SKRIPSI EFEKTIVITAS METODE EXPLICIT INSTRUCTION DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA SISWA KELAS XI

Monday, January 11, 2016
(0001-PEND BHS INDO) SKRIPSI EFEKTIVITAS METODE EXPLICIT INSTRUCTION DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA SISWA KELAS XI


BAB III 
METODE PENELITIAN

A.-Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif yang mempunyai ciri khas, yaitu adanya kelompok kontrol (Sugiyono, 2010:72).
Menurut Arikunto (2010:9), metode eksperimen adalah penelitian yang sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya. Dengan kata lain, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi, mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan
Dalam penelitian ini metode eksperimen digunakan untuk melihat atau mengkaji keefektifan metode Explicit Instruction dalam pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis kearifan lokal pada siswa kelas XI SMAN 1 Toroh tahun ajaran 2012/2013.

B.-Variabel Penelitian
Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. F.N. Kerlinger menyebutkan variabel sebagai sebuah konsep, sebagai gejala yang bervariasi. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel merupakan objek penelitian yang bervariasi (Arikunto, 2010:159).
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2009:38-39) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan nya. Menurut hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas, yang artinya variabel
ini mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).
2.-Variabel Dependen
Sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat, yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
3.-Variabel Moderator
Merupakan variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel tersebut juga disebut variabel independen ke dua.
4.-Variabel Intervening
Merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
5.-Variabel Kontrol
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel konrtol sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.
Variabel menurut James A. Black (dalam Waluyo, 1994:23) sebagai unit-unit relasional dari analisis yang memikul salah satu kumpulan nilai yang ditunjuk.
Dalam penelitian ini menggunakan dua macam variabel. Adapun variabel tersebut menurut Waluyo (1994:23) adalah sebagai berikut:
1.-Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya terutama
variabel terikat.
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan metode Explicit
Instruction.
2.-Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang berkaitan dengan topik utama
penelitian.
Dalam penelitian ini variabel terikat nya adalah kemampuan menulis karya
ilmiah berbasis kearifan lokal siswa kelas XI.

C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang pempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemungkinan ditarik kesimpulan. Bukan hanya orang, tetapi juga objek benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Sugiyono, 2009:80).
Populasi menurut Palte (dalam Djojosuroto, 2004:93) adalah jumlah keseluruhan unit yang akan diselidiki karakteristik atau ciri-cirinya. Populasi dapat dibedakan atas dua, yaitu populasi sampling dan populasi sasaran. Dalam penelitian, populasi yang dipilih erat hubungannya dengan masalah yang ingin dipelajari.
Populasi menurut Arikunto (2010:173) adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya adalah penelitian populasi. Adapun populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Toroh tahun ajaran 2012-2013 yang terdiri dari kelas XI IPA 1, IPA 2, IPA 3, IPS 1, IPS 2, IPS 3, IPS 4 yang tiap kelasnya berjumlah 36 siswa. 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulan nya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiono, 2009:81).
Sampel menurut Arikunto (2010:174) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Dalam hubungannya dengan masalah sampel, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Adapun sampel penelitian menurut Djojosuroto (2004:93-94) adalah sebagian dari unit-unit yang ada dalam populasi yang ciri-ciri atau karakteristiknya benar-benar diselidiki. Sebuah sampel haruslah dipilih sedemikian rupa sehingga setiap satuan elementer mempunyai kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih dan besarnya peluang tersebut tidak boleh sama dengan 0. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Toroh tahun ajaran 2012/2013 dengan mengambil dua kelas yang dipilih yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol sampel penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan beberapa responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan Iain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya (Sugiyono, 2009:137). Dalam penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu tes dan non tes.
1. Tes
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:193). Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu:
a.-Tes pertama yaitu: tes yang dilakukan sebelum diberi penjelasan (pre-test).
b.-Tes kedua yaitu: tes yang dilakukan sesudah diberi penjelasan (pos -test).
Pre - test adalah tes yang dilakukan sebelum digunakan metode Explicit
Instruction dalam pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis kearifan lokal. Sedang post - test adalah tes yang dilakukan setelah digunakan metode Explicit Instruction dalam pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis kearifan lokal.
Bentuk tes yang diberikan adalah tes tulis, yaitu berupa tes uraian bebas yang berisikan beberapa pertanyaan mengenai materi menulis karya ilmiah, dan tes unjuk kerja produk yang merupakan bentuk latihan siswa untuk menuliskan hasil tulisan mereka berupa produk karya tulis ilmiah berbasis kearifan lokal.
Adapun kriteria penilaian yang harus dinilai sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Indikator-indikator yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu: Indikator dalam penelitian ini adalah, (1) mampu menentukan gagasan yang akan dikembangkan dalam dalam karya tulis (berdasarkan pengamatan); (2) mampu menyusun kerangka karya tulis; (3) mampu mengembangkan kerangka menjadi karya tulis, dengan dilengkapi daftar pustaka; dan (4) mampu menyunting karya tulis. Aspek-aspek yang dinilai dengan instrumen tes dalam penelitian ini adalah (1) ketepatan/kecermatan penyajian (menggunkan tanda baca, ejaan, dan kata baku dan sistematika penulisan), (2) ketepatan dalam kemampuan keteorian (kegayutan teori yang digunakan dengan masalah), (3) ketepatan/kecermatan penulisan latar belakang (kemampuan mengungkapkan adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan dan pentingnya masalah), (4) ketepatan/kecermatan perumusan masalah (kemampuan merumuskan masalah secara sistematis), (5) kecermatan dalam pembahasan (kemampuan menganalisis data yang didapatkan), (6) kecermatan penulisan kesimpulan dan saran.
2. NonTes
Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi.
a. Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi nya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dari penelitian berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat (Arikunto, 2010:272).
Observasi digunakan untuk mengamati sikap siswa selama proses pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis kearifan lokal dengan menggunakan metode Explicit Instruction. Hal-hal yang diamati meliputi (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran; (2) perhatian dan sikap siswa pada saat gum menjelaskan mated; (3) kesungguhan siswa pada saat mengerjakan tugas; (4) siswa mengumpulkan hasil tulisan; (5) kerjasama siswa pada saat merefleksi pembelajaran.
b. Wawancara
Disamping memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data, dengan metode wawancara peneliti harus memikirkan tentang pelaksanaan. Memberikan angket kepada responden dan menghendaki jawaban tertulis, lebih mudah jika dibandingkan dengan mengorek jawaban responden dengan bertatap muka. Mula-mula wawancara menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperoleh jawaban dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam (Arikunto, 2010:270).
Dalam wawancara ini berisi hal-hal seputar penggunaan metode Explicit Instruction dalam pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis kearifan lokal. Apakah siswa merasa lebih paham menggunakan metode Explicit Instruction dalam pembelajaran, serta kesan-kesan siswa selama pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis kearifan lokal berlangsung.
c.-Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya. Dalam menggunakan metode dokumentasi, peneliti memegang chek-list untuk variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check di tempat yang sesuai (Arikunto, 2010:274-275).

Artikel Terkait

Previous
Next Post »