SKRIPSI STUDI TENTANG MANAJEMEN KESISWAAN DI MTs HIDAYATUL ATHFAL (HIFAL)

Tuesday, January 12, 2016
(0003-PAI) SKRIPSI STUDI TENTANG MANAJEMEN KESISWAAN DI MTs HIDAYATUL ATHFAL (HIFAL)

BAB II 
KONSEP MANAJEMEN KESISWAAN

A.    Pengertian, Prinsip dan Fungsi-Fungsi Manajemen 
1.   Pengertian
Manajemen secara etimologi berasal dari Bahasa Inggris yaitu dari kata kerja to manage yang artinya mengurus, mengatur, menggerakkan dan mengelola. Dengan demikian manajemen secara bahasa adalah pengurusan, pengaturan, penggerakan dan pengelolaan.
Secara terminology manajemen sering disandingkan dengan administrasi, sehingga muncul 3 pandangan yang berbeda :
1) memandang administrasi lebih luas dari pada manajemen;
2) mengartikan manajemen lebih luas dari pada administrasi;
3) menganggap manajemen sama dengan administrasi. Dalam penulisan selanjutnya istilah manajemen sama dengan administrasi, karena keduanya mempunyai fungsi yang sama.
Menurut Terry (1974: 4) sebagaimana dikutip Ngalim Purwanto management is a district proses consisting of planning, organizing, actuating and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources. Manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, keorganisasian, pergerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang ditetapkan dengan menggunakan sumber daya personal maupun material.
Diantara pengertian manajemen secara terminology adalah seperti yang diungkapkan Peter P. Schoderbek management is a procces of achieving organizational goals through other.4 Manajemen adalah proses
pencapaian tujuan organisasi melalui orang lain.
Menurut Ibrahim Ishmat Muthowi manajemen adalah :
Sesungguhnya manajemen adalah suatu aktivitas yang melibatkan proses pengarahan, pengawasan dan pengerahan segenap kemampuan untuk melakukan suatu aktivitas dalam suatu organisasi.
Sehingga manajemen dapat diartikan suatu proses sosial yang direncanakan untuk menjamin kerja sama, partisipasi dan keterlibatan sejumlah orang dalam mencapai sasaran dan tujuan tertentu yang ditetapkan secara efektif. Manajemen mengandung unsur bimbingan, pengarahan, dan pengarahan sekelompok orang terhadap pencapaian sasaran umum. Sebagai proses sosial, manajemen meletakkan fungsinya pada interaksi orang-orang, baik yang berada di bawah maupun berada di atas posisi operasional seseorang dalam suatu organisasi.
Hal ini menunjukkan bahwa salah satu fungsi manajemen adalah menempatkan orang pada posisinya yang tepat. Rasulullah SAW memberi contoh dalam hal ini sebagaimana menempatkan orang di tempatnya. Hal ini misalnya dapat dilihat bagaimana Abu Hurairah ditempatkan oleh Rasulullah SAW sebagai penulis hadits atau dapat dilihat bagaimana Rasulullah menempatkan orang-orang yang kuat setiap pekerjaan dan tugas sehingga posisinya benar-benar sesuai dengan keahliannya.
Dari pemikiran-pemikiran di atas dapat dipahami unsur-unsur yang terkandung dalam manajemen, adalah:
a. Bahwa manajemen diperlukan untuk mencapai tujuan dan pelaksanaan.
b. Manajemen merupakan sistem kerja sama yang kooperatif dan rational,
c.  Manajemen menekankan perlunya prinsip-prinsip efisiensi.
d. Manajemen tidak dapat terlepas dan kepemimpinan atau pembimbing.

2. Prinsip Manajemen
Pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam praktik manajemen antara lain menentukan metode kerja, pemilihan pekerjaan dan pengembangan keahlian, pemilihan prosedur kerja, menentukan batas-batas tugas, mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas, melakukan pendidikan dan latihan, melakukan sistem dan besarnya imbalan itu dimaksudkan untuk meningkat efektivitas, efisiensi, dan produktivitas kerja.7
Dalam kaitannya dengan prinsip dasar manajemen, Fayol mengemukakan sejumlah prinsip manajemen, yaitu
a. Pembagian kerja Semakin seseorang menjadi spesialis, maka pekerjaannya juga semakin efisien.
b.Otoritas Manajer harus memberi perintah/tugas supaya orang lain dapat bekerja.
c. Disiplin Setiap anggota organisasi harus menghormati peraturan-peraturan dalam organisasi.
d. Kesatuan perintah Setiap anggota harus menerima perintah dari satu orang saja, agar tidak terjadi konflik perintah dan kekaburan otoritas.
e. Kesatuan arah Pengarahan  pencapaian  organisasi  harus  diberikan  oleh  satu  orang berdasarkan satu rencana.
f. Pengutamaan   kepentingan   umum/organisasi   dari   pada   kepentingan pribadi.
g. Pemberian kontra prestasi
h. Sentralisasi/pemusatan Manajer adalah penanggung jawab terakhir dari keputusan yang diambil.
i. Hierarki Otoritas wewenang dalam organisasi bergerak dari atas ke bawah.
j. Teratur Material dan manusia harus diletakkan pada waktu dan tempat yang serasi.
k.  Keadilan Manajer harus adil dan akrab dengan bawahannya.
I. Kestabilan staf Perputaran karyawan yang terlalu tinggi menunjukkan tidak efisien nya fungsi organisasi. m. Inisiatif Anggota harus  diberi  kebebasan untuk membuat dan.  Menjalankan rencana.
n. Semangat kelompok Peningkatan semangat kelompok akan menimbulkan rasa kesatuan.

3. Fungsi-Fungsi Manajemen
Menurut Siagaan dalam Soebagio, fungsi manajemen adalah tugas-tugas tertentu yang harus dilaksanakan sendiri. Para ahli manajemen mempunyai pendapat yang beraneka ragam tentang fungsi manajemen, yang paling awal adalah pendapat Fayol yaitu: planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling. Gulich membagi fungsi manajemen menjadi 7 yang dikenal dengan POSDCOR (planning, organizing, staffing, directing, controlling, reporting dan budgeting). Sedangkan Terry menyatakan 4 fungsi manajemen POAC (planning, organizing, actuating dan controlling).10 Pendapat di atas adalah sebagian dan sekian banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli. Dari beberapa pendapat yang dikemukakan terdapat perbedaan secara komposisi dan terminologi nya, namun pada intinya mempunyai kesamaan.11 Hal ini sebagaimana ter ilustrasi sebagai berikut :
Beberapa kesamaan tersebut, dan pada umumnya digunakan pada lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia adalah perencanaan, pengorgani sasian, penggerakan dan pengawasan.
a.   Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan penentuan kegiatan yang akan dilaksanakan pada masa depan. Aktivitas ini dilakukan untuk menentukan tindakan agar mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan dalam bahasa arab disebut niat, yaitu formulasi tindakan di masa mendatang yang diarahkan kepada tujuan yang akan dicapai oleh organisasi. Sebagai mana sabda Nabi SAW :.... Berkata Umar bin Khottob, aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Sahnya segala amal perbuatan harus diertai dengan niat...
Jadi jika niatnya sekeras baja, hasil capaian nya pun akan setingkat itu. Kalau niatnya setinggi gagasan, kita akan menghasilkan sebesar dan sehebat itu. Dengan demikian, niat merupakan padanan planning dalam manajemen yang lebih bersifat intrinsik dan manusiawi.
Menurut P. Siagian dalam Marasudin, perencanaan adalah kemampuan untuk mengambil keputusan pada waktu sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang. Perencanaan bisa diumpamakan jembatan penghubung antara keadaan sekarang dengan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan menurut  Segala perencanaan adalah proses pemanfaatan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »