SKRIPSI PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN PENCITRAAN

Wednesday, January 06, 2016
(0007-KOMUNIKASI) SKRIPSI PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN PENCITRAAN


BAB II 
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Pustaka
Karunia (2010) dengan judul skripsi "Implementasi Corporate Social Responsibility Di PT.Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V Surabaya." Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Pertamina Unit Pemasaran V Surabaya. Dari penelitian ini diketahui bahwa implementasi CSR PT. Pertamina Unit Pemasaran V Surabaya tidak terimplementasikan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa hambatan yaitu kurangnya komunikasi antara pihak perusahaan dan pihak eksternal perusahaan yaitu pemerintah dalam hal pemberian data yang dibutuhkan dalam penyusunan program CSR, kurangnya jumlah SDM yang menangani CSR, kurangnya koordinasi dan pemahaman jumlah SDM yang menangani program CSR sesungguhnya, terutama koordinasi dengan jajaran bawah pemerintahan.
Agustina (2006) dengan judul skripsi "Corporate Sociak Responsibility Yang Dilakukan PT. Pertamina EP Field Pangkalan Susu Terhadap Masyarakat Sekitar". Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk CSR yang dilakukan PT. Pertamina EP Field Pangkalan Susu terhadap masyarakat sekitar, realisasi CSR yang dilakukan terhadap masyarakat sekitar dan pertanggungjawaban hukum yang dilakukan oleh PT. Pertamina EP Field Pangkalan Susu terhadap pelaksanaan Corporate Social Responsibility. Dari penelitian ini diketahui bahwa bentuk Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) dan program-program inisiatif perusahaan. Bentuk-bentuk CSR ini direalisasikan oleh PT. Pertamina EP Field Pangkalan Susu, yaitu pertanggungjawaban hukum dengan membuat laporan tertulis secara rutin ke Region, laporan kegiatan Corporate Social Responsibility inisiatif ke pusat dan pertanggungjawaban hukum melalui media.

2.2. Model Teoretik
2.2.1. Komunikasi
Sebagai mahluk sosial dan individual, manusia memiliki dorongan keingintahuan, maju dan berkembang. Salah satu sarana untuk mencapai semua itu adalah melalui komunikasi. Seringkali tanpa sadar banyak orang yang mengabaikan fungsi dan makna penting komunikasi dalam hidup mereka, yang akibatnya penelahaan dan ilmu yang mempelajari tentang komunikasi dianggap remeh. Karena komunikasi tidak akan bisa lepas dari kehidupan sosial manusia. Hal ini banyak disetujui oleh psikologi yang menyatakan bahwa komunikasi merupakan hal penting bagi pertumbuhan kepribadian manusia (Rakhmat, 1998:2).
Kegiatan komunikasi yang dilakukan manusia tanpa disadari, sebenarnya merupakan kegiatan yang pokok dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui komunikasi orang dapat mempengaruhi dan mengubah sikap, tingkah laku orang lain, membentuk suatu pemahaman bersama. Pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia akhirnya disadari dengan munculnya ilmu yang mempelajari komunikasi yang awalnya masih dalam lingkup ilmu-ilmu sosial khususnya ilmu publisistik dan retorika pada zaman Yunani dan Romawi yang kemudian berkembang menjadi ilmu komunikasi. Studi tentang komunikasi berkembang karena permasalahan-permasalahan yang timbul akibat komunikasi. Dalam pergaulan hidup manusia di mana masing-masing individu satu sama lain beraneka ragam dan terjadi interaksi saling mempengaruhi demi kepentingan dan keuntungan pribadi masing-masing. Terjadilah saling mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bentuk percakapan.

2.2.1.1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Latin 'communication' yang artinya 'sama'. Maka komunikasi mengandung kesamaan makna antara pihak yang menyampaikan pesan (komunikator) dengan penerima pesan (komunikan), yang berarti dengan komunikasi kita mencoba membentuk kesamaan pemahaman,
pandangan, pengertian dengan orang lain dengan cara berbagi informasi, ide dan sikap tentang suatu hal.
Menurut Onong Uchjana Effendy (2003: 28) komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan {the content of the message), kedua lambang {symbol). Konkret nya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa.
Laswell menjelaskan definisi komunikasi dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti dengan merancang suatu pertanyaan yaitu: who says what in which channel to whom with what effect (siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa). Jawaban dari pertanyaan itu menggambarkan komponen-komponen dalam proses komunikasi yaitu communicator (komunikator), message (pesan), media (media), receiver (komunikan/penerima), dan effect (efek) (Effendy, 2003: 253).
Proses komunikasi diartikan sebagai transfer informasi atau pesan-pesan {message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan, bertujuan (feedback) untuk saling mencapai saling pengertian {mutual understanding) antara kedua belah pihak (Ruslan, 1998: 77). Sebelum komunikator mengirimkan pesan/informasi kepada pihak komunikan, terlebih dahulu dalam proses komunikasi tersebut memberikan makna dalam pesan-pesan tersebut {decode). Pesan tersebut ditangkap oleh komunikan dan diberikan makna sesuai dengan konsep yang dimilikinya {encode).
Joel P. Browman dan Bernadine P. Branchan (Rakmat, 2003: 5) mendefinisikan komunikasi sebagai: "Proses mengenai siapa yang menyatakan apa kepada siapa dalam keadaan bagaimana, melalui saluran-saluran dan dengan tujuan serta efek yang bagaimana berhubungan dengan penyusunan pesan guna mempengaruhi tingkah laku, pembentukan sifat dan keadaan manusia yang disampaikan melalui media yang membawa pesan yang begitu banyak dan pesan tersebut akan ditanggapi khalayak".
Untuk memahami lebih lanjut mengenai komunikasi, terdapat aspek-aspek dalam komunikasi yaitu:
a. Source, yaitu individu atau kelompok orang yang berinisiatif sebagai sumber atau penyampai pesan
b. Message, suatu gagasan dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan atau ungkapan bersifat pendidikan dan emosi lainnya sebagai yang akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau kelompok (komunikan).
c. Channel, berupa media, sarana, atau saluran yang dipergunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya.
d. Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut, yang dapat berakibat positif maupun negatif menyangkut tanggapan, persepsi, dan opini dari hasil komunikasi tersebut (Ruslan, 1998: 79)
Dalam proses komunikasi terdiri dari lima tahap:
1. Sumber mengalami komunikasi
2. Encoding, ide yang hendak dikomunikasikan diterjemahkan ke dalam suatu bahasa atau simbol-simbol
3. Media yang sesuai dengan ide yang dikomunikasikan
4. Pesan yang membawa ide mengalir atau pindah dari sumber menuju penerima
5. Decoding terjadi, dengan kata lain, pesan diterjemahkan.
Dari definisi-definisi komunikasi yang telah diuraikan di atas, maka intinya komunikasi adalah penyampaian pesan berupa lambang-lambang yang memiliki makna yang saling dimengerti oleh penyampai pesan (komunikator) dengan penerima pesan (komunikan) sehingga tercapai pemahaman bersama yang dapat menimbulkan efek-efek tertentu yang diharapkan atau pun tidak diharapkan. Secara khusus komunikasi memiliki dua elemen besar yaitu pengirim {sender) dan penerima {receiver). Dua elemen lain yang merupakan alat komunikasi yaitu pesan (komunikan) dan media serta empat elemen lainnya yang merupakan fungsi komunikasi yaitu encoding (memberi kode), decoding (mengartikan kode), response dan feedback serta noise. Pengirim memberikan kode-kode melalui pesan dengan cara yang sama seperti bagaimana penerima mengartikan kode-kode yang terdapat dalam pesan. Pengirim harus menyampaikan pesan lewat media yang efektif yang dapat menjangkau si penerima, selain itu pesan harus dalam bentuk yang dikenali oleh penerima. Pengirim juga hams membuat umpan balik sehingga dapat diketahui respon dari penerima. Pesan tidak selalu dapat diterima sesuai keinginan pemberi pesan karena adanya perhatian yang selektif, pengubahan yang selektif dan peningkatan kembali yang selektif pada penerima pesan.

2.2.1.2. Ruang Lingkup Komunikasi
Ilmu komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari, menelaah dan meneliti kegiatan-kegiatan komunikasi manusia yang luas ruang lingkupnya dan banyak dimensi nya (Effendy, 2003:52). Ruang lingkup komunikasi meliputi semua aspek yang berkaitan dengan hal-hal yang terdapat di dalam komunikasi, mulai dari komponen komunikasi sampai pada bidang komunikasi. Hal ini dapat digambarkan dalam bagan:

Artikel Terkait

Previous
Next Post »