PTK- EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MATRIKS PADA SISWA KELAS XIIA

Sunday, February 21, 2016
PTK-(0003) EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MATRIKS PADA SISWA KELAS XIIA


BAB II 
LANDASAN TEORI DAN HEPOTESIS

A. Tinjauan Belajar
1. Pengertian Belajar
Secara sederhana Robbins (dalam Trianto, 2009: 15). mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru.
Pandangan Robbins senada dengan apa yang dikemukakan oleh Bruner (dalam Trianto, 2009: 15), bahwa belajar adalah suatu proses aktif dimana siswa membangun (mengkontruk) pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman/pengetahuan yang sudah dimilikinya.
Dalam pandangan kontruktivisme "belajar" bukan semata - mata mentransfer pengetahuan yang ada di luar dirinya, tetapi belajar lebih pada bagaimana otak memproses dan menginterprestasikan pengalaman yang baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan format yang baru.
Definis belajar secara lengkap dikemukakan oleh Slavin (2000: 141), yang mendefinisikan belajar sebagai:
Pembelajaran biasanya menunjukkan sebagai sebuah perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan ini disebabkan oleh perkembangan (seperti tumbuh lebih tinggi) tidak secara langsung dalam pembelajaran. Bukan juga ciri - ciri dari perorangan yang ditunjukkan pada kelahiran (seperti refleks dan respon akan lapar dan sakit). Bagaimana manusia melakukan begitu banyak pembelajaran dari mereka lahir (dan beberapa mengatakan lebih cepat) bahwa pembelajaran dan perkembangan merupakan hubungan yang tidak dapat dipisahkan.
Menurut Darsono (2000: 32), belajar adalah kegiatan yang melibatkan individu secara keseluruhan, baik fisik maupun psikis untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Hamalik (2006: 27 - 28):
a. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.
b. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.
Menurut Meier (dalam Yamin, 2007: 75) belajar adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan, kearifan menjadi keaktifan.
Menurut W. Gulo (2002: 73) belajar adalah seperangkat kegiatan, terutama kegiatan intlektual, mulai dari kegiatan yang paling sederhana sampai kegiatan yang rumit.
Menurut Hudoyo (1990: 1) belajar adalah suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.
Menurut Fontana (1981: 147 dalam Suherman, 2003: 7) belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relative tetap sebagai hasil dari pengalaman.
Dari beberapa pendapat tersebut di atas, belajar di sini dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi terampil, dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri. 2. Prinsip - Prinsip Belajar
Menurut Darsono (2001: 26) prinsip - prinsip belajar adalah hal -hal yang sangat penting yang harus ada dalam suatu proses belajar dan pembelajaran. Kalau hal - hal tersebut diabaikan dapat dipastikan pencapaian hasil belajar yang tidak optimal.
Prinsip - prinsip belajar sebagai berikut:
a. Kesiapan belajar
Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis merupakan awal suatu kegiatan belajar.
b. Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek. Belajar sebagai suatu aktivitas yang kompleks sangat membutuhkan perhatian siswa yang belajar.
c. Motivasi
Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam seseorang yang mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif saat seseorang melakukan aktivitas. Pada suatu ketika motif aktif sehingga seseorang bersemangat melakukan aktivitas atau siswa bersemangat belajar, tetapi pada ketika lain motif tidak aktif, artinya motivasi tidak timbul sehingga tidak terdorong untuk belajar.
d. Keaktifan siswa
Yang melakukan kegiatan belajar adalah siswa. Oleh karena itu siswa harus aktif tidak boleh pasif. Dengan bantuan guru siswa harus mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.
e. Mengalami sendiri
Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam belajar dan erat kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri (tidak minta tolong orang lain) akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat dan pemahaman yang lebih mendalam. f  Pengulangan
Materi pelajaran ada yang mudah dan ada yang sukar. Untuk mempelajari materi sampai tahap pada taraf pemahaman siswa perlu membaca, berpikir, mengingat dan yang tidak kalah pentingnya adalah latihan. Dengan latihan berarti siswa mengulang – ulang materi yang dipelajari sehingga materi tersebut makin mudah direproduksi.
g. Materi pelajaran yang menantang
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu anak terhadap suatu persoalan. Dengan sikap seperti ini motivasi anak akan meningkat. Rasa ingin tahu anak timbul bila materi pelajaran yang diterima siswa dengan cara tinggal menelan biasanya kurang menantang dan membuat anak pasif. Sebaliknya materi yang mengandung permasalahan membuat anak harus mencerna yang membuat siswa menjadi aktif.
h. Balikan dan penguatan
Balikan adalah masukan yang sangat penting bagi siswa maupun bagi guru. Dengan balikan siswa mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan kelemahannya. Balikan ini juga berharga bagi guru untuk menentukan perlakuan selanjutnya dalam pembelajaran. Penguatan adalah suatu tindakan yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan belajar.
i.  Perbedaan individual
Siswa - siswa dalam suatu kelas yang dihadapi guru tidak boleh disamakan kondisinya seperti benda mati. Masing - masing siswa mempunyai karekteristik, baik dilihat dari segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini tentu kemampuan, minat serta kemauan belajar mereka tidak sama persis.
3. Ciri - Ciri Belajar
Yang dimaksud dengan ciri - ciri belajar adalah sifat atau keadaan yang khas dimiliki oleh perbuatan belajar.
Menurut Darsono (2003: 30) ada beberapa cirri belajar yang dikemukan yaitu :
a. Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan.
Tujuan dipakai sebagai arah kegiatan dan sekaligus sebagai tolak ukur keberhasilan belajar.
b. Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan pada orang lain. Jadi belajar bersifat individual.
c. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan.
Berarti individu harus aktif bila dihadapkan pada suatu lingkungan tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbagai potensi untuk belajar. Misalnya perhatian, minat. pikiran, emosi, motivasi, dan lain - lain.
d. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang
belajar.
Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan yang lain.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »