SKRIPSI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD

Tuesday, January 12, 2016
(0002-PEND MATEMATIKA) SKRIPSI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Hasil belajar
a. Pengertian belajar
Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku. akibat interaksi individu dengan lingkungan. Jadi perubahan perilaku adalah hasil belajar. Artinya, seseorang telah dikatakan belajar jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya (Sumiati dan Asra, 2008: 38). Sedangkan Hamalik (2009: 36) menyatakan bahwa "belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melakukan pengalaman".
Berikut ini juga pendapat pakar tentang belajar Menurut Gagne dan Berliner dalam Anni (2006: 2) "belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman". Selain itu, Pribadi (2009: 6) juga menyatakan "belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki potensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan". Selain tu juga ada pendapat dari Purwanto (2009: 47) yang menyatakan bahwa "belajar dalam arti luas adalah semua persentuhan pribadi dengan lingkungan yang menimbulkan perubahan perilaku".
adalah suatu proses perubahan sikap atau perilaku individu, dari belum bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu. Tingkah laku yang berubah karena Dari pengertian belajar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa belajar dapat berupa pengetahuan, keterampilan atau nilai-nilai sikap. Belajar dapat berupa pengalaman individu dengan lingkungannya, baik langsung ataupun tidak langsung dan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

b. Pengertian hasil belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas siswa (Anni, 2006: 5). Sedangkan menurut Winkel dalam Purwanto (2009: 45) "hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya". Pendapat lain dari Dimyati dan Mudjiono (2009: 20) bahwa "hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar". Begitu juga dengan pendapat Purwanto (2009: 44) bahwa "hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat".
Dalam proses belajar mengajar, hasil belajar yang baik menjadi tujuan utama seorang guru, hasil belajar yang baik diharapkan dapat dicapai siswa, dan guru wajib mengetahuinya agar untuk ke depannya guru dapat merancang pembelajaran lebih baik lagi. Setelah melakukan belajar siswa harus diukur tingkat keberhasilannya dalam belajar, bukan hanya hasil belajarnya saja tetapi keberhasilan dalam proses/kegiatan belajarnya.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan sikap, pengetahuan siswa menuju yang lebih baik dan hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar yang berupa perubahan perilaku setelah mengalami kegiatan belajar yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, dengan keadaan yang kurang menyenangkan dalam diri siswa maka menjadikan semangat belajar menurun dan pada akhirnya hasil belajar pun menurun. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu faktor dari luar diri siswa contohnya tempat belajar, lingkungan, iklim dan budaya. Faktor internal yaitu faktor dari dalam diri siswa contohya kesehatan, keadaan fisik, emosi, jiwa sosialisasi dll.
Sedangkan menurut Anitah (2007: 2.7) mengungkapkan bahwa "faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu faktor dalam diri siswa sendiri (intern) dan faktor dari luar diri siswa (ekstern)". Faktor intern ada di dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar antara lain kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan an kesehatan, serta kebiasaan siswa. Salah satu hal penting yang harus ditanamkan dalam diri siswa bahwa belajar yang dilakukannya adalah kebutuhan dirinya. Sedangkan faktor ada dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik (termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah (termasuk dukungan komite sekolah, guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah. Guru merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar, sebab guru merupakan manager atau sutradara dalam kelas.
Guru harus mendesain proses pembelajaran sehingga membuat siswa semangat dalam belajar dan meningkatkan hasil belajarnya. Pembelajaran akan sesuai tujuan jika dilakukan dengan efektif dan efisien, dan menanggulangi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Dengan demikian hasil belajar akan optimal jika faktor-faktor yang ada dapat berperan secara baik. Keberhasilan dari suatu pembelajaran merupakan hasil dari pengintegrasian faktor-faktor yang ada.

2. Model pembelajaran ADDIE
a. Hakikat model pembelajaran ADDIE
Model pembelajaran ADDIE adalah salah satu desain pembelajaran yang mempunyai tahapan desain pembelajaran yang sederhana, mudah diterapkan dan mudah dipelajari. Menurut Pribadi (2009: 125) "model ini sesuai dengan namanya terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu analysis, design, develop, implement, evaluate". Kelima fase dalam pembelajaran ADDIE harus dilakukan dengan sistemik dan sistematik
maka diharapkan prose meningkatkan hasil belajar merupakan desain sistem instruksional yang sudah sering dipakai untuk menyusun berbagai sistem, baik sistem yang formal seperti di dalam penyelenggaraan sistem DIE merupakan salah satu desain pembelajaran yang memiliki lima komponen yang penting dalam pembelajaran. Dengan kelima komponen tersebut maka diharapkan proses pembelajaran akan berjalan sesuai harapan dan dapat felajar siswa. Menurut Hamdani (2011: 169) "ADDIE
pendidikan maupun nonformal, seperti penyelenggaraan pelatihan untuk mencapai tujuan tertentu".
Dua orang pakar yang turut mengembangkan konsep ADDIE adalah Reiser dan Molenda. Keduanya berbeda dalam merumuskan ADDIE secara visual. Reiser merumuskan ADDIE dengan penggunaan kata kerja (analyze, design, develop, implement, evaluate). Reiser secara eksplisit menjabarkan revision atau perbaikan terjadi diantara masing-masing fase. Molenda menyatakan bahwa seluruh komponen dengan kata benda (analysis, design, development, implementation, evaluation). Molenda menyatakan pula bahwa revisi dapat terjadi terus menerus dalam setiap tahap yang dilalui walaupun tidak dinyatakan dengan jelas (Prawiradilaga, 2009: 21).
Lima tahap dalam model pembelajaran ADDIE yaitu analyze, design, develop, implement, evaluate. Pada tahap analyze terdiri dari dua tahap yaitu analisis kinerja dan analisis kebutuhan. Tahap design memerlukan klarifikasi program pembelajaran. Dalam tahap develop melipui kegiatan membuat, membeli dan memodifikasi. Kemudian implement yaitu menyelenggarakan program pembelajaran, yang terakhir adalah evaluate yakni evaluasi.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »