(KODE : 0013-EKONPEMB) : SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR BERSIH
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar Teori Permintaan
Pada dasarnya permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan. (Suherman Rosyidi, tahun 1995:239). Sedangkan menurut Vincent Gaspersz, permintaan {demand) dapat didefinisikan sebagai kuantitas barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode waktu tertentu berdasarkan kondisi-kondisi tertentu. (Vincent Gaspersz, tahun 1996:13).
Permintaan suatu barang atau jasa pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain (Vincent Gaspersz, tahun 1996:18):
- Harga dari barang atau jasa itu (the price of good)
- Pendapatan konsumen {the consumers income)
- Harga dari barang-barang atau jasa yang berkaitan (the price of related goods or services)
- Ekspektasi konsumen yang berkaitan dengan harga barang atau jasa, tingkat pendapatan, dan ketersediaan dari barang atau jasa itu dimasa mendatang (consumer expectations with respect to future price levels, income levels, and product availability)
- Selera konsumen (the taste of consumers)
- Banyaknya konsumen potensial (the number of potential consumers)
- Pengeluaran iklan (advertising expenditure)
- Atribut atau features dari produk itu (features or atributes of product)
- Faktor-faktor spesifik lainnya (other demand related factors specific to product)
- Jumlah komoditi total yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga/konsumen disebut jumlah yang diminta (quntity demand) untuk komoditi tersebut.
Konsep dasar dari fungsi permintaan untuk suatu barang atau jasa dapat dinyatakan dalam bentuk hubungan antara kuantitas yang diminta dan sekumpulan variabel sfesifik yang mempengaruhi permintaan dari barang atau jasa itu.
Kita tidak dapat memahami pengaruh setiap variabel di atas secara terpisah jika kita ingin mengetahui apa yang terjadi manakala segalanya berubah pada waktu yang sesuai. Maka dari itu kita hanya mempelajari pengaruh variabel-variabel tersebut satu demi satu pada saat tertentu. Untuk maksud ini kita mempertahankan semua variabel konstan kecuali satu variabel yang kita pelajari pengaruhnya. Kemudian kita biarkan satu variabel ini berubah dan mempelajari bagaimana pengaruhnya terhadap kuantitas yang diminta. Dengan cara yang sama kita dapat mempelajari semua variabel lainnya dan dengan demikian kita dapat memahami tingkat kepentingan masing-masing variabel. Sekali pekerjaan ini dilakukan, kita dapat menyangkut kembali pengaruh variabel-variabel secara sendiri-sendiri untuk mengetahui apa yang akan terjadi jika beberapa hal berubah pada saat yang sama, seperti yang sering terjadi pada prakteknya.
Mempertahankan konstan semua variabel yang ada pengaruhnya sering kali diungkapkan dengan istilah ceteris paribus. Kalau dikatakan pengaruh harga mobil terhadap jumlah mobil yang diminta ceteris paribus, ini dimaksudkan bahwa perubahan harga mobil mempengaruhi jumlah mobil yang diminta jika semua faktor lain yang mempengaruhi permintaan mobil tidak berubah.
Secara konseptual untuk keperluan analisis permintaan produk, biasanya variabel-variabel yang mempengaruhi permintaan suatu produk dibagi dalam dua kelompok utama, yaitu :
1. Variabel harga jual dari produk itu sendiri (P)
2. Semua variabel lain diluar variabel harga jual produk itu (I, Pr, Pe, Ie, Pae, T, N, A, F, O) yang dikategorikan sebagai variabel penentu permintaan (demand determinants). Perlu ditekankan disini bahwa setiap produk (barang atau jasa) memiliki sekumpulan variabel ini mempengaruhi permintaan dan sekumpulan variabel ini mempengaruhi permintaan produk itu dengan cara yang mungkin unik untuk setiap item sfesifik.
Dalam ilmu ekonomi hubungan antara variabel harga jual dari suatu produk dan kuantitas permintaan produk untuk suatu periode waktu tertentu, sementara semua variabel penentu permintaan terhadap produk dibuat konstan, disebut sebagai permintaan saja. Dengan demikian secara konseptual, fungsi permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu tabel, grafik, atau persamaan matematik yang menunjukkan bagaimana hubungan antara kuantitas permintaan produk dan harga jual dari produk itu, sementara variabel-variabel lain yang dikategorikan sebagai variabel penentu dibuat konstan (ceteris paribus).
Keyakinan ahli-ahli ekonomi klasik bahwa penawaran akan selalu menciptakan permintaan dapat dengan jelas dilihat dari pandangan Jean Baptiste Say (Sadono Sukirno, 2002:91), seorang ahli ekonomi klasik bangsa Perancis. la mengatakan : "Penawaran menciptakan sendiri permintaan atasnya" atau "Supply creates its own demand".
Menurut pendapatanya dalam setiap perekonomian jarang sekali masalah kelebihan produksi. Masalah kelebihan produksi, apabila hal itu terjadi, adalah masalah sementara. Mekanisme pasar akan membuat penyesuaian-penyesuaian sehingga akhirnya jumlah produksi akan turun di sektor-sektor yang mengalami kelebihan produksi dan akan naik di sektor-sektor dimana permintaan ke atas produksi mereka sangat berlebihan. Berdasarkan kepada pandangan yang seperti ini ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa di dalam suatu perekonomian sering sekali wujud keadaan dimana jumlah keseluruhan penawaran barang-barang dalam perekonomian (penawaran agregat) pada penggunaan tenaga penuh akan akan selalu diimbangi oleh keseluruhan permintaan atas barang-barang tersebut (permintaan agregat) yang sama besarnya. Oleh karenanya kekurangan permintaan tidak akan berlaku.
B. Hukum Permintaan
Besarnya permintaan masyarakat atas suatu barang ditentukan oleh banyak faktor, seperti jumlah penduduk, tingkat pendapatan mereka, cita rasa masyarakat, dan tingkat harga. Dalam teori ekonomi besarnya permintaan atas sesuatu barang biasanya dihubungkan dengan tingkat harganya. Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi jumlah permintaan dianggap tidak mengalami perubahan. Sifat hubungan diantara tingkat harga sesuatu barang dengan jumlah permintaan atas barang tersebut dinamakan hukum permintaan.
Menurut Sadono Sukirno (2002:28) "Hukum tersebut menyatakan bahwa apabila harga sesuatu barang tinggi maka jumlah permintaan sedikit, dan sebaliknya apabila harga barang tersebut rendah maka jumlah yang diminta banyak"..
Menurut Michael P. Todaro (1995:243) "Pasar produk atau pasar keluaran adalah pasar dimana barang dan jasa dipertukarkan".
Hukum permintaannya pada dasarnya menjelaskan sifat perkaitan di antara permintaan suatu barang dengan harganya. Hukum permintaan pada hakekatnya merupakan hipotesa yang menyatakan makin rendah harga suatu barang semakin banyak permintaan akan barang tersebut, sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit atau rendah permintaan ke atas barang tersebut.