SKRIPSI MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Friday, January 15, 2016
(0005-PGPAUD) SKRIPSI MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


BAB II
MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

A. Manajemen Kurikulum
1. Pengertian Manajemen Kurikulum
Secara bahasa manajemen berasa dari kata "to manage" yang artinya mengatur. Secara etimologi manajemen adalah "ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam sebuah organisasi"
Menurut patterson dan E.G Plowan, dalam bukunya "Business Organization and Management" manajemen dapat difenisikan sebagai suatu teknik, maksud dan tujuan dari sekelompok manusia tertentu yang ditetapkan, dijelaskan dan dijalankan.
Sedangkan menurut Harold koontz dan Cygil O' Donnel dalam bukunya "Principles of Management an analysis of Manajement Functions " memberikan batasan sebagai berikut "manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, penggerakan dan pengendalian".
Kemudian Sondang Sebagian menyatakan bahwa "manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan seseorang untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian melalui kegiatan orang lain". Berdasarkan beberapa pengertian manajemen di atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan terhadap segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Menurut Soemiarti Patmonodewo, kurikulum adalah "suatu perencanaan pengalaman belajar secara tertulis. Kurikulum itu akan menghasilkan suatu proses yang akan terjadi seluruhnya di sekolah Rancangan tersebut merupakan silabus yang berupa daftar judul pelajaran dan urutannya akan tersusun secara runtut sehingga merupakan program".
Manajemen Kurikulum adalah upaya untuk mengurus, mengatur, dan mengelola perangkat mata pelajaran yang akan diajarkan pada lembaga pendidikan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan beberapa definisi manajemen dan kurikulum yang telah dipaparkan di atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa manajemen kurikulum adalah suatu kegiatan yang dirancang untuk memudahkan guru dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang diawali dari tahap perencanaan dan diakhiri dengan evalusi program, agar kegiatan belajar mengajar dapat terarah serta dapat berdaya hasil guna dan berdaya guna. Indikator keefektifan dan keefisienan kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengelola manajemen kurikulum. Dengan kata lain, keberhasilan sekolah sangat ditentukan oleh pelaksana manajemen kurikulum yang merupakan salah satu dari kegiatan manajemen sekolah.

2. Tujuan Manajemen
Pendidikan di era globalisasi, demokrasi, dan kemajuan teknologi informasi sangat mempengaruhi kehidupan manusia yang keseluruhan perubahan-perubahan besar tersebut mempengaruhi proses pendidikan. Dengan demikian, proses pendidikan yang sebelumnya terbatas dalam lingkungan keluarga atau masyarakat lokal maupun nasional kini berubah perspektif pandangannya, yaitu ditambah dengan membentuk warga Negara global. Proses demokratisasi memberikan pengaruh terhadap pendidikan yang bukan terbatas kepada perkembangan individu tetapi individu yang hidup dengan individu yang lain dalam lingkungan lokal, nasional, dan global, yang ditunjang oleh kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi.
Perubahan kehidupan manusia di era globalisasi menuntut manajemen yang baik. Dalam hal ini masyarakat merupakan salah satu pemegang hak, maka tujuan lembaga-lembaga pendidikan harus pula menampung apa yang diinginkan oleh masyarakat, bukan hanya menampung apa yang diinginkan oleh birokrasi. Dalam kaitan ini, perlu ada struktur organisasi di lembaga-lembaga pendidikan yang mengikutsertakan partisipasi masyarakat, yakni dalam hal memberikan investasi dalam pendidikan, dan juga ikut serta dalam merencanakan kurikulum pendidikan, evaluasi pendidikan serta hal-hal yang menyangkut proses belajar.8
Meskipun demikian, pendidikan belumlah segala-galanya kalau tidak diikuti dengan usaha-usaha perbaikan di berbagai bidang yang berkaitan. Suatu perubahan yang dikehendaki harus bermula dari lembaga itu sendiri. Dalam konteks manajemen pendidikan, tujuan pokok pengembangan hubungan efektif dengan masyarakat setempat adalah untuk memungkinkan orang tua dan warga setempat berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah. Orang tua merupakan penanggung jawab utama terhadap pendidikan anak-anaknya. Adapun dalil yang menyatakan kewajiban orang tua dalam mendidik anak-anaknya adalah Al-Qur'an surat At-Tahrim ay at 6:
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (Q.S. At-Tahrim:6).
Tujuan manajemen dalam pendidikan harus dapat dirumuskan dengan baik agar tujuan pendidikan, yaitu kualitas pendidikan yang baik dapat dicapai. Manajemen pendidikan tidak lain diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, yaitu pendidikan yang mempunyai relevansi serta akuntabilitas.
Manajemen pendidikan akan beragam sesuai dengan tuntutan sosial, ekonomi, budaya, dan politik di daerahnya. Manajemen pendidikan dalam rangka otonomi daerah akan berkembang pesat karena ditantang oleh keberagaman daerah tempat pendidikan itu berlaku. Hal ini berarti setiap daerah perlu mengembangkan manajemen dalam pendidikannya sendiri sesuai dengan kebutuhan daerahnya.
Tujuan manajemen adalah terselenggaranya keseluruhan program kerja secara efektif dan efisien. Efektif berarti mencapai tujuan, sedangkan efisien, dalam artian umum bermakna hemat. Jadi, ada dua tujuan pokok
dengan diterapkannya manajemen dalam suatu penyelesaian pekerjaan, organisasi, instansi, atau lembaga.
a. Efektivitas
Pertama, tujuan manajemen itu diupayakan dalam rangka mencapai efektifitas. Suatu program kerja dikatakan efektif apabila program kerja tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan kata lain, tujuan diterapkannya manajemen pada sebuah program adalah agar program tersebut dapat mencapai tujuan.
b. Efisiensi
Kedua, manajemen itu dilakukan dalam rangka mencapai efisiensi dalam pelaksanaan setiap program. Efisiensi merupakan suatu konsepsi perbandingan antara pelaksanaan satu program dengan hasil akhir yang diraih atau dicapai.

3. Fungsi-Fungsi Manajemen.
Lembaga pendidikan formal, dalam hal ini sekolah, memerlukan kegiatan pengendalian untuk mencapai tujuannya. Kegiatan-kegiatan itu antara lain bersifat kebijaksanaan dalam melakukan kegiatan operatif dan kegiatan profesional.
Langkah-langkah manajemen merupakan proses yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu manajemen. Kegiatan tersebut adalah merupakan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi: a. Perencanaan
Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan. Program kegiatan apapun perlu direncanakan dengan baik agar semua kegiatan terarah bagi tercapainya tujuan. Ada yang merumuskan perencanaan dengan sangat sederhana, misalnya, perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang agak kompleks merumuskan perencanaan sebagai penetapan apa yang harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai

Artikel Terkait

Previous
Next Post »