SKRIPSI PENERAPAN METODE RESITASI DENGAN MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VIIA

Tuesday, January 12, 2016
(0007-PEND MATEMATIKA) SKRIPSI PENERAPAN METODE RESITASI DENGAN MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VIIA

BAB II 
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Pengertian Belajar
Banyak pakar pendidikan mendefinisikan belajar dari penelitian langsung maupun hanya sekedar pendapat berdasarkan pengamatan yang dilakukan. Namun, pada dasarnya dari sekian pengertian belajar yang dikemukakan para pakar tersebut adalah sama, jika dirangkum dari beberapa pendapat tersebut.
Dari beberapa pendapat tersebut, didalam penelitian ini akan menguraikan beberapa pengertian belajar yaitu:
1. Menurut Hilgard dan Bower, belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat (Ngalim Purwanto, 1990:84).
2. Menurut Gagne, menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi (Ngalim Purwanto, 1990:84).
3. Menurut Morgan, belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Ngalim Purwanto, 1990:84).
4. Belajar adalah proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku (Herman Hudoyo, 1990:1).
5. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang tetap sebagai hasil dari pengalaman (Erman Suherman, 2003:7) Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang bersifat menetap pada diri seseorang sehingga akan memperoleh kondisi yang diharapkan.

B. Prinsip-Prinsip Belajar
Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Dari teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.
2. Keaktifan
Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati.
3. Keterlibatan Langsung atau Berpengalaman
Keterlibatan siswa di dalam belajar yang utama adalah keterlibatan mental, emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan dan juga keterlibatan pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan ketrampilan.
4. Pengulangan
Tujuan pengulangan dalam belajar adalah untuk melatih daya jiwa, membentuk respon yang benar, dan membentuk kebiasaan-kebiasaan.
5. Tantangan
Agar pada siswa timbul motif yang kuat, maka bahan belajar haruslah menantang. Sehingga siswa selalu menghadapi tantangan untuk memperoleh, memproses, dan mengolah pesan yang ada dalam kegiatan pembelajaran.
6. Balikan dan Penguatan
Seorang siswa belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan. Hal ini timbul karena kesadaran adanya kebutuhan untuk memperoleh balikan dan sekaligus penguatan bagi setiap kegiatan
yang dilakukannya.
7. Perbedaan Individual
Setiap siswa memiliki perbedaan yang terdapat pada karakteristik
psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini
berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. (Dimyati, 2006:42)

C. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Catharina, 2004:4). Pengertian hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi dalam kegiatan belajar baik dikelas, disekolah, mapun diluar sekolah. Apa yang dialami oleh siswa dalam proses pengetahuan kemampuannya merupakan apa yang diperolehnya. Pengalaman tersebut gilirannya dipengaruhi pula oleh beberapa faktor seperti kualitas interaksi antara siswa, bahan dan guru serta karakteristik siswa pada waktu mendapatkan pengalaman tersebut (Udin S, 1993:177) Benyamin S. Bloom menyebutkan tiga hasil belajar yaitu:
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup 6 kategori, mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi tingkat hasil belajarnya. Urutannya sebagai berikut:
a. Pengetahuan
b. Pemahaman
c. Penerapan
d. Analisis
e. Sintesis
f. Penilaian
2. Ranah Afektif
Hasil belajar pada ranah afektif merupakan hasil belajar yang paling sukar diukur karena berhubungan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategorinya sebagai berikut:
a. Penerimaan
b. Pen anggapan
c. Penilaian
d. Pengorganisasian
e. Pembentukan pola hidup
3. Ranah Psikomotorik

Artikel Terkait

Previous
Next Post »