SKRIPSI ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT

Wednesday, January 06, 2016
(0008-AKUNTANSI) ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT

BAB II 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT

Sistem Informasi Akuntansi
Konsep Sistem
Pengertian sistem menurut Mascove et. Al. (1999:6) menyebutkan "a system is an entity consisting of interacting parts or components that attempts to achieve one or more goals". Menurut Bodnar and Hapwood
(2000:1) menyebutkan " a system is a collection of resources related such that certain objectives can be achieved”. Dan Wilkinson et.al. (2000:6) adalah "a system is an unified group of interacting parts that function to gather to achieve its purposes".
Dari definisi di atas dapat dirinci lebih lanjut pengertian mengenai sistem yaitu sebagai berikut:
a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
c. Unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem
d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar. Karakteristik sistem menurut Jogiyanto (2001:3)
1. Mempunyai komponen-komponen sistem (components)
2. Mempunyai batas sistem (boundary)
3. Mempunyai lingkungan luar sistem (environments)
4. Adanya penghubung sistem (interface)
5. Adanya masukan (input) sistem.
6. Adanya keluaran (output) sistem.
7. Pengolah (process)
8. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
Konsep Informasi
Informasi mempunyai nilai untuk perusahaan karena merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan.
Menurut Wilkinson et. Al. (2000:5) "information is intelligence that is meaningful and useful to person for whom it is intended. Sedangkan menurut Bodnar and Hopwood (2001:1) menyebutkan
"information is useful data organized such that correct decisions can be based on it”.
Menurut Jogiyanto (2001:8), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya dan menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact dan entity) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Konsep Si stem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan, maka diperlukan suatu sistem informasi.
Menurut Moscove et. Al (1999:6) menyebutkan bahwa "an information system is a set of interrelated subsystem that work together to collect, process, story, transform and distribute information for planning, decision making and control".
Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam (Jogiyanto, 2001:11) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut West Churchman dalam Krismiaji (2002:1) secara umum sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan.
Menurut Jogiyanto (2000:25) dari beberapa definisi yang diberikan oleh berbagai pengarang, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah:
a. Data yang diolah
b. Berguna dan bermanfaat bagi yang menerimanya.
c. Merupakan suatu yang nyata
d. Digunakan dalam pengambilan keputusan.
Menurut Jogiyanto (2001:10) kualitas informasi di suatu informasi (quality of information) tergantung tiga hal yaitu:
a. Akurat
Artinya informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias utau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat berubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat waktu
Artinya informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
c. Relevan
Artinya informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Konsep Akuntansi
Setiap jenis kegiatan usaha sangat perlu suatu administrasi untuk mencatat dan melaporkan semua kegiatan yang ada dengan baik. Untuk keperluan itu melalui sejarah yang panjang telah diciptakan oleh berbagai ahli administrasi yang disebut akuntansi. Dan semua pengambil keputusan membutuhkan informasi. Makin penting keputusan yang dibuat, makin besar pula kebutuhan akan informasi yang relevan.
Menurut Keiso et.al (2001:2) "accounting may best be defined by describing the tree essential characteristics of accounting: (1) identification, measurement and communication of finansial acout (2) economic entities to (3) interested persons. "
Pengertian akuntansi menurut A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) dalam Harahap (2004:4) adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.
Menurut Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4 dalam Harahap (2004:4-5) akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih di antara beberapa alternatif.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan serangkaian kegiatan pengidentifikasian, pengumpulan, pencatatan, pelaporan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam suatu organisasi untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Konsep Si stem Informasi Akuntansi Salah satu sistem informasi di antara berbagai sistem informasi yang digunakan manajemen dalam mengelola perusahaan adalah SIA Definisi-definisi SIA dari beberapa ahli adalah sebagai berikut:
Moscove et. al. (1999:7) "accounting information system is the information subsystem within on organization that accumulates information from the entity's various subsystems and communications it to the organization processing subsystem".
Bodnar and Hopwood (2001:1) "accounting information system is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information ".
Menurut Wilkinson et.al (2000:7) "accounting information system is a unified structure within an entity, such as a business firm, that employs physical resources and other components to transform economic data into accounting information, with the purpose of satisfying the information needs of a variety of users.
Menurut Krismiaji (2002:4) Pengertian SIA adalah: Suatu sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Tujuan Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi
SIA dibuat mempunyai tujuan utama yaitu menyediakan informasi akuntansi bagi berbagai variasi pengguna. Pengguna disini dapat dibagi menjadi pengguna internal dan eksternal. Manajer merupakan salah satu
pengguna internal SIA untuk pengambilan keputusan dalam kegiatan operasi perusahaan, sedangkan pelanggan merupakan pengguna eksternal. Beberapa tujuan penyusunan SIA menurut Wilkinson et.al. (2000:8-10) adalah sebagai berikut:
a. To support the day to day operations. In order to operate from dayto day, a firm conducts a number of business events called transactions. Accounting transactions include events or transactions that represent exchange having economic value. Transactions processing consists of processing accounting and no accounting transactions thought key accounting record by means of procedures.
b. To support decisions making by internal makers. An equally important purpose is to provide information for decision making. Decisions must be made pertaining to planning and controlling a firm's operations.
c. To fulfill obligations relating to stewardship. Every firm must fulfill its legal obligations. Certain important obligations consist of providing mandatory information to users who are external to the firm.
Menurut Mulyadi (2001:20) tujuan penyusunan SIA dimaksudkan untuk memenuhi empat tujuan sebagai berikut:
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.
c. Untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
d. Untuk mengurangi dan melindungi kekayaan perusahaan.
e. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »