SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PEMBERIAN ASI BERSAMAAN MAKANAN TAMBAHAN OLEH IBU PADA BAYI 0-6 BULAN

Tuesday, May 10, 2016

(KODE : 0001-BIDAN) : SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PEMBERIAN ASI BERSAMAAN MAKANAN TAMBAHAN OLEH IBU PADA BAYI 0-6 BULAN 


BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA

A. ASI
1. Definisi
Air Susu Ibu atau ASI adalah makanan yang paling baik untuk setiap bayi. (Shelov, 2005). Air Susu Ibu atau ASI adalah konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. ASI adalah salah satu sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir karena memiliki begitu banyak zat penting yang bagus guna meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Penelitian ini juga menyatakan ASI adalah makanan yang bayi tidak ada tandingannya.
Makanan bayi dan susu yang dibuat dengan teknologi masa kini tidak mampu menggantikan sumber makanan yang menabjukkan ini. Karena banyaknya manfaat ASI, bahkan hampir setiap hari ditemukan satu manfaat baru ASI bagi bayi. Dengan demikian ASI ekslusif kepada bayi selama dua tahun setelah kelahiran terbukti sungguh bermanfaat. (Kodrat, 2010)

2. Manfaat ASI
a. Bagi Bayi
Pemberian ASI dapat membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik. Kolostrum atau susu pertama mengandung antibodi yang kuat untuk mencegah infeksi dan membuat bayi menjadi kuat. Penting bagi bayi sekali untuk segera minum ASI dalam jam pertama sesudah lahir, kemudian setidaknya setiap 2-3 jam. ASI mengandung campuran berbagai bahan makanan yang tepat bagi bayi. ASI saja-tanpa tambahan makanan lain, merupakan cara terbaik untuk memberi makan bayi dalam waktu 4-6 bulan pertama. Sesudah 6 bulan, beberapa bahan makanan lain harus di tambahkan pada bayi. Pemberian ASI pada umumnya harus ditambahkan pada bayi. Pemberian ASI pada umumnya harus disarankan selama setidaknya 1 tahun pertama kehidupan anak.
b. Bagi Ibu
1. Pemberian ASI membantu ibu untuk memulihkan diri dari proses persalinannya. Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim berkontraksi dengan cepat dan memperlambat perdarahan (hisapan pada puting susu merangsang dikeluarkannya hormon oksitosin alami yang akan membantu kontraksi rahim).
2. Wanita yang menyusui bayinya akan lebih cepat pulih/turun berat badan yang bertambah selama kehamilan.
3. Ibu yang menyusui, yang menstruasinya belum muncul kembali akan kecil kemungkinannya untuk menjadi hamil (kadar prolaktin yang tinggi akan menekan hormon FSH dan ovulasi)
4. Pemberian ASI adalah cara terbaik bagi ibu untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada buah hatinya.

c. Bagi Semua Orang
1. ASI selalu bersih dan bebas hama yang dapat menyebabkan infeksi.
2. Pemberian ASI tidak memerlukan persiapan khusus.
3. ASI selalu tersedia dan gratis.
4. Bila ibu memberiakan ASI pada bayinya sewaktu-waktu ketika bayinya meminta maka kecil kemungkinannya bagi ibu untuk hamil kembali dalam 6bulan pertama sesudah melahirkan.
5. Ibu menyusui yang siklus menstruasinya belum pulih kembali akan memperoleh perlindungan sepenuhnya dari kemungkinanan hamil.

3. Jenis-Jenis ASI
Berdasarkan waktu produksinya, ASI di bedakan menjadi tiga, yaitu kolostrum, foremik, dan hindmilk. Penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut : 
A. Kolostrum
Menurut Anton Baskoro, beberapa ciri penting yang menyertai produksi kolostrum adalah sebagai berikut:
1. Komposisi kolostrum mengalami perubahan secara berangsur-angsur setelah bayi lahir.
2. Kolostrum adalah cairan kental berwarna kekuning-kuningan, dan lebih kuning ketimbang ASI mature.
3. Kolostrum bertindak sebagai laksatifyang berfungsi membersihkan dan melapisi mekonium usus bayi yang baru lahir, serta mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk menerima makanan selanjutnya.
4. Kolostrum lebih banyak mengandung protein (sekitar 10% protein) dibandingkan ASI mature (kira-kira 1% protein).
B. Foremilk
Air susu yang keluar pertama kali di sebut susu awal (foremilk). Air susu ini hanya mengandung sekitar 1-2% lemak dan terlihat encer, serta tersimpan dalam saluran penyimpanan. Air susu tersebut sangat banyak dan membantu menghilangkan rasa haus pada bayi.
C. Hindmilk
Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat menyusui hampir selesai. Hindmilk sangat kaya, kental, dan penuh lemak bervitamin, sebagaimana hidangan utama setelah sup pembuka. Air susu ini memberikan sebagian besar energi yang dibutuhkan oleh bayi. (Prasetyono. 2009. Hal 95-96).

4. Periode Pemberian ASI
Menurut UU nomor 36 tahun 2009 tentang ASI Pasal 128 ayat 1 mengatakan bahwa "Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu ekslusif sejak di lahirkan selama 6 enam bulan, kecuali indikasi medis". (UU Kesehatan, 2010)
Waktu 6 bulan yang direkomendasikan oleh WHO untuk memberikan ASI ekslusif bukannya tanpa alasan. Para ahli menyatakan bahwa manfaat ASI akan meningkat jika bayi hanya diberi ASI saja selama enam bulan pertama kehidupannya. Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eklusif selama enam bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan bayi. ASI memberi semua semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama hidupnya.
Pemberian ASI ekslusif selama enam bulan, artinya hanya memberikan ASI selam enam bulan tanpa pemberian makanan tambahan atau minuman yang lain.(Yuliarti. 2010.Hal 1)
Menurut Prasetyono tahun 2009 hal 31 menyatakan bahwa WHO, UNICEF, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes No. 450/Men/Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 telah menerapkan rekomendasi pemberian ASI eklusif selam 6 bulan. Dalam rekomendasi tersebut, dijelaskan bahwa untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan optimal, bayi harus diberi ASI eklusif selama 6 bulan pertama. Selanjutnya, demi tercukupinya nutrisi bayi, maka ibu mulai bayi, maka ibu mulai memberikan makanan pendamping ASI dan ASI hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih. 

B. Makanan Tambahan
1. Definisi
Makanan tambahan adalah makanan selain ASI dan susu formula.(Widodo.2010.Hal 49)
2. Tujuan Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi
a. Tujuan Pemberian Makanan Tambahan
Tujuan pemberian makanan tambahan adalah agar bayi mendapatkan semua jenis zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi misalnya karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan zat besi.
Tujuan pemberian makanan tambahan adalah :
a. Melengkapi zat-zat gizi yang kurang terdapat dalam ASI.
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai rasa dan tekstur.
c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
d. Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi yang tinggi (Soenardi, 2006).
3. Manfaat Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi:
1. Zat Tenaga
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat, lemak protein, tenaga diperlukan untuk melakukan aktifitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya
2. Zat Pembangun
Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh, tetapi juga menggantikan jaringan.
3. Zat Pengatur
Zat pengatur berfungsi agar fungsi organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan (Vera Urifi, 2003).
4. Jenis Makanan Tambahan
1). Jenis Makanan Tambahan yang dianjurkan
a. Bubur tepung beras/beras merah, dimasak dengan menggunakan cairan air/kaldu daging/sayuran, susu formula, ASI atau air.
b. Bubur tepung baik tepung maizena dimasak dengan kaldu atau susu formula/ASI.
c. Pure buah atau buah yang dihaluskan, seperti pisang, pepaya, melon, apel, alpokat.
d. Pure sayuran, sayuran yang direbus kemudian dihaluskan menggunakan blender. Sayuran yang dianjurkan, kacang polong, kacang merah, wortel, tomat, kentang, labu kuning. Selama memblender sayuran sebaiknya ditambah dengan kaldu atau air matang agar tekstur sayuran dapat lembut.
e. Pure kacang, kacang merah/kacang hijau/kacang polong yang direbus dengan kaldu hingga empuk kemudian dihaluskan dengan blender. Pastikan blender atau alat saji berlabel food grade agar aman bagi bayi.
f. Daging, pilih yang tidak berlemak.
g. Ayam, pilih daging ayam kampung muda tanpa tulang, kulit dan lemak.
h. Ikan, pilih daging ikan tanpa duri seperti fillet salmon, fillet ikan kakap dan gindara. 
2) Jenis Makanan Tambahan Yang Tidak Dianjurkan
a. Semua jenis makanan yang mengandung protein gluten, biasanya terdapat di dalam tepung terigu, barley, biji gandum, cookies dari tepung terigu dan havermut. Protein gluten di dalam bahan pangan ini seringkali menyebabkan perut kembung, mual dan diare pada bayi.
b. Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak/penyedap rasa terhadap makanan bayi.
c. Makanan terlalu berlemak.
d. Buah terlalu asam, seperti jeruk, sirsak.
e. Makanan terlalu pedas atau berbumbu tajam, hindari cabe, lada dan asam.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »