(KODE : 0010-PAI) : SKRIPSI PENDIDIKAN SEKS ISLAMI DALAM MENANGGULANGI PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Arti dan Tujuan Pendidikan Seks Islami
Bahwa istilah "pendidikan" berasal dari kata dasar "didik" yang mempunyai arti memelihara, merawat, dan memberi latihan agar seseorang memiliki ilmu pengetahuan seperti yang diharapkan (tentang sopan santun, akal budi, akhlak, dan sebagainya).
Dalam arti luas, pendidikan berisi tiga pengertian, yakni pendidikan itu sendiri, pengajaran dan latihan. Secara sepintas bagi orang awam ketiga istilah tersebut akan dianggap sama artinya, padahal sebenarnya mengandung arti yang berbeda. Ketiga istilah tersebut akan lebih jelas kalau dilihat konteks kata kerjanya, yaitu mendidik, mengajar dan melatih.
Selanjutnya Menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas dalam bukunya "The Concept of Education Islam" mengatakan bahwa pendidikan adalah "Education is a process of instilling something into human beings". (Pendidikan adalah proses mengajarkan sesuatu dengan sungguh-sungguh kepada peserta didik).
Dalam kitab Ruhu At-Tarbiyah wa Ta'lim disebutkan juga :
Pendidikan adalah kemampuan-kemampun alamiah anak agar mampu membimbing kehidupan yang berakhlak, sehat serta bahagia.
Sedangkan Muhammad Fadhil Al-Jamali memberikan arti pendidikan Islam dengan upaya mengembangkan, mendorong serta mengajak manusia lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuk pribadi yang sempurna baik yang berkaitan dengan akal perasan maupun perbuatan.
Maka pendidikan Islam dapat diartikan sebagai pembinaan, pengembangan dan pemeliharaan terhadap segala potensi yang ada pada diri manusia dalam aspek kehidupannya dengan berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam sehingga terbentuk insan kamil, yaitu manusia yang mempunyai kestabilan sempurna.
Seks atau naluri syahwat dapat diartikan sebagai alat kelamin dan hal-hal yang langsung menyangkut alat kelamin itu. Seksualitas adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kepribadian sebagai pria atau sebagai wanita. Seks merupakan bagian dari kehidupan manusia, sesuatu yang ada dan tidak bisa ditolak, sesuatu yang muncul dan bisa menimbulkan berbagai masalah apabila tidak dikendalikan, diatur secara baik.
Pandangan Islam terhadap seks sangat obyektif dan bijaksana. Islam tidak menutup mata pada kenyataan bahwa seks merupakan kebutuhan hidup bagi seluruh umat manusia. Dalam Islam tidak mengharuskan manusia menghindari seks untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah, Islam sangat menghargai seks dan tidak anti seks. Islam memiliki beberapa peraturan, pedoman, petunjuk, perintah dan larangan mengenai hubungan seks antar manusia dengan tujuan manusia mendapat manfaat, keuntungan, keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu Islam mengatur semuanya tentang seks dan penyalurannya secara tegas dan jelas tertuang dalam Al-Qur'an dan Hadits.
Pendidikan seks bagi remaja adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan seks, naluri dan perkawinan. Sehingga jika anak tumbuh menjadi seorang pemuda akan dapat memahami unsur-unsur kehidupan, ia telah mengetahui masalah-masalah yang diharamkan dan dihalalkan, tahu batas tentang mana cara yang salah dan mana yang benar.
Pendidikan seks dalam Islam tidak berdiri sendiri, melainkan berkaitan erat dengan pendidikan yang lain seperti, pendidikan akidah, akhlak, dan ibadah. Pendidikan seks dikenal istilah umumnya adalah, sebagi berikut:
1. Ilmu tentang perbedaan kelamin laki-laki dan wanita ditinjau dari sudut anatomi, fisiologi dan psychology
2. Ilmu tentang nafsu birahi
3. Ilmu tentang kelanjutan keturunan, procreation, perkembangbiakan manusia
4. Ilmu tentang penyakit kelamin.
Agama Islam telah memberikan aturan-aturan yang jelas bagi setiap pemeluknya dalam berperilaku dan berbuat. Di antara tanggung jawab terbesar yang diwajibkan Islam adalah tanggung jawab dalam pendidikan Islam. Bagi remaja, merupakan masa perkembangan yang penuh gejolak dan berperilaku yang sering menyimpang, salah satunya adalah persoalan seks. Pengetahuan seks bagi remaja adalah hal yang wajib diberikan, supaya remaja tidak salah dalam menyalurkan naluri seksnya.
Persoalan seks bukanlah suatu yang tabu, akan tetapi merupakan problema alamiah yang dalam penyalurannya diatur dan diperhatikan dalam syari'at. Karena jika remaja salah dalam menyalurkan naluri seksnya akan berakibat yang tidak baik dalam kehidupannya. Dengan pemberian pengertian
dan menjelaskan masalah-masalah yang menyangkut seks, remaja akan mengerti dan tahu bagaimana seharusnya dia menyalurkan naluri tersebut yang sesuai dengan aturan-aturan yang diperbolehkan dalam syariat Islam.
Pendikan seks Islam menurut Abdullah Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Aulad fil Islam adalah:
Yang dimaksud dengan pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah-masalah seks pada anak sejak ia mengenal masalah-masalah tentang seks, naluri, dan perkawinan.
Dapatlah diketahui bahwa pendidikan seks Islam bukanlah mengisi pikiran-pikiran para remaja dengan pengetahuan tentang seks, serta perinciannya tentang hak dan kewajiban suami istri. Bukan semata-mata menyangkut masalah biologis atau psikologis tentang kehidupan seks saja, melainkan juga meliputi soal-soal psikologis, sosio kultural agama dan kesehatan.
Dengan kata lain, pendidikan seks pada dasarnya merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, serta komitmen agama agar tidak terjadi penyalahgunaan organ reproduksi tersebut.13 Dengan demikian, pendidikan seks ini bisa juga disebut pendidikan kehidupan berkeluarga. Maka pendidikan seks Islam dimaksud tidak lain semacam penerangan tentang seks Islam. pemberian informasi mengenai seks dari berbagai aspeknya, pengertiannya, tujuannya, akibatnya, termasuk yang berkaitan dengan masalah etis, moral dan hukum-hukumnya yang semuanya terangkum dalam aturan Islam. Dengan kata lain bahwa pendidikan seks Islami membicarakan dan mengandung ajaran tentang seksual dengan seluruh dimensinya. Maka pendidikan seksual ini sangat perlu dibicarakan dan diketahui oleh para remaja, supaya remaja mengetahui dan memahami ajaran tentang seks mana yang dibolehkan dan tidak dibolehkan dalam Islam.
Dalam Islam, pokok-pokok pendidikan seks telah diatur sebagai aturan dasar dalam menyalurkan nafsu syahwatnya secara benar dalam kehidupan seks Islam diantaranya sebagai berikut:
1. Secara naluri pria tertarik pada wanita dan sebaliknya. Ini termaktub dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 14 yang berbunyi:
Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik .(QS. Ali Imran : 14)
2. Islam memerintahkan untuk menundukkan dari setiap yang diharamkan, sesuai dengan firman Allah SWT.
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya.... (QS. An-Nur : 30-31).
3. Islam mewajibkan menutup aurat, karena aurat ini sebagian besar merupakan tempat alat-alat kelamin bagian luar.
4. Islam melarang seorang lelaki dengan seorang perempuan yang bukan muhrimnya ber-khalwat (berduaan atau berseunyi-sunyi). Karena dalam Janganlah salah seorang diantara kamu sembunyi-sembunyi dengan wanita kecuali bersama dengan muhrimnya. (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Islam melarang perzinaan karena tidak beradab dan merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat. Firman Allah surat Al-Isra' ayat 32 yang berbunyi:
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu sesuatu perbuatan keji dan jalan yang buruk.(Al-Isra')
6. Islam menganjurkan menikah untuk menyalurkan naluri seks seseorang. Tetapi bila belum mampu kawin lebih baik berpuasa untuk mengendurkan nafsunya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. Wahai para pemuda, barang siapa diantara kalian telah sanggup kawin, hendaklah ia kawin. Karena sesungguhnya kawin itu akan lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa tidak mampu, maka hendaklah dia berpuasa. Karena puasa itu baginya suatu pengibiran.(HR. Bukhari dan Muslim).
Kaidah-kaidah dasar di atas merupakan kerangka pendidikan seks yang berisi tentang ajaran-ajaran pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
Yang semuanya dijadikan dasar untuk membentuk diri remaja yang memiliki akhlak mulia , memiliki akidah dan keimanan yang kuat, dan mampu mencegah dari perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.
Pendidikan tertinggi pendidikan Islam adalah pembentukan moral, akhlak, dan pendidikan rohani.19 Menurut Islam pendidikan seks merupakan sebagian dari akhlak, yaitu untuk menjadikan manusia beriman, mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan larangan Rasul-Nya. Pendidikan seks harus dianggap sebagai bagian dari proses-proses pendidikan, dengan demikian mempunyai tujuan untuk memperkuat dasar-dasar pengetahuan dan pengembangan kepribadian. Dengan kata lain masalah tujuan pendidikan seks Islam tidak dapat dilepaskan dari tujuan pendidikan pada umumnya.
Tujuan pendidikan seks menurut Sikun Pribadi adalah mendidik supaya anak menjadi pria dewasa atau wanita dewasa yang dapat mengadakan hubungan hetroseksual yang sehat.
Tujuan ini diarahkan pada pemahaman kesiapan remaja dalam mengatasi kesulitan yang pelik dalam hidup mereka, artinya membekali kaum remaja dengan pengetahuan seks, pengarahan kepada makna cinta yang luhur, dan mengetahui kebiasaan yang benar serta bermanfaat.Melahirkan individu-individu yang senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggungjawab baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Herlina Mortono mengutip pendapat Kir Kendall, bahwa tujuan pendidikan seks adalah sebagai berikut:
a. Membentuk pengertian tentang perbedaan seks antara pria dan wanita dalam keluarga, pekerjaan dan seluruh kehidupan, yang selalu berubah dan berbeda dalam tiap masyarakat dan
kebudayaan.
b. Membentuk pengertian tentang peranan seks di dalam kehidupan manusia dan keluarga, hubungan antara seks dan cinta, perasaan seks dalam perkawinan dan sebagainya.
c. Mengembangkan pengertian diri sendiri sehubungan dengan fungsi dan kebutuhan seks. disini pendidikan seks menjadi pendidikan mengenai seksualitas manusia, jadi seks dalam arti sempit.
d. Membantu murid dalam mengembangkan kepribadiannya, sehingga mampu untuk mengambil keputusan yang bertanggungjawab, misalnya memilih jodoh, hidup berkeluarga, perceraian, kesusilaan dalam seks, dan lainnya.
Di dalam agama Islam, bahwa pendidikan seks termasuk bagian pendidikan akhlak, sedangkan pendidikan akhlak merupakan bagian dari pendidikan Islam, oleh karena itu pendidikan seks menurut Islam harus sesuai dengan tujuan Islam. Sedangkan tujuan pendidikan Islam adalah pembentukan akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang yang bermoral, laki-laki maupun perempuan, jiwa yang bersih, kemauan keras, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi, tahu arti kewajiban dan pelaksanaannya, menghormati hak-hak manusia, tahu membedakan mana yang buruk dengan baik, memilih fadhilah karena cinta fadhilah, menghindari perbuatan yang tercela, dan mengingat Tuhan dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan.
Dengan mengetahui tujuan pendidikan Islam di atas, maka antara tujuan pendidikan Islam dan tujuan pendidikan seks Islam dapatlah dikatakan sama-sama untuk merealisasikan pengabdian seorang hamba kepada Allah SWT. Hal ini bertujuan untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.