Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar atau adakah hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel-variabel terikat. Dalam hal ini digunakan metode kuantitatif dengan menggunakan mums statistik untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh selama penelitian.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kantor Camat Tebing Tinggi Kota di Kota Tebing Tinggi.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sebelum penelitian dilaksanakan, maka penulis terlebih dahulu menentukan populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2003 : 90) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan nya. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pegawai yang ada pada kantor Camat Tebing Tinggi Kota di Kota Tebing Tinggi yang berjumlah 34 orang.
2. Sampel
Sampel adalah keseluruhan dari populasi yang diambil dengan menggunakan data tertentu. Mengutip dari pendapat dari Arikunto yang menyatakan bahwa apabila populasi kurang dari 100 orang maka sampel diambil
secara keseluruhan, sedangkan populasi di atas 100 maka sampel diambil 10%-15% atau 20%-25% dari populasi. Maka sampel dalam penelitian ini adalah 34orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data, berikut ini akan di uraikan pengumpulan data sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh dengan\melakukan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Penelitian data ini dilakukan dengan cara :
a) Questioner (questionnaire) adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan atau angket yang telah disediakan kepada responden. Questioner yang diberikan kepada responden adalah
tertutup dalam artian mengharapkan pertanyaan singkat atau memilih pilihan jawaban yang tersedia.
b) Observasi (observation) adalah pengamatan langsung pada suatu objek yang akan diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek peneliti.
2. Teknik pengumpulan data sekunder yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperlukan / peroleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
a) Penelitian kepustakaan (library research) adalah dengan mengumpulkan buku-buku, karya ilmiah, makalah yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
b) Studio dokumentasi adalah dilakukan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, dan arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan kantor Camat Tebing Tinggi Kota di Kota Tebing Tinggi.
E. Teknik Penentuan Skor
Teknik pengukuran skor ini dapat menggunakan angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Penentuan ini di hitung didasarkan alternatif jawaban (a,b,c,d dan e), akan diberi skor sebagai berikut:
1. Untuk pilihan jawaban "a" diberi nilai/skor 5
2. Untuk pilihan jawaban "b" diberi nilai/skor 4
3. Untuk pilihan jawaban "c" diberi nilai/skor 3
4. Untuk pilihan jawaban "d" diberi nilai/skor 2
5. Untuk pilihan jawaban "e" diberi nilai/skor 1
Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang atau rendah maka ditentukan skala internalnya dengan cara sebagai berikut:
Skor tertinggi - Skor terendah banyaknya bilangan
Maka di peroleh : 5J_ =0.8
Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel yaitu :
Tabel Interval Untuk Menentukan Kategori Jawaban Responden No Skor Kategori
1 4,2 - 50 Sangat Tinggi
2 3,3 - 4,1 Tinggi
3 2,4-3,2 Sedang
4 1,5 - 2,3 Rendah
5 0,8 -1,4 Sangat Rendah
Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-rata nya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut akan diketahui jawaban responden termasuk kategori yang mana : (Sugiono, 2005: 214)
F. Teknik Analisa Data
1. Penggunaan Koefisien Korelasi
Penggunaan teknik korélasi seperti ini didasarkan atas sumber data yang diperoleh penulis serta adanya interval data yang berguna untuk melihat apakah jawaban responden tergolong sangat kuat, kuat, sedang, rendah dan sangat rendah. Dalam supranto (2009: 62) dikatakan koefisien ialah suatu nilai untuk menggambarkan kuatnya hubungan (korelasi) antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Adapun rumus Koefisien Korelasi tersebut adalah :
r= nZxy
Dimana : r = Koefisien Korelasi x = X - X (deviasi) y = Y - Y (deviasi)
atau dapat digunakan rumus :
xy =
r = Koefisien korelasi antara X dan Y, yaitu bilangan yang menunjukan
besar kecilnya hubungan antara X dan Y X = Variabel Bebas Y = Variabel Terikat N = Jumlah Bilangan (populasi/sampel)
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dapat menggunakan rumus diatas dapat memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel, yaitu:
- Nilai r yang positif menunjukan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain
- Nilai r yang negatif menunjukan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain
- Nilai r yang sama dengan nol menunjukan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu meskipun yang