No. 20 tentang Sisdiknas, arti pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan somber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses belajar mengajar dalam konteks pembelajaran merupakan komponen penting, yaitu pendidikan dan peserta didik yang saling berinteraksi.
b. Darsono (1999) mengemukakan pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehinga tingkah laku siswa berubah ke arah yang baik.
c. Mulyasa (2003) menyatakan bahwa pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan prilaku kearah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali factor yang mempengaruhinya, baik factor internal yang datang dari dalam diri individu, maupun factor external yang dating dari lingkungan
3. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan tingkah laku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktifitas belajar (Ani, 2004) perolehan aspek-aspek perubahan prilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu apabila siswa mempeiajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan prilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep, dalam pembelajaran, belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Hasil belajar dapat dikatan sebagai ukuran keberasilan seseorang yang telah mengikuti suatu proses pembelajaran dengan membandinkannya terhadap tujuan pembelajran yang telah ditetapkan. Apabila siswa memperoleh yang sesuai dengan titjuan pembelajran yang telah ditetapkan secara otomatis siswa tersebut dikatakan berhasil. Dengan demikian pula sebaiknya siswa tidak memiliki hasil
belajar yang sesuai dengan tujuan, jelas hal tersebut dikatakan tidak berhasil. Dengan kata lain bahwa basil belajar ialah hasil yang dicapai setelah seseorang Melakukan kegiatan belajar, sebagai mana hasil belajar merapakan bukti usaha yang dapat dicapai seseorang.
Dengan demikian hasil belajar biologi dapat diartikan sebagai bukti dari usaha yang telah dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran mata pembelajaran biologi sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Sejauh mana hasil belajar siswa dapat dicapai oleh siswa dapat diukur secara konkret dalam bentuk nilai atau angka (kuantitatif) maupun dalam bentuk penguasaan materi yang tercermin dalam perilaku belajar (kualitatif), ukur hasil belajar siswa dapat dituangkan dalam bentuk angka berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
4. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
a. Pengertian TGT
TGT adalah suatu tournamen kelompok bermain yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 siswa yang mempunyai kemampuan akademik setara dan masing-asing mewakili tim yang berbeda.
Ciri khas pembelajaran koopreatif tipa TGT dengan pembelajaran kooperatif tipe yang lain adalah adanya turnamen. Dengan adanya turnamen
diharapkan dapat menanamkan sportifitas siswa dan dapat membangkitkan motivasi siswa untuk bemsaha lebih bagi dirinya maupun untuk anggota lain. Dalam turnament juga dapat membentuk siswa menjadi biasa dan selanjutnya
Berani dalam berkompetisi, sehingga siswa selalu berusaha dalam posisi unggul karena mempunyai daya saing tinggi dalam biologi (Thelan, 2002).
b. Komponen TGT
Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT terdapat lima komponen sebagai berikut.
1) Presentasi Kelas
Presentasi kelas digunakan untuk menrangkan materi secara garis besar dan menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2) Tim atau Kelompok
anggota, saling membangingkan jawaban, memeriksa dan mengoreksi kesalahan konsep anggota lain.
Tim terdiri dari 4 sampai 6 siswa anggota kelas. Anggota tim mewakili kelompok yang ada dikelas dalam hal kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku. Dalam penelitian ini siswa ditetapkan kedalam tim berdasarkan nilai rata-rata raport semester 1 dan skor pretest. Fungsi utama tim tersebut adalah ntuk memastikan bahwa semua anggota tim belajar, sehingga mencapai prestasi tertinggi. Setelah presentasi kelas, kegiatan tim umumnya adalah diskusi antar
3) Permainan
Permainan digunakan untuk menguji pengetahuan yang dicapai siswa setelah persentasi kelas dan belajar kelompok, dilakukan oleh 3 sampai 6 siswa dengan kemampuan setara dan masing-masing mewakili tim yang berbeda. Kelengkapan yang permainan kebanyakan berupa lembar pertanyaan/soal dan jawaban yang bernomor, membaca pertanyaan/soal sesuai dengan nomor yang terambil, dan berasaha menjawab pertanyaan. Siswa lain boleh menantang apabila mempunyai jawaban yang berbeda.
4) Turnamen
Turnamen adalah saat dimana permainan berlangsung. Ilustrasi hubungan antara tim-tim yang anggotanya heterogen dan meja-meja turnamen dengan anggota yang homogen.
meja 3. Meja 4 adalah meja turnamen yang "terendah" tingkatannya. (sumber)
Setelah turnamen selesai dan dilakukan penilaian, guru melakukan pengaturan kembali kedudukan siswa pads tiap meja hzrnamen, kecuali pemenang pa*da meja "tertinggi" pemenang pada setiap meja "dinaikkan" atau digeser satu tingkat ke meja yang lebih tinggi tingkatannya. Dan yang mendapat skor terendah pada setiap meja turnamen selain yang ada pada meja "terendah" tingkatannya Penetapan siswa pads meja turnamen berdasarkan rangking siswa pada setiap tim. Meja turnamen 1 adalah meja tempat kompetisi siswa dengan awal tertinggi dalam tim sebagdi meja "tertinggi" iingkatannya, lebih tinggi atannya dengan meja turnamen 2. Meja 2 lebih tinggi

Artikel Terkait

Previous
Next Post »