SKRIPSI PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI TEKNIK MEMBACA NYARING MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR

Friday, January 15, 2016
(0011-PGPAUD) SKRIPSI PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI TEKNIK MEMBACA NYARING MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR

BAB II
KONSEP KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA DINI DAN TEKNIK MEMBACA NYARING MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR

A. Konsep Perkembangan Bahasa Anak 
1. Pengertian Bahasa
Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Hurlock (1978:176) memaparkan bahasa adalah bentuk komunikasi pikiran dan perasaan disimbolkan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Hal yang mencakup bentuk bahasa menurut Hurlock yaitu bahasa lisan, bahasa tulisan, bahasa isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah.
Santrock (2007:303) "language is a form of communication, whether spontaneous, written, or signed, that is based on a system of symbolik". Maksudnya adalah bahasa sebagai salah satu bentuk komunikasi walaupun dalam bentuk spontan, tertulis atau bahasa isyarat, yang kesemuanya menjadi dasar dari sistem berupa simbol.
Berdasarkan pendapat di atas, bahasa adalah suatu alat yang digunakan untuk berkomunikasi kepada orang lain dalam bentuk simbol baik dalam bahasa tertulis ataupun isyarat. Tujuan utama dari sebuah pembelajaran bahasa adalah untuk berkomunikasi. Penguasaan bahasa sendiri dapat terjadi melalui dua proses, yaitu pemerolehan dan pembelajaran. Pemerolehan bahasa terjadi secara tidak disadari karena sebagai akibat dari komunikasi alami. Kegiatan bahasa ini dialami oleh anak-anak dan orang-orang yang cukup lama dalam interaksi sosial. Berbeda dengan pemerolehan bahasa, pembelajaran bahasa mengacu pada pengumpulan pengetahuan bahasa melalui sesuatu yang disadari, berupa kemampuan yang dipelajari, dan bukan kemampuan yang diperoleh.
Lerner dalam Itta (2007:5) menyatakan bahwa dasar utama perkembangan bahasa adalah melalui pengalaman-pengalaman berkomunikasi yang kaya. Pengalaman yang kaya itu akan menunjang faktor-faktor bahasa yang lain yaitu yang termasuk ke dalam keterampilan berbahasa yang reseptif yaitu mendengarkan dan membaca, sedangkan berbicara dan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang ekspresif. 2. Fungsi Bahasa
Pada dasarnya fungsi paling utama dari bahasa adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Suhartono (2005:7) fungsi bahasa untuk anak-anak sebagai berikut.
a. alat komunikasi dengan lingkungan terdekat, maksudnya adalah bahwa dengan anak mampu berbahasa maka kecenderungan untuk dapat berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar akan menjadi besar. Anak akan banyak mencurahkan bentuk perasaan, ide, dan gagasan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa tersebut,
b. alat mengembangkan kemampuan dasar anak yang meliputi sejumlah ranah (domain) yaitu: logika, matematik, bahasa, musik, ruang dan tempat, kinestetik, sosialisasi dengan orang lain (Interpersonal), dapat memahami diri sendiri (Intrapersonal),
c. alat mengembangkan ekspresi: perasaan, imajinasi, dan pikiran. Bahasa dalam hal ini memegang peranan sangat sentral baik dalam kehidupan bayi sampai orang dewasa.
3. Peranan Bahasa
Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan yang hanya dimiliki oleh manusia. Bahasa banyak memiliki peranan bagi manusia. Manusia akan melakukan hubungan komunikasi dengan orang lain apabila terdapat satu kesamaan atau kemiripan berbahasa, baik isyarat maupun tertulis. Suhartono (2005:12) mengemukakan tiga peranan berbahasa berikut.
a. bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar. Manusia diberkahi Allah SWT kemampuan berpikir yang membedakannya dengan mahluk lain. Bahasa muncul karena manusia berpikir, sehingga dengan bahasa memudahkan manusia untuk mencari berbagai informasi dan komunikasi,
b. bahasa sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki nilai-nilai atau adat istiadat yang berbeda dengan kebudayaan lain. Agar nilai-nilai itu tetap terjaga, maka perlu diwariskan kepada generasi muda baik menggunakan bahasa verbal ataupun isyarat,
c. bahasa sebagai alat pemersatu. Bahasa memudahkan manusia untuk berkomunikasi. Manusia akan merasa nyaman berhubungan atau mencari informasi apabila terdapat kesamaan bahasa. 4. Tahap-Tahap Perkembangan Bahasa Anak
a. Tahap Pra linguistik
Tahap pralinguisik umumnya dialami oleh anak berusia 0-1 tahun. Anak pada usia ini oleh para ahli dianggap belum dapat berbahasa, walaupun mereka sudah dapat mengeluarkan bunyi-bunyi. Maksudnya adalah anak belum dapat mengucapkan "bahasa ucapan" seperti ucapan oleh orang dewasa.
1) tahap meraban pertama (0-6) bulan. Pada tahap ini selama bulan-bulan awal kehidupan, bayi dengan menangis, mendekut, mendenguk, menjerit, dan tertawa.
2) tahap meraban kedua (6-12) bulan. Pada tahap ini anak mulai aktif karena aspek fisik anak sudah jauh lebih baik seperti untuk mampu melakukan gerakan-gerakan seperti memegang dan mengangkat benda.
b. Tahap Linguistik
Tahap linguistik umumnya dialami anak mulai umur 1-5 tahun. Anak sudah mulai dianggap dapat mengucapkan bahasa ucapan yang menyerupai orang dewasa. Para ahli pada tahap ini membagi ke dalam empat bagian.
1) tahap holophrastic (tahap linguistik pertama 1-2 tahun). Tahap ini adalah tahap di mana anak sudah mulai mengucapkan suku kata.
2) ucapan-ucapan dua kata. Tahap linguistik kedua ini biasanya mulai menjelang tahun ke dua. Komunikasi yang ia sampaikan adalah bertanya dan meminta.
3) pengembangan tata bahasa (2,5-5 tahun). Perkembangan bahasa pada tahap ini bervariasi, hal ini bergantung pada perkembangan-perkembangan sebelumnya yang dialami anak.
4) tata bahasa menjelang dewasa. Tahap perkembangan bahasa anak yang ke empat ini biasanya dialami oleh anak yang sudah berumur antara 5-10 tahun. Pada tahap ini anak sudah mulai menerapkan struktur tata bahasa yang rumit.

B. Perkembangan Keterampilan Berbicara Anak
1. Pengertian
Pengertian bicara secara khusus dikemukakan Tarigan, (1981:15) bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi dari kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Dalam bentuk atau wujudnya, berbicara dinyatakan sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.
Arsyad dan Mukti U.S dalam Rosita (2007) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucap kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Senada dengan pendapat di atas, Hurlock (1978:176) menyatakan bahwa berbicara adalah suatu bentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata

Artikel Terkait

Previous
Next Post »