1. Defenisi Bicara
Pengertian bicara secara umum dapat difenisikan suatu penyampaian maksud (ide pikiran gagasan atau isi hati) seseoarang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain (Depdikbud, 1984/1985).
Pengertian bicara secara khusus banyak dikemukakan oleh para pakar diantaranya Tarigan(1983:15) dalam Suhartono (2005:20) mengemukakan bicara adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan menyatakan serta menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan.
Menurut Hariyadi dan Zamzami (1996/1997:54) dalam Suhartono berbicara pada hakekatnya merupakan suatu proses berkomunikasi sebab didalamnya terjadi pesan dari suatu sumber ketempat lain.
Badudu dalam Dhieni dkk (2008:1.11) menyatakan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya.
Dickinson dalam Wasik (2008:3.54) mengemukakan bahwa untuk belajar bahasa,anak-anak memerlukan kesempatan untuk bicara dan didengarkan.Guru dan orang dewasa harus merespon anak yang sedang bicara,mengajukan pertanyaan yang mendorong anak itu untuk bicara lebih banyak,memperluas dan mengolah apa yang dikatakan anak
Aristoteles dalam Mulyanti, dkk (2009: 2.14) menyatakan bahwa alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia. Bahasa sebagai suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer (manasuka) digunakan masyarakat dalam rangka untuk bekerja sama berinteraksi dan mengindentifikasikan diri. Berbahasa berarti rnenggunakan bahasa berdasarkan pengetahuan individu tentang adat dan sopan santun.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bicara merupakan suatu sistem lambang yang digunakan sebagai alat komunikasi oleh anggota masyarakat yang bersifat arbitrer dan manusiawi. Dan pengertian bicara anak adalah suatu penyampaian maksud tertentu dengan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa supaya bunyi tersebut dapat dipahami oleh orang-orang yang ada dan mendengar di sekitarnya.
2.Perkembangan Bicara Anak
Perkembangan bicara anak adalah perkembangan bicara yang berhubungan dengan fonologi,morfologi,sintaks,semantic,dan pragmantik. Fonologi berkenaan dengan adanya pertumbuhan dan produksi sistem bunyi dalam bahasa. Bagian terkecil dari sistem bunyi tersebut dikenal dengan istilah Fonem,yang dihasilkan sejak bayi lahir hingga usia satu tahun. Perkembangan morfologi berkenaan dengan pertumbuhan dan produksi arti bahasa. Sintaks berkenaan dengan aturan bahsa yang meliputi keteraturan dan fungsi kata. Perkembangan sintaks merupakan produksi kata-kata yang bermakna dan sesuai dengan aturan yang menghasilkan pemikiran dan kalimat yang utuh. Semantik berkaitan dengan kemampuan anak membedakan berbagai arti kata. Pragmatik berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam mengekspresikan minat dan maksud seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan (Bromley 1992 dalam Dhieni, 2007) 3.Kiat-kiat Merangsang Anak Berbicara
Kemampuan berbicara anak berbeda-beda,ada anak yang biasanya lancar,ada yang lambat,dan ada pula yang tersendat-sendat atau malu-malu.Perkembangan bicara anak yang berbeda-beda itu sangat memungkinkan akibat ada tidaknya kepedulian orang tua atau anggota keluarga tentang kemampuan bicara anak.
Suhartono (2005 : 59),mengemukakan kiat-kiat untuk merangsang anak berbicara yaitu : Biasakanlah untuk berbicara dengan anak,pandanglah mata anak,hindari kebiasaan bicara pada anak dengan pengejaan yang dibuat-buat,bicarakan apa yang benar-benar dilakukan dan dialami anak,katakanlah lebih banyak daripada yang diminta,gunakan tata bahasa yang benar dalam berbicara,berbicara dengan lembut dan betulkan kesalahan anak,lakukan percakapan dengan anak,dan jangan paksa anak untuk menghafalkan kata
Mengajak anak berbicara terus menerus merupakan langkah awal yang amat penting untuk meningkatkan kemampuan anak,apalagi jika sambil bicara disertai contoh (Hildayani 2005). a. Fungsi bicara Bromley (2001)
Menyebutkan 5 macam fungsi bicara sebagai berikut
1). Bicara menjelaskan keinginan dan kebutuhan individu
Anak usia dini belajar kata-kata untuk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Misalnya dengan anak yang lapar mengatakan mam-mam-mam.
2). Bicara dapat mengubah dan mengontrol prilaku
Anak-anak dapat belajar mengarahkan dan mempengaruhi lingkungan orang dewasa dengan berbicara.
3). Bicara membantu perkembangan kognitif
Secara simbolik bicara menjelaskan hal yang nyata dan tidak nyata dan juga dapat menambah pengetahuan melalui pengalaman dan belajar untuk menganalisis dan memecahkan masalah.
4). Bicara membantu mempererat interaksi dengan orang lain
bicara berperan dalam memelihara hubungan dengan orang lain, dan dapat menjelaskan pikiran, perasaan serta perilaku untuk berkomunikasi dalam kelompok.
5). bicara mengekspresikan keunikan individu
Dapat terlihat dari cara anak usia dini yang sering kali mengkomunikasikan pengetahuan, pemahaman, dan pendapatnya dengan cara mereka yang khas merupakan refeksi perkembangan keperibadian mereka.
Suhartono (2005: 121) Ada beberapa factor yang dapat dijadikan ukuran kemampuan berbicara seseorang,yang terdiri dari aspek kebahasaan dan non kebahasaan. Aspek kebahasaan meliputi :
a. Ketepatan ucapan adalah mengucapkan kata dengan benar dan jelas
Indikator : Meniru kalimat sederhana (Bahasa 2.1.1)
b. Penempatan tekanan,nada,sendi dan durasi yang sesuai adalah berbicara lancar dan intonasi lebih tepat
Indikator : Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri (Bahasa 5.1.5)
c. Pilihan Kata menggunakan kosa kata yang lebih tepat,beragam sesuai cerita
Indikator : Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara urut (Bahasa 9.1.2)
d. Ketetapan sasaran mengerti apa yang dibicarakan dan intonasi lebih tepat
Indikator : Menghubungkan gambar atau benda dengan kata ( Bahasa 12.1.2)
e. Ketepatan isi cerita adalah berbicara dengan menceritakan isi cerita.
Indikator : Membacakan buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dan menceritakan isi buku dengan menunjuk beberapa kata yang dikenalnya( bahasa 13.1.4) Ciri-ciri ragam bahasa yaitu sebagai berikut.
1. Digunakan dalam situasi formal, wacana teknis, dan forum-forum resmi seperti seminar atau rapat.
2. Memiliki kemantapan dinamis artinya kaidah dan aturannya tetap dan tidak dapat berubah.
3. Bersifat kecendekiaan, artinya wujud dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa yang lain mengungkapkan penalaran yang teratur.
4. Memiliki keseragaman kaidah, artinya kebakuan bahasa bukan penyamaan ragam bahasa, melainkan kesamaan kaidah.
5. Dari segi pelafalan, tidak memperlihatkan unsur kedaerahan atau asing.
b. Aspek Bahasa
Bahasa dapat ditinjau dari tujuh aspek ,yaitu :
1. Bahasa merupakan sebuah sistem, artinya bahasa susunan kata- kata yang teratur dan jika kehilangan salah satu unsur mengubah arti sebuah kalimat.
2. Bahasa sebuah sistem tanda,artinya sudah ada kesepakatan atau konvensi bahwa sebuah bahasa dapat mewakili suatu halatau
peristiwa yang dipahami barsama dalam satu. Contoh: Kursi adalah sarana tempat duduk bagi manusia.
3. Bahasa merupakan sistem bunyi, karena dasar dari bahasa adalah bunyi dan tulisan merupakan aspek kedua yang tidak kalah penting.
4. Bahasa merupakan konvensi atau kesepakatan dari pengguna suatu bahasa.
5. Bahasa itu produktif artinya bahasa intensitas penggunanya sangat tinggi dan vital.
6. Bahasa itu unik, setiap bahasa mempunyai sistem yang berbeda dan beragam penamaan dan penggunaannya.
7. Bahasa merupakan identitas suatu kelompok sosial yang menggambarkan ciri budaya.
a. Bahasa Anak Yang Baik
Bahasa anak yang baik yaitu apabila anak sudah dapat berbicara dengan lancarkan dan menyampaiakan sesuatu dengan baik dengan benar serta dapat berkomunikasi secara jelas.
b. Ciri-ciri anak yang sudah memiliki kemampuan berbahasa Pada anak usia 5-7 tahun:
1. bicara dalam kalimat
2. mengerti dan mengikuti perintah dan permintaan
3. menirukan tindakan tanpa menggunakan kata-kata
4. merangkai kata-kata untuk berkomunikasi
5. berusaha menulis huruf
6. mulai membaca kata-kata
7. mengenali huruf dengan baik
8. senang membaca buku (walaupun dibacakan)
Cara Anak Belajar Bahasa Menurut Teori: Behavioral Theory
Teori Behavior menjelaskan bahwa bahasa dipelajari melalui lingkungan yang mempengaruhi bahwa prinsip-prinsip perilaku membentuk pembelajaran bahasa. belajar bahasa yang dikemukakan oleh Skinner mempercayai bahwa bahasa dipelajari melalui imitasi dan penguatan (reinforcement).