(KODE : 0011-PAI) : SKRIPSI PENGARUH IMPLEMENTASI STRATEGI INDEX CARD MATCH (MENCOCOKKAN KARTU INDEX) TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Implementasi Strategi Index Card Match
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara umum startegi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Dalam konteks pengajaran, strategi dimaksudkan sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dan berhasil. Guru dituntut memiliki kemampuan mengatur secara umum komponen-komponen pembelajaran sedemikian rupa, sehingga terjalin keterkaitan fungsi antar komponen pembelajaran yang dimaksud.
Strategi berarti pilihan pola kegiatan belajar mengajar yang diambil untuk mencapai tujuan secara efektif. Untuk melaksanakan tugas secara profesional, guru memerlukan wawasan yang mantap tentang kemungkinan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan, baik dalam arti efek intruksional, tujuan belajar yang dirumuskan secara eksplisit dalam proses belajar mengajar, maupun dalam arti efek pengiring misalnya kemampuan berfikir kritis, kreatif, sikap terbuka setelah siswa mengikuti diskusi kelompok kecil dalam proses belajarnya.
Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian diatas: Pertama, startegi pembelajran merupakan rencana tindakan (rankaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pemebelajaran. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.
Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya strategi pembelajaran adalah tindakan nyata dari guru atau merupakan praktek guru melaksanakan pengajaran melalui cra tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien, dengan kata lain, strategi pembelajaran adalah taktik yang digunakan guru dalam proses pembelajaran dikelas. Politik atau taktik tersebut harus mencerminkan langkah-langkah yang sistemik, artinya bahwa setiap komponen pembelajaran harus saling berkaitan satu sama lain dan sistematik yang mengandung pengertian bahwa langkah-langkah yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran itu tersusun secara rapi dan logis sehingga tujuan yang ditetapkan tercapai.
Untuk mengajarkan strategi pembelajaran kepada siswa terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu:
a. Memberitahu siswa bahwa mereka akan diajarkan suatu strategi pembelajaran, agar perhatian siswa terfokus;
b. Menunjukkan hubungan positif strategi pembelajaran terhadap hasil belajar dan memberitahukan perlunya kerja pikiran ekstra untuk membuahkan hasil yang lebih tinggi;
c. Menjelaskan dan memeragakan strategi yang diajarkan;
d. Menjelaskan kapan dan mengapa suatu strategi belajar digunakan
e. Memberikan penguatan terhadap siswa yang memakai strategi belajar;
f. Memberikan praktek yang bergam dalam pemakaian strategi belajar;
g. Memberikan umpan balik saat menguji materi dengan strategi belajar tertentu
h. Mengevaluasi penggunaan strategi belajar dan mendorong siswa untuk melakukan evaluasi mandiri
2. Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berfikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga semestinya berfikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Ini sangat penting untuk dipahami, sebab apa yang harus dicapai akan menentukan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, sebelum menentukan strategi pembelajaran yang dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.
a. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai.
b. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran
c. Pertimbangan dari sudut siswa
d. Pertimbanagn-pertimbanagan lainnya
3. Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran
Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dalam pembahasan ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan.
Dalam pemilihan strategi guru harus mampu untuk memilih strategi yang dianggap cocok dengan keadaan. Oleh sebab itu guru memahami prinsip-prinsip umum dalam penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut:
a. Berorientasi pada tujuan.
Dalam system pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama, Segala aktifitas siswa mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh karena itu keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
b. Aktivitas.
Strategi yang dipilih oleh seorang guru harus yang dapat mendorong aktifitas siswa. Aktifitas yang dimaksud tidak terbatas pada aktifitas fisik, akan tetapi juga yang meliputi aktifitas yang bersifat psikis atau mental.
c. Individualitas.
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa, walaupun kita mengajar pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin kita capai adalah perubahan prilaku setiap siswa. Oleh karena itu dalam penggunakan strategi sebaiknya guru memilih strategi yang dapat merubah prilaku setiap siswa.
d. Integratif.
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi.
e. Interaktif.
Prinsip interaktif mengandung makna bahwa menajar bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru ke siswa, akan tetapi mengajar dianggap sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran adalah proses interaksi baik antara guru dan siswa, antara siswa dan siswa, maupun antara siswa dan lingkungannya.
f. Inspiratif.
Proses pembelajaran adalah proses yang inspiratif, yang memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. oleh karena itu, guru mesti membuka berbagai kemungkinan yang dapat dikerjakan siswa.
g. Menyenangkan.
Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa. Potensi itu hanya mungkin dapat berkembang manakala siswa terbebas dari rasa takut, dan menegangkan. Oleh karena itu perlu diupayakan agar proses pembelajaran merupakan proses yang menyenangkan (enjoyful lerning).
h. Menantang.
Proses pembelajaran adalah proses yang menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal. Kemampuan tersebut dapat ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatatn mencoba-coba, berfikir secara intuitif atau bereksplorasi.
i. Motivasi.
Motivasi adalah aspek yang penting untuk membelajarkan siswa. Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin siswa mempunyai keinginan untuk belajar. Oleh karena itu, membangkitkan motivasi merupakan salah satu tugas dan peran guru dalam setiap proses pembelajaran.
4. Penggolongan strategi pembelajaran
Sehubungan dengan strategi belajar mengajar yang mana secara keseluruhan dapat di golongkan sebagi berikut :
a. Konsep dasar strategi belajar mengajar.
Mengenai konsep dasar strategi belajar mengajar ini meliputi :
1) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan prilaku.
2) Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, dan memilih prosedur,metode dan tehnik belajar mengajar.
3) Norma dan kegiatan proses belajar mengajar.
b. Sasaran kegiatan belajar mengajar.
Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran dan tujuan. Tujuan itu bertahap dan berjenjang mulai dari yang sangat opersional dan kongkret, yakni tujuan intruksional khusus dan tujuan instruksional umum, tujuan kurikuler, dan tujuan nasional sampai pada tujuan yang bersifat universal. Persepsi guru atau persepsi anak didik mengenai sasaran akhir kegiatan belajar mengajar akan mempengaruhi tujuan yang akan dicapai. Sasaran itu harus di diterjemahkan kedalam cirri-ciri perilaku kepribadian yang didambakan.
c. Belajar mengajar sebagai system.
Belajar mengajar sebagai suatu system intruksional mengacu pada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung antara yang satu dan lainnya untuk mencapai tujuan. Sebagai suatu system, belajar mengajar meliputi sejumlah komponen antara lain: tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi dan evaluasi, agar tujuan itu tercapai semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antar komponen itu tejadi kerjasama.