PTK UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN PENGAMALAN IBADAH SHALAT DENGAN STRATEGI DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VII

Wednesday, April 13, 2016
PTK (0040) UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN PENGAMALAN IBADAH SHALAT DENGAN STRATEGI DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VII


BAB II 
LANDASAN TEORI

A. Pengamalan ibadah
1. Pengertian pengamalan
Pengamalan berasal dari kata dasar "amal", yang mempunyai arti perbuatan baik yang mendatangkan pahala (menurut ketentuan agama Islam), sedangkan pengamalan itu sendiri mempunyai arti proses (perbuatan) melaksanakan; pelaksanaan; penerapan atau proses (perbuatan) menunaikan (kewajiban, tugas).
Dari pengertian di atas, pengamalan berarti sesuatu yang dikerjakan dengan maksud berbuat kebaikan, dari hal di atas pengamalan masih butuh objek kegiatan. Sedangkan pengertian ibadah menurut Hasby Ash Shiddieqy yaitu segala taat yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah dan mengharap pahala-Nya di akhirat.
Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa pengamalan ibadah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri sehingga akan mendatangkan pahala dan hasil belajar mata pelajaran fiqih sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan oleh Madrasah Tsanawiyah.

2. Hakekat ibadah
Hakekat ibadah adalah ketundukan jiwa yang timbul karena perasaan cinta akan Tuhan yang Ma'bud dan merasakan kebesaran-Nya, lantaran beritikad bahwa alam ada kekuasaan, yang akal tidak dapat mengetahui hakikatnya. Boleh juga dikatakan memperhambakan jiwa dan mempertundukannya kepada kekuasaan yang ghaib tak dapat diliputi ilmu dan tak dapat diketahui hakikatnya.
Ibadah menurut para sufi menekankan pada upaya kelanggengan hubungan komunikatif dengan Allah. Mereka menyembah kepada Allah karena keyakinnan bahwa Dia memang seharusnya disembah. Ibadah secara menyeluruh oleh para ulama telah dikemas dalam sebuah disiplin ilmu, yang dinamakan ilmu fiqih dan fiqih Islam. Karena seluruh tata peribadatan telah dijelaskan didalamnya, sehingga perlu diperkenalkan sejak dini dan sedikit demi sedikit dibiasakan dalam diri anak, agar kelas mereka menjadi insan-insan yang bertakwa. Pranata-pranata ibadah di dalam Islam termasuk shalat, karena shalat merupakan tiang dari segala amal ibadah.

3. Materi Shalat
a. Pengertian shalat
Menurut bahasa, shalat artinya berdoa, sedang menurut syara' ialah rangkaian kata dan perbuatan yang telah ditentukan, dimulai dengan membaca takbir dan diakhiri dengan salam, menurut syarat-syarat dan rukun yang telah ditentukan.
Dalil yang mewajibkan shalat :
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisa: 103 yang berbunyi:
Artinya : "Sesungguhnya shalat itu adalah fardlu yang ditentukan waktu- waktunya atas orang-orang yang beriman..
b. Shalat Fardhu dan waktunya
Shalat fardhu itu ada lima, dan masing-masing mempunyai waktu yang ditentukan. Kita diperintahkan menunaikan shalat-shalat itu dalam waktunya masing-masing.
1) Zhuhur
Awal waktunya setelah condong matahari dari pertengahan langit. Akhir waktunya apabila bayang-bayang sesuatu telah samapanjangnya dengan itu.
2) Ashar
Wakunya mulai dari habisnya waktu dhuhur, sampai terbenamnya matahari.
3) Magrib.
Waktunya dari terbenamnya matahari sampai hilangnya syafaq (awan senja ) merah.
4) Isya'
Waktunya dari terbenamnya syafaq ( awan senja ), hingga terbit fajar.
5) Subuh
Waktunya dari terbinya fajar shidiq, hinga terbit matahari.
c. Bacaan-bacaan dalam shalat
Ibadah shalat itu terdiri dari gerakan dan bacaan. Shalat tidak sempurna dan sah apabila gerakan atau bacaannya saja yang dilakukan. Di bawah adalah bacaan yang harus dibaca ketika shalat.
Niat shalat dibaca dalam hati dan boleh diucapkan dengan lisan perlahan dan dibaca bersamaan dengan takbiratul ikhram. Bacaan niat harus sesuai dengan shalat yang dikerjakan. Berikut ini contoh bacaan niat shalat wajib lima waktu:
a) Shalat subuh
Artinya: "Saya shalat subuh dua rakaat menghadap kiblat pada waktunya karena Allah ta'ala".
b) Shalat dhuhur
Artinya: "Saya shalat dhuhur empat rakaat menghadap kiblat pada waktunya karena Allah ta 'ala ".
c) Shalat ashar
Artinya: "Saya shalat ashar empat rakaat menghadap kiblat pada waktunya karena Allah ta 'ala ".
d) Shalat maghrib
Artinya: "Saya shalat maghrib tiga rakaat menghadap kiblat
pada waktunya karena Allah ta 'ala ". 
e) Shalat isya'
Artinya: "Saya shalat isya empat rakaat menghadap kiblat pada waktunya karena Allah ta 'ala ".
2) Bacaan takbiratul ihram
Bacaan takbiratul ihram adalah Allahu Akbar J^ &
3) Bacaan doa iftitah
Artinya: "Allah maha besar lagi sempurna kebesaran-Nya dan segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore, kuhadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dalam keadaan cenderung kepada agama yang benar sebagai muslim, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan-Nya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan Semesta Alam. Tiada sekutu bagi-Nya. Demikian itulah yang diputuskan kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah"..
4) Membaca surah Al Fatihah
Surah Al Fatihah dibaca setelah doa iftitah. Bacaan surah Al Fatihah yaitu sebagai berikut:
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang .Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan.Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
5) Membaca ayat atau surah Al Qur'an
Sesudah membaca surah Al Fatihah dilanjutkan membaca ayat atau surah Al Qur'an yang sudah dihafal, misalnya surah Al Ikhlas, Al Falaq, An nasr, atau surah Al Qur'an yang lain.
6) Bacaan ruku'
Pada waktu ruku' yang dibaca adalah sebagai berikut:
Artinya: "Maha suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji-Nya ".
7) Bacaan i'tidal
Pada waktu I’tidal atau bangkit dari ruku' doa yang dibaca adalah:
Artinya: "Allah mendengar bagi siapa yang memuji-Nya ".
Sesudah berdiri tegak lurus dilanjutkan dengan bacaan:
Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi dengan sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudah itu ". 
8) Bacaan sujud
Pada waktu sujud disunnahkan membaca tasbih seperti berikut:
Artinya: "Maha suci Tuhanku yang Maha tinggi dan dengan segala puji-Nya ".
9) Duduk antara dua sujud
Pada waktu duduk antara dua sujud disunnahkan membaca doa sebagai berikut:
Artinya: "Ya Tuhanku ampunilah dosaku, berilah aku rahmat, sempurnakanlah ibadahku, tingkatkanlah derajatku, berilah aku rezeki, tunjukkanlah aku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku "
Artinya: "Segala pengagungan yang berkah dan kebaikan yang baik itu adalah bagi Allah. Keselamatan semoga selalu dilimpahkan kepadamu wahai Nabi, begitu pula rahmat dan berkah Allah. Semoga keselamatan dilimpahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Muhammad".
11) Tasyahud akhir
Bacaan tasyahud akhir ini terdiri dari bacaan tasyahud awal ditambah dengan salawat Nabi Muhammad saw. dan salawat Nabi Ibrahim a.s.
Artinya: "Ya Allah limpahkanlah rahmat-Mu kepada Muhammad dan keluaganya sebagaimana Engkau limpahkan rahmat-Mu kepada Ibrahim dan keluarganya. Ya Allah limpahkanlah berkah-Mu kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau limpahkan berkah-Mu kepada Ibrahim dan keluarganya di seluruh alam. Sesungguhnya Engkau dzat yang senantiasa dipuji dan diagungkan.".
12) Bacaan salam
Bacaan salam disertai menengok ke kanan dan ke kiri sampai terlihat pipinya dari belakang. Bacaan salam adalah sebagai berikut:
Artinya: "Keselamatan dan rahmat Allah atas kamu. "
d. Gerakan dalam shalat
1) Berdiri tegak sempurna dan menghadap kiblat
Setiap muslim yang mampu berdiri wajib melakukannya bagi yang tidak mampu, misalnya karena sakit, atau sudah tua, boleh melakukan shalat sambil duduk atau berbaring. Ketika berdiri pandangan mata diarahkan ke tempat sujud.
2) Berniat dan Takbiratulihram
Setelah shalat dimulai, terlebih dahulu kita berniat. Niat shalat boleh dibaca dalam hati, boleh juga dilafalkan. Pada saat itulah di dalam hati harus berniat (menyengaja) untuk melakukan shalat karena Allah. Selanjutnya, kita mengangkat tangan sejajar dengan bahu da telapak tangan terbuka sambil mengucapkan Allahu Akbar.
3) Berdiri sempurna tangan bersedekap
Setelah mengucapkan takbir, kedua tangan bersedekap. Kedua telapak tangan diletakkan di antara dada dan pusar. Telapak tangan kanan berada di atas punggung telapak kiri.
4) Ruku'
Gerakan rukuk diawali dengan mengangkat tangan (sebagaimana takbirotulihram sambil membaca Allahu Akbar). Kemudian membungkukan badan. Pada saat itu posisi punggung dan kepala rata. Kedua tangan memegang lutut dan ditekan. Pandangan mata tertuju ke tempat sujud sambil memaca do'a rukuk.
5) I’tidal
Gerakan i'tidal adalah gerakan yang dilakukan setelah ruku'. Pada saat i'tidal kedua tangan diangkat seperti ketika takbiratul ihram, saat mengangkat kedua tangan membaca sami 'allaahuliman hamidah, kedua tangan diturunkan kembali dan diletakkan di samping badan. Pada saat tangan di samping badan membaca lanjutan bacaan i'tidal.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »